Lampung Disorot Usai Viral, Pengamat: Pemprov Harus Punya Inovasi dan Ganti Pejabat Pamer Kemewahan

Tiktoker Bima kerap kali mengkritik Lampung yang akhirnya membuat Lampung viral, sampai-sampai Presiden Jokowi turun tangan mengecek langsung infrastruktur jalan di Lampung beberapa waktu yang lalu. Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Pengamat pemerintahan Universitas Lampung (Unila) Budi
Kurniawan menilai Pemerintah Provinsi Lampung perlu melakukan inovasi dan
pergantian pejabat yang memamerkan gaya hidup mewah untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi Lampung.
Hal tersebut di sampaikan Budi Kurniawan menanggapi viralnya
Provinsi Lampung beberapa waktu terakhir baik terkait kondisi infrastruktur,
masalah keamanan dan gaya hidup mewah pejabat Pemprov Lampung. Sebab menurutnya
ada dampak positif dan negatif dari viralnya hal tersebut.
Secara pemerintahan kata dia, pemerintah saat ini sedang di
awasi oleh masyarakat yang berupaya menyeimbangkan adanya kekuatan sosial media
sehingga apapun yang dilakukan pemerintah saat ini akan di pantau di sosial
media oleh warga, gen Z atau gen Milenial yang kritis untuk mengakses teknologi
seperti kasus yang baru-baru ini.
"Artinya pemerintah akhirnya mau tidak mau kalau ingin
tetap dipilih dan di percaya oleh rakyat atau ingin tetap punya legitimasi di
depan masyarakat harus giat melakukan pembangunan, karena selama ini kan
Lampung belum pernah terekspos sehingga pemerintahnya seperti itu saja tanpa
adanya kontrol dari masyarakat," kata dia saat di hubungi, Minggu
(21/05/2023)
"Tetapi dengan kasus viral Bima ini kemudian memicu
gelombang untuk melakukan protes, mengungkapkan keluhan ke masyarakat dan ini
akan berdampak positif terhadap jalan nya pemerintahan, jadi pemerintah dipaksa
untuk bekerja nah ini yang menjadi dampak atau sisi positif viralnya
pemerintahan Provinsi Lampung beberapa waktu terakhir," sambungnya.
Terkait maraknya pejabat yang pamer harta kekayaan menurut
dia hal itu jelas akan membuat citra negatif terhadap pemerintah namun kemudian
adalah bagaimana respon pemerintah itu sendiri terhadap hal tersebut, karena
menurutnya Pemprov perlu melakukan upaya tegas terhadap pejabat yang bermasalah
itu agar kepercayaan masyarakat tidak menipis.
"Apakah misalnya ada pergantian terhadap pejabat yang
pamer harta tersebut yaitu misalnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
yang sudah menjabat belasan tahun karena itu kan sudah kasat mata terlihat lalu
bagaimana respon Gubernur kita apakah akan terjadi pergantian kepala dinas atau
tidak," kata dia.
"Kemudian apakah kedepan akan dilakukan seleksi yang
lebih transparan lagi terhadap jabatan kepala Dinas itu sendiri, kalau tidak
ada reaksi masyarakat tidak melihat perubahan sehingga dari sisi kepercayaan
masyarakat akan terus menipis kalau tidak ada tindak lanjut dari Gubernur atau
pihak-pihak otoritas untuk mengganti kepala Dinas Kesehatan," tambahnya.
Karena masih kata dia pergantian pejabat yang telah menjadi
sorotan itu sangat perlu dilakukan, terlebih yang bersangkutan telah dipanggil
KPK dan itu sudah jelas harta yang dimiliki tidak lah wajar. Pemerintah dinilai
minimal harus punya kepedulian terhadap apa yang menjadi kemauan publik karena
kalau tidak ada kepedulian akhirnya masyarakat akan merasa tidak percaya lagi
terhadap pemerintah dan itu penting dilakukan.
"Harus ada pejabat yang diganti atau di geser dengan
pejabat yang lebih kompeten yang lebih mempunyai kepedulian terhadap kehendak
publik atau rasa kepedulian publik karena kita tidak ingin lo pejabat itu pamer
harta sedangkan masyarakat nya masih miskin sense seperti itu harusnya ada
tetapi ini kan enggak ada," ujarnya.
"Momen ini seharusnya menjadi kesempatan bagi Pemprov
Lampung untuk melakukan perbaikan untuk mengambil kembali hati rakyat terlebih
ajang pilkada sebentar lagi, kalau ini tidak dilakukan dengan kekuatan sosial
media masyarakat akan terus melakukan protes dan ini akan berdampak negatif
bagi keterpilihan kembali Gubernur sekarang," terangnya.
Selain itu untuk menampung semua keluh kesah masyarakat Budi
mengatakan Pemrov Lampung harus mempunyai inovasi agar keluhan masyarakat itu
bisa di tampung. Secara teknologi kata dia ada beberapa daerah yang sudah
menerapkan inovasi tersebut misalnya di Jakarta ada Aplikasi JAKI atau semacam
aplikasi untuk memberikan ruang kepada masyarakat menyampaikan keluhan dan
masukan.
"Sedangkan di Lampung kan kita tidak punya aplikasi
yang bisa digunakan untuk melapor jika ada jalan rusak jadi seperti itu, tidak
ada inovasi dari pemerintah provinsi Lampung sehingga harus ada Inovasi
bagaimana menyalurkan aspirasi dan keluhan masyarakat itu minimal itu dulu
untuk langkah awal jangan sampai keluhan itu disampaikan melalui media sosial
yang akhirnya memalukan Pemprov sendiri," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Presiden Jokowi Resmi Luncurkan Logo Baru IKN, Berikut Bentuk dan Maknanya
Selasa, 30 Mei 2023 -
Masuk Panen Raya, Produktivitas Kopi di Lambar Menurun Tapi Harga Melambung Tinggi
Selasa, 30 Mei 2023 -
Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok di Lambar Berangsur Naik
Selasa, 30 Mei 2023 -
Wow! Pemkab Lambar Tolak Tawaran Investasi 400 Miliar PT Japfa, Ini Alasannya
Selasa, 30 Mei 2023