• Senin, 26 Mei 2025

Biaya Living Cost Jemaah Haji Dipotong Jadi 3 Juta, Ternyata Ini Alasannya

Selasa, 23 Mei 2023 - 16.40 WIB
973

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, Puji Raharjo. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Biaya kebutuhan hidup atau living cost yang diberikan kepada jamaah haji pada tahun ini mengalami penurunan. Living cost yang diberikan tahun ini sebesar 750 riyal atau sekitar Rp3 juta. Sementara pada tahun sebelumnya sebesar 1.500 riyal atau sekitar Rp6 juta.

Saat dimintai keterangan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, Puji Raharjo mengatakan, penurunan living cost tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memangkas biaya ibadah haji.

"Dari satu sisi kita ingin memangkas biaya ibadah haji, kan dulu pemerintah mengusulkan biaya haji hampir Rp100 juta. Kemudian setelah diminimalisir dan di hitung kemudian untuk mengurangi biaya itu maka living cost dikurang kan," katanya saat dimintai keterangan, Selasa (23/5/2023).

Ia menjelaskan jika biaya living cost tersebut diberikan kepada jamaah dalam bentuk rupiah dan bukan riyal. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam rangka penguatan rupiah dan bangga dengan rupiah.

"Kita gunakan rupiah ini dalam rangka penguatan rupiah, kita bangga dengan uang kita sendiri. Bahkan sebenarnya lebih hemat, jadi jamaah dari sini gak usah bawa uang tunai tapi ambil dari ATM disana jadi lebih hemat. Disana juga bisa pakai rupiah, ada ritel yang bilang uang Jokowi, 100 ribu Jokowi," paparnya.

Puji juga mengatakan jika sebenarnya para jamaah tidak diperlukan membawa uang saku terlalu banyak. Hal tersebut lantaran konsumsi jamaah selama berada di tanah suci sudah ditanggung oleh pemerintah.

"Semua fasilitas layanan dan konsumsi selama jamaah disana sudah ditanggung oleh pemerintah. Jadi jamaah haji tidak perlu mikirin makan siang, makan malam. Selama 24 jam itu 3 kali makan sudah ditanggung. Jadi 100 persen sudah ditanggung oleh pemerintah," jelasnya.

Sementara itu salah satu jamaah haji asal Lampung Utara, Asnawi mengatakan, jika dirinya terpaksa menambah uang saku dari pribadi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak di cover oleh pemerintah.

"Saya dapat info dari teman kalau uang saku nya berkurang. Jadi bawa tambahan dari pribadi karena khawatir nanti ada kebutuhan yang mendesak jadi lebih baik jaga-jaga," kata dia.

Namun Asnawi mengatakan jika selama berada di tanah suci dirinya tidak akan melakukan berbelanja secara berlebihan dan memilih untuk fokus mengikuti semua rangkaian ibadah haji.

"Disana juga gak mau belanja apa lagi makan sudah ditanggung semuanya. Paling nanti beli oleh-oleh saja untuk keluarga yang ada dirumah," katanya. (*)