Lampung Alami Inflasi 5 Persen Pada April, Kelompok Transportasi Jadi Penyumbang Tertinggi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Lampung mencatat terjadi inflasi years on years (yoy) untuk gabungan
dua kota di Lampung sebesar 5,00 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada
kelompok transportasi yakni sebesar 11,93 persen.
Kepala BPS Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis,
menjelaskan jika pada April Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,19.
Sementara inflasi yoy untuk Kota Bandar Lampung sebesar 5,15 persen, dengan IHK
sebesar 116,19 dan inflasi yoy untuk Kota Metro sebesar 3,89 persen dengan IHK
sebesar 116,25.
"Inflasi sendiri terjadi karena adanya kenaikan harga
yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Mulai
dari kelompok makanan, minuman dan tembakau 5,18 persen, kelompok pakaian dan
alas kaki 4,70 persen," katanya saat memberikan keterangan, Selasa
(2/5/2023).
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan
bakar rumah tangga 1,57 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan
pemeliharaan rutin rumah tangga 3,14 persen, kelompok kesehatan 3,77 persen,
kelompok transportasi 11,93 persen.
"Dilanjutkan dengan kelompok rekreasi, olahraga dan
budaya 4,03 persen, kelompok pendidikan 9,23
persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman arau restoran 2,94
persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,34 persen,"
paparnya.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan
indeks atau deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan
sebesar 1,19 persen.
"Sedangkan komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada
April 2023, antara lain bensin, rokok kretek filter, beras, sekolah menengah
atas, angkutan udara, angkutan dalam kota dan telur ayam ras," paparnya.
Sementara itu untuk kelompok transportasi yang menjadi
penyumbang inflasi tertinggi pada April mengalami inflasi yoy sebesar 11,93
persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,69 pada April 2022 menjadi 122,77
pada April 2023.
Dari empat sub kelompok pada kelompok ini, semua sub
kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok jasa angkutan penumpang 21,22
persen, sub kelompok pengoprasian peralatan transportasi pribadi 15,13 persen,
sub kelompok jasa pengiriman barang 5,28 persen dan sub kelompok pembelian
kendaraan sebesar 2,06 persen.
"Secara keseluruhan kelompok ini pada April memberikan
andil dalam pembentukan inflasi yoy sebesar 1,59 persen. Adapun komoditas yang
memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah bensin, angkutan
udara, angkutan dalam kota, solar dan angkutan antar kota," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dies Natalis ke-56, UIN RIL Bangun Generasi Intelektual Lewat LKTI
Jumat, 22 November 2024 -
Prodi S-1 Pendidikan Ekonomi FKIP Unila Terima Visitasi Akreditasi LAMDik
Jumat, 22 November 2024 -
SMKN 1 Kotaagung Barat Kunjungi Universitas Teknokrat Indonesia, Kenalkan Teknologi Metaverse
Jumat, 22 November 2024 -
Kakanwil Kemenag Puji Raharjo Dukung Penguatan Moderasi Beragama di Unila
Kamis, 21 November 2024