• Rabu, 24 April 2024

16 Ekor Sapi di Lambar Terpapar Penyakit LSD, Pemkab Segera Vaksinasi

Rabu, 10 Mei 2023 - 13.40 WIB
327

Ciri sapi yang terkena penyakit LSD. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) mencatat ada sebanyak 16 ekor sapi yang terkonfirmasi terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang tersebar di Kecamatan Sukau dan Kecamatan Air Hitam.

Kepala Disbunnak Kabupaten Lampung Barat Yudha Setiawan mengatakan pihaknya mengetahui adanya indikasi penyebaran LSD di Kabupaten setempat berawal dari adanya temuan gejala yang terjadi pada hewan ternak milik warga Pagar Dewa.

"Awalnya kita mendapat laporan dari masyarakat pada April lalu terkait adanya hewan ternak warga yang mengalami gejala LSD kemudian kita langsung turunkan tim untuk mengecek langsung untuk di ambil sample agar dilakukan uji lab di Balai Veteriner Lampung," ujarnya, Rabu (10/05/2023)

Yudha menambahkan sample tersebut kemudian dilakukan uji lab pada tanggal 14-18 April 2023, hasilnya hewan ternak warga Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau tersebut positif terpapar LSD. Awalnya hanya ada 9 ekor hewan ternak warga yang terpapar kemudian bertambah 3 ekor.

"Kemudian kita menerima laporan lagi gejala yang sama di Pekon Gunung Terang Kecamatan Air Hitam dan hasilnya ada 4 ekor yang dinyatakan positif, sehingga total di Kecamatan Sukau 12 ekor dan Kecamatan Air Hitam 4 ekor yang terkonfirmasi LSD," tambahnya.

Saat ini kata Yudha pihaknya telah melakukan langkah awal guna mencegah semakin meluas nya penularan LSD di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu diantaranya dengan melakukan pengobatan terhadap seluruh hewan ternak yang tekonfirmasi dan penyemprotan kandang dengan disenfektan.

Sementara itu Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Mochamat Budiarto melalui Pengawas Hasil Mutu Pertanian Anton Supriyanto menambahkan pihaknya kedepan juga akan melakukan vaksinasi terhadap sejumlah hewan ternak yang ada di Kabupaten Lampung Barat.

Namun saat ini pihaknya masih menunggu pendistribusian vaksin dari Pemerintah Provinsi untuk di realisasikan yang diperkirakan akan mulai di distribusikan pada akhir Mei 20223, pihaknya pun masih terus melakukan pemetaan terhadap jumlah hewan ternak yang akan di vaksin.

"Jadi kita akan melakukan pemetaan terdahulu berapa jumlah hewan ternak yang ada di Lampung Barat untuk di sesuaikan dengan kemampuan tenaga lapangan dan alokasi vaksin yang akan diterima sehingga ketika vaksin sudah didistribusikan tidak terjadi kelebihan," ujarnya.

Dirinya juga menambahkan jika daging hewan ternak yang terkonfirmasi masih bisa dan aman untuk di konsumsi yang penting di olah dengan benar, hanya saja dengan adanya wabah ini berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat khususnya bagi peternak yang ada di Lampung Barat.

"Karena penyebaran bisa melalui udara dan kontak langsung namun wilayah kita bukan termasuk wilayah peternakan sehingga penyebaran nya tidak cepat seperti kabupaten lain nya, namun tetap bisa kita antisipasi dengan adanya vaksinasi dan upaya yang telah kita lakukan," pungkasnya. (*)