• Jumat, 09 Mei 2025

Jelang Idul Adha, DPRD Metro Minta DKP3 Pantau Lalulintas Ternak

Rabu, 17 Mei 2023 - 11.46 WIB
167

Wakil Ketua I DPRD Kota Metro, Basuki bersama tim kesehatan hewan DKP3 Kota Metro saat melakukan penyuntikan terhadap ternak milik warga Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Menjelang hari raya Idul Adha yang dijadwalkan jatuh pada 29 Juni 2023 mendatang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota setempat melakukan pemantauan terhadap lalulintas ternak.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua I DPRD Kota Metro, Basuki. Ia meminta DKP3 segera mengontrol setiap ternak dari luar daerah yang masuk ke Metro untuk memastikan bebas dari penyakit Lumpy Skin Desease (LSD),

"Kemarin tahun lalu kita sudah kena PMK, ini sekonyong-konyong datang penyakit lagi yang namanya LSD. Maka ini menjadi pemikiran kita semuanya dan teman-teman dari dinas peternakan langsung sigap bersama masyarakat para peternak sapi untuk mengatasi LSD ini," kata Basuki saat melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan vaksinasi LSD di kandang sapi milik warga Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Rabu (17/5/2023).

"Kemudian ketika ada sapi yang terindikasi LSD, kita juga minta untuk dikarantina khususnya bagi sapi-sapi yang datang dari luar Kota Metro. Dan para peternak juga kita imbau untuk mewaspadai ketika akan menjual sapi-sapinya. Sapi yang sehat yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat," imbuhnya.

Basuki mengungkapkan bahwa vaksinasi LSD harus dipercepat. Hal itu dinilai perlu lantaran Kota Metro telah mendapatkan jatah vaksin LSD sebanyak 500 dosis.

"Hari ini kita turun di kota Metro 500 dosis vaksin yang sudah dikerjakan dari kemarin lalu, sekarang dan sampai nanti. Itu yang akan dilakukan vaksinasi kepada ternak yang tidak terindikasi LSD," ujarnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut juga menilai, merebaknya penyakit LSD pada ternak sapi warga dapat mengancam perekonomian khususnya menjelang hari raya Idul Adha.

"Ini akan terus kita perhatikan karena sangat menyentuh ekonomi rakyat apalagi ini sudah menjelang Idul Adha. Kita juga minta teman-teman para panitia qurban untuk mewaspadai," ucapnya.

Baca juga : Sapi Terjangkit Penyakit LSD di Lampung Bertambah 396 Ekor

Anggota DPRD dari Dapil Metro Timur itu juga meminta DKP3 Kota setempat untuk melakukan upaya antisipasi dan pemantauan terhadap ternak yang bakal dijadikan hewan qurban.

"Kemudian teman-teman DKP3 Kota Metro kami minta untuk mengantisipasi ini jangan sampai sapi-sapi yang akan disembelih dijadikan kurban nanti terindikasi LSD. Sehingga saat nanti penyembelihan kurban memang benar-benar merupakan sapi yang sehat," bebernya.

Tak hanya itu, DKP3 Kota Metro juga diminta untuk menyusun anggaran penanganan dan pengentasan penyakit LSD pada sapi ternak warga.

"Kami dari DPRD mensupport DKP3 Kota Metro merencanakan anggaran penanganan LSD karena ini dapat dikatakan juga merupakan suatu wabah yang harus ditangani dengan serius," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang peternak sapi asal Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Suwarto mengaku mengaku cemas dengan kemunculan virus LSD pada ternak menjelang lebaran kurban.

"Awalnya kami sempat cemas sih, menurut saya tadinya tidak ada masalah kok terkena LSD gitu. Memang sebelum LSD ini muncul tempat saya tidak ada yang bentol-bentol, baru ini muncul. Kebetulan sapi saya itu perempuan semua kalau peternak lain yang punya sapi jantan mungkin merasa kok muncul penyakit LSD ini saat mau lebaran haji," ungkapnya.

Ia menjelaskan, dari 5 ekor sapi miliknya baru tiga ekor yang mendapatkan layanan vaksinasi. Dirinya baru mengetahui, sapi miliknya terjangkit LSD setelah mendapatkan layanan dari DKP3.

"Kalau di tempat saya satu kandang ini ada 5 ekor, yang di vaksin 3 ekor dan yang 2 ekor tidak di vaksin karena yang satu kena gejala LSD dan yang satunya matanya luka," terangnya.

"Tau kalau sapi ini kena LSD itu waktu penyuntikan masal kemarin. Itu sudah mulai ada gejala, kita tahu pas ada pengobatan masal dari dinas peternakan. Itu muncul dari sapi di Iringmulyo yang terkena gejala LSD, contohnya tempat saya satu ekor yang kena gejala," sambungnya.

Setelah mengetahui sapi miliknya terindikasi LSD, Suwarto mulai melakukan perawatan intensif sesuai anjuran DKP3 Kota Metro.

"Setelah tahu sapi saya kena LSD, kita dikasih vitamin dari dinas. Terus dianjurkan untuk kasih minum vitamin itu sama kasih mineral untuk perawatannya sampai sembuh. Yang jelas pihak dinas menyampaikan agar kita melakukan perawatan rutin agar sapi-sapi ini bisa sembuh," tukasnya.

Terpisah, Sub koordinator Keswan dan Kesmavet DKP3 Kota Metro Drh. Putri menerangkan bahwa penanganan yang harus dilakukan oleh para peternak ialah dengan memberikan vitamin.

"Kita minta para peternak untuk memberikan vitamin, dan apabila demam itu diberikan penurun panas. Dan apabila mengalami infeksi sekunder atau benjolannya itu membesar dan pecah maka akan kita berikan antibiotik juga," bebernya.

"Dan pengobatannya kita lakukan 3 hari sekali, sehingga sapi-sapinya dapat kita lakukan pengobatan sebanyak 3 sampai 4 kali. Karena penyakit LSD ini kesembuhannya lebih lama karena di kulit," tandasnya.

Diketahui, hingga 12 Mei 2023 DKP3 Kota Metro mencatat sebanyak 106 ternak sapi warga Kota Metro terinfeksi LSD. Dari ratusan jumlah itu, sebanyak 12 hewan ternak di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari LSD.

Meski tidak menular ke manusia, namun kandungan nutrisi pada daging ternak yang terjangkit LSD mengalami pengurangan. (*)


Video Kupas TV : 16 Ekor Sapi di Lampung Barat Terkonfirmasi Infeksi Penyakit Kulit!


Editor :