Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Sambungan Rigid beton Jalan Majapahit yang menghubungkan Kecamatan Gunung Sugih dan Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) senilai Rp24 miliar disoroti Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) karena sambungan antara yang baru dan lama tidak rata.

Pembangunan Jalan Majapahit tersebut membuat masyarakat puas dikarenakan sudah tidak ada lagi Jalan yang berlubang, namun disisi lain, ada kekurangan dalam pembangunan rigid beton tersebut.

Terkait hal itu, Anggota DPRD Lamteng yang juga anggota Pansus LKPJ, Agus Hamid melakukan pemanggilan terhadap Dinas Bina Marga.

"Saat kita memanggil Dinas Bina Marga, salah satu poin yang kita tanyakan ialah kenapa pembangunan Jalan Majapahit antara sambungan jalan yang baru dan lama itu tidak rata," kata Agus, saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/2023).

Menurutnya, hal itu bisa membahayakan para penguna Jalan, terutama untuk motor, karena bila dalam keadaan mengebut, kalau tidak mengerem dengan baik di sambungan, bisa terpetal.

"Kita sayangkan kondisinya, sangat membahayakan," ujarnya.

Agus menegaskan, jika sambungan jalan tersebut harus diperbaiki kembali, agar tidak menimbulkan korban. "Kita minta pihak Bina Marga agar memperhatikannya," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Bina Marga, Irham menjelaskan, sambungan jalan tersebut seharusnya memang rata untuk kenyamanan penguna Jalan.

"Kita akan lihat dulu apakah sudah sesuai tidak dengan konsultannya, namun secepatnya akan kita perbaiki, karena itu tetap tangung jawab kita," ungkap Irham

Pantauan kupastuntas.co di lapangan, terdapat sekitar lima titik sambungan jalan yang tidak rata, sehingga bila mobil pasti harus melambatkan kecepatannya. Selain itu, untuk kendaraan bermotor harus hati-hati, terutama bagi orang baru yang lewat ruas Majapahit Punggur. (*)

Video KUPAS TV : Jalan Lampung Rusak, Kok Yang Diganti Kadiskominfo?