• Rabu, 11 September 2024

Oknum Aparatur Desa Karya Tunggal Lamsel Diduga Lakukan Pungli Bantuan Beras

Selasa, 30 Mei 2023 - 16.17 WIB
397

Oknum Aparatur Desa Karya Tunggal saat melakukan pembagian beras kepada 490 warga dirumah Sekdes setempat hari Senin kemarin (29/5/2023). Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Pasca penangkapan Kepala Desa Karya Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Tubagus Dana Natadipraja oleh Kejaksaan Negeri setempat pada hari Selasa (16/5/2023) kemarin.

Kini, Desa Karya Tunggal dihebohkan dengan aduan masyarakat gegara dimintai uang sebesar Rp5 ribu saat menerima bantuan bahan pokok berupa beras masing-masing seberat 10 kilogram yang disalurkan melalui Pemerintahan Desa.

Warga Dusun Karya Utama, Desa Karya Tunggal, Zuni Ashari mengaku, ibunya yang masih tinggal serumah dengannya menerima bantuan beras 10 kilogram dan dibagikan oleh aparat desa setempat.

"Ini (pembagian beras) dirumah Plt Kades, beras cuma 10 kilogram. Ya dirumah Sekdes yang sekarang jadi Plt Kades, kemarin hari Senin jam 16.00 WIB," ujar Zuni Ashari saat dikonfirmasi, Selasa (30/5/2023).

Zuni Ashari melanjutkan, pembagian beras bantuan itu dilakukan oleh aparatur Desa Karya Tunggal yang diduga melakukan pungli kepada penerima bantuan.

"Pelakunya itu Kasi Pemerintahan Hartono setelah itu Kaur Pembangunan Solekan dan Ato Kadus karya Sakti," sambungnya.

Saat akan mengambil beras bantuan untuk ibunya, Zuni Ashari menyatakan dipintai uang Rp5 ribu dengan dalih untuk kebersihan.

"Begitu saya ambil, mereka bilang uang kebersihan Rp5 ribu. Saya tanya sama orang-orang, ya semua orang ditarik Rp5 ribu," ujarnya.

Zuni Ashari menambahkan, ada sejumlah 490 orang penerima bantuan pada waktu itu yang harus membayar Rp5 ribu. Jika dikalikan, maka terkumpul uang Rp2.450.000.

"Saya dengar jumlahnya 490 orang. Pungli itu nggak boleh, jangan dipinta lagi lah itu kan beras untuk orang miskin artinya jangan dipungut biaya apa-apa lagi, maunya begitu," tegasnya.

Disoal nama bantuan beras, Zuni Ashari mengatakan tidak paham hanya saja ia melihat ada logo Bulog pada karung beras seberat 10 kilogram.

"Saya nggak ngerti bantuannya dari mana, iya 10 kiloan saya tahunya dari bantuan aja berasnya merknya Bulog," tandasnya.

Pengakuan dari warga yang mewanti-wanti tak disebutkan namanya menambahkan, sang Sekdes yang kini menjabat sebagai Plt Kades sudah beberapa hari tak ada dikediaman saat pembagian beras berlangsung.

"Sekdesnya udah 3 hari nggak ada, disitu ada aparatur desa-nya saja ada Hartono, Solekan dan Ato. Jadi 9 dusun (warga penerima bantuan) dibaginya di 1 titik, cuma bukan di Balai Desa tapi dirumah Sekdes," singkatnya.

Camat Katibung, Abdurahman menyampaikan, pembagian beras yang berasal dari Bulog dilakukan langsung ke Desa masing-masing.

"Ya sudah. Saya kurang jelas semua desa dapat atau tidak, karena itu langsung dari Bulog penyalurannya dan langsung ke Desa," kata Abdurahman.

Disoal dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum aparatur Desa Karya Tunggal pada saat penyaluran bantuan beras, Abdurahman menjawab, "belum tahu infonya, nanti saya cek dan cari informasinya dulu dibawah, terimakasih informasinya," balas Camat.

Saat kupastuntas.co mencoba mengkonfirmasi langsung ke Kasi Pemerintahan Hartono dan Sekdes Karya Tunggal Nano, nomor WhatsApp mereka dalam keadaan tidak aktif. (*)

Editor :