• Kamis, 28 November 2024

Braak!! Kecelakaan Maut Motor Vs Mobil, Dua Pelajar SMP di Pringsewu Meninggal Dunia

Rabu, 10 Mei 2023 - 15.28 WIB
388

Polisi saat memeriksa Mobil Daihatsu Grandmax yang terlibat kecelakaan maut di Pringsewu. Foto: Manalu/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Kecelakaan maut antara sepeda motor dan mobil terjadi di jalan Lintas Barat Sumatera KM 44-45 Fajar Agung, Pringsewu pada Rabu dini hari (10/5/23) sekitar pukul 02.15 WIB mengakibatkan dua pelajar SMP meninggal dunia.

Kedua korban atas nama Gerin (17) dan Tegar (17) warga Dusun Wonokarto Pekon Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Saat kecelakaan kedua korban mengendarai sepeda motor Honda Supra X tanpa nomor Polisi dari arah Pringsewu menuju Pagelaran.

"Sepeda motor korban terlibat kecelakaan dengan mobil Daihatsu Grandmax bernomor Polisi BE 2928 MA yang dikemudikan oleh Ambri (46) warga Rajabasa Kota Bandar Lampung yang melaju dari arah yang berlawanan," ujar Kasat Lantas AKP Khoirul Bahri mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya.

Kasat menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab peristiwa kecelakaan tersebut.

"Unit Gakkum Satlantas Polres Pringsewu sedang menangani kasus ini, dan masih dalam proses penyelidikan," kata dia.

Khoirul mengungkapkan, akibat kecelakaan Gerin dan Tegar mengalami luka berat di bagian kepala dan dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke RSUD Pringsewu.

"Sementara itu pengemudi dan penumpang kendaraan Daihatsu Grandmax dalam kondisi sehat dan tidak ada yang mengalami luka fisik," ungkapnya.

Saat ini  kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah di amankan di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Pringsewu.

"Pengemudi dan beberapa saksi lain juga masih dimintai keterangan oleh penyidik," bebernya.

Agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi, Khoirul mengimbau kepada para pengendara  untuk lebih berhati-hati saat berkendara. Ia juga meminta para pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada para orang tua untuk lebih peduli terhadap anak-anaknya. Salah satunya dengan tidak  memberikan fasilitas kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

"Karena memberikan fasilitas kendaraan kepada anak yang masih labil secara emosional berarti sama saja kita tidak peduli dengan keselamatannya," tutupnya. (*)