• Sabtu, 15 Maret 2025

2.209 Hektar Tanaman Padi di Lampung Puso Sejak Januari Hingga April 2023

Kamis, 04 Mei 2023 - 07.25 WIB
262

2.209 Hektar Tanaman Padi di Lampung Puso Sejak Januari Hingga April 2023. Foto: Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 2.209 hektar tanaman padi di Provinsi Lampung mengalami puso atau gagal panen sejak Januari hingga April 2023. Dampaknya, terjadi kehilangan produksi gabah sekitar 11.045 ton.

Tanaman padi yang mengalami puso tersebar di Kabupaten Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur,  Lampung Utara, Mesuji, Pringsewu, Tanggamus,  Tulang Bawang dan Way Kanan.

"Data sejak Januari sampai dengan April ada 2.209 hektar lahan sawah di Lampung mengalami puso. Jadi nanti akan ada bantuan dari BNPB sebesar Rp8 juta per hektar. Ini berupa uang tunai yang langsung diberikan melalui nomor rekening penerima," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, Rabu (3/5/2023).

Kusnardi mengatakan, lahan persawahan yang mengalami puso tersebut tidak berdampak signifikan terhadap penurunan hasil produksi padi di Provinsi Lampung.

Ia mengungkapkan, rata-rata lahan persawahan di Lampung mampu menghasilkan 4,9 hingga 5 ton padi per hektar per musim panen. Sehingga, akibat puso tersebut ada kehilangan produksi padi sekitar 11.045 ton gabah.

Kusnardi mengungkapkan, bantuan yang akan diberikan kepada petani yang lahannya mengalami puso tersebut sebagai salah satu dukungan pemerintah agar petani tetap semangat menanam padi terutama di daerah yang rawan terjadi banjir.

"Bantuan ini agar petani tidak putus asa untuk menanam padi terutama di daerah yang memang rawan terjadi banjir. Untuk pengajuannya nanti ada mekanisme, dan ini sedang dibuat juknisnya. Cuma kita melalui kabupaten/kota," jelasnya.

Kusnardi mengatakan, ada bantuan lain juga untuk para petani yang gagal panen melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Namun. untuk di Lampung sendiri jumlahnya belum sebanding dengan luas areal tanam padi.

"AUTP ini jumlah nya masih belum sebanding. Karena  jika dibandingkan dengan luas areal tanam padi yang 500 sampai 600 ribu hektare kita, yang difasilitasi oleh AUTP cuma 35 ribu hektare. Itu pun klaimnya agak lambat," katanya.

Sekretaris DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Lampung, Romulus Prabawa mengapresiasi adanya bantuan yang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada petani yang mengalami puso

"Bantuan yang diberikan untuk petani yang puso tentu akan sangat membantu. Ini adalah bentuk perhatian pemerintah, karena selama ini tidak ada bantuan semacam ini," kata Prabawa.

Ia mengungkapkan, bantuan yang diberikan sebesar Rp8 juta per hektar sudah sepadan dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani mulai dari proses tanam hingga pemupukan.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, I Made Bagiasa mengungkapkan, bantuan tersebut menjadi salah satu upaya untuk tetap menjaga semangat para petani agar tetap menanam padi.

"Tentunya ini akan menjadi semangat tersendiri untuk para petani. Karena dengan bantuan tersebut maka para petani bisa melakukan proses tanam padi lagi," katanya.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan bahan pangan, terutama untuk Lampung yang merupakan daerah lumbung pangan nasional.

"Lampung kan terkenal sebagai daerah lumbung pangan nasional dan daerah penghasil gabah terbesar. Tentu ini harus dijaga, salah satunya dengan memberikan insentif kepada para petani agar tetap semangat," paparnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Kamis, 04 Mei 2023 dengan judul "2.209 Hektar Tanaman Padi di Lampung Puso"