16 Ekor Sapi di Lambar Terpapar Penyakit LSD, Pemkab Segera Vaksinasi

Ciri sapi yang terkena penyakit LSD. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung
Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) mencatat ada sebanyak
16 ekor sapi yang terkonfirmasi terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD)
yang tersebar di Kecamatan Sukau dan Kecamatan Air Hitam.
Kepala Disbunnak Kabupaten Lampung Barat Yudha Setiawan
mengatakan pihaknya mengetahui adanya indikasi penyebaran LSD di Kabupaten
setempat berawal dari adanya temuan gejala yang terjadi pada hewan ternak milik
warga Pagar Dewa.
"Awalnya kita mendapat laporan dari masyarakat pada
April lalu terkait adanya hewan ternak warga yang mengalami gejala LSD kemudian
kita langsung turunkan tim untuk mengecek langsung untuk di ambil sample agar
dilakukan uji lab di Balai Veteriner Lampung," ujarnya, Rabu (10/05/2023)
Yudha menambahkan sample tersebut kemudian dilakukan uji lab
pada tanggal 14-18 April 2023, hasilnya hewan ternak warga Pekon Pagar Dewa,
Kecamatan Sukau tersebut positif terpapar LSD. Awalnya hanya ada 9 ekor hewan
ternak warga yang terpapar kemudian bertambah 3 ekor.
"Kemudian kita menerima laporan lagi gejala yang sama
di Pekon Gunung Terang Kecamatan Air Hitam dan hasilnya ada 4 ekor yang
dinyatakan positif, sehingga total di Kecamatan Sukau 12 ekor dan Kecamatan Air
Hitam 4 ekor yang terkonfirmasi LSD," tambahnya.
Saat ini kata Yudha pihaknya telah melakukan langkah awal
guna mencegah semakin meluas nya penularan LSD di Bumi Beguai Jejama Sai Betik
itu diantaranya dengan melakukan pengobatan terhadap seluruh hewan ternak yang
tekonfirmasi dan penyemprotan kandang dengan disenfektan.
Sementara itu Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Mochamat Budiarto melalui Pengawas Hasil Mutu Pertanian Anton Supriyanto
menambahkan pihaknya kedepan juga akan melakukan vaksinasi terhadap sejumlah
hewan ternak yang ada di Kabupaten Lampung Barat.
Namun saat ini pihaknya masih menunggu pendistribusian
vaksin dari Pemerintah Provinsi untuk di realisasikan yang diperkirakan akan
mulai di distribusikan pada akhir Mei 20223, pihaknya pun masih terus melakukan
pemetaan terhadap jumlah hewan ternak yang akan di vaksin.
"Jadi kita akan melakukan pemetaan terdahulu berapa
jumlah hewan ternak yang ada di Lampung Barat untuk di sesuaikan dengan
kemampuan tenaga lapangan dan alokasi vaksin yang akan diterima sehingga ketika
vaksin sudah didistribusikan tidak terjadi kelebihan," ujarnya.
Dirinya juga menambahkan jika daging hewan ternak yang
terkonfirmasi masih bisa dan aman untuk di konsumsi yang penting di olah dengan
benar, hanya saja dengan adanya wabah ini berpotensi menimbulkan kerugian
ekonomi bagi masyarakat khususnya bagi peternak yang ada di Lampung Barat.
"Karena penyebaran bisa melalui udara dan kontak
langsung namun wilayah kita bukan termasuk wilayah peternakan sehingga
penyebaran nya tidak cepat seperti kabupaten lain nya, namun tetap bisa kita
antisipasi dengan adanya vaksinasi dan upaya yang telah kita lakukan,"
pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
POPKAB II Lampung Barat Digelar Juli 2025, Jadi Ajang Seleksi Atlet Menuju Porprov
Kamis, 08 Mei 2025 -
Tiga Pelajar Asal Lampung Barat Lolos Paskibraka Provinsi, Satu Menuju Istana
Kamis, 08 Mei 2025 -
17 Kelompok Tani di Lampung Barat Bakal Terima Bantuan Pupuk Organik Cair
Kamis, 08 Mei 2025 -
64 Ribu Kendaraan Nunggak Pajak, Pemkab Lambar Berpotensi Kehilangan Pendapatan 66 Miliar
Kamis, 08 Mei 2025