• Selasa, 01 Oktober 2024

Diduga Depresi Lamaran Ditolak, Warga Metro Ditemukan Gantung Diri

Jumat, 28 April 2023 - 11.16 WIB
3.6k

Petugas kepolisian datang ke Rumah Duka di Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat. Jum'at (28/4/2023). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Warga Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat digegerkan dengan kabar meninggalnya TBS (35) akibat gantung diri dirumahnya.

Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, pria lajang tersebut nekat mengakhiri hidupnya lantaran diduga depresi akibat lamarannya ditolak oleh sang pujaan hati.

Ia ditemukan tergantung di dalam dikamar rumahnya yang terdapat di bagian depan sekitar pukul 03.30 WIB oleh para kerabat, Jum'at (28/4/2023).

Tetangga korban, Tukiyo menceritakan, sebelum ditemukan tewas tergantung, kabar TBS akan bunuh diri sempat tersiar dilingkungan tetangganya.

"Aku tuh sudah dengar dari kemarin-kemarin karena itu dari temen-temen itu bilang katanya Budi mau bunuh diri, itu sudah ada seminggu lebih sebelum lebaran. Nah kemarin itu istriku waktu tempat Pak RT dapat informasi juga katanya Budi itu mau bunuh diri lagi, gitu kan. Terus sekarang ditemukan bunuh diri beneran," kata Tukiyo saat diwawancarai Kupastuntas.co dirumahnya.

Ia menduga, TBS nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi akibat lamarannya ke seorang wanita asal Kampung Nunggal Rejo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) yang berstatus janda ditolak oleh sang anak dari wanita tersebut.

"Dan terakhir dengar-dengar kemarin ini mau lamaran di daerah Nunggal Rejo, informasinya rombongan lah ke sana terus katanya pas di sana itu tidak diterima sama anaknya, kebetulan si perempuannya ini janda dan itu tidak boleh sama anaknya," ceritanya.

"Jadi informasinya itu memang mungkin karena depresi gara-gara tidak diterima itu sama anak calon istrinya itu kan. Kan calonnya yang model lamar itu kan janda. Dan itu informasinya Budi itu membunuh diri itu sudah tiga kali dan hari ini kejadian," sambungnya.

Tukiyo mengaku, mendengar kabar meninggalnya TBS dari siaran informasi di Masjid. Saat dirinya mendatangi rumah duka, jasad korban telah diturunkan.

"Terus tadi pagi ini sekitar 05.30 WIB itu dengar siaran karena rumahnya kan di depan rumahku persis, kaget lah aku. Pas aku ke situ sudah diturunin jasadnya," ucapnya.

Tetangga korban tersebut juga menginformasikan, bahwa berdasarkan cerita pihak keluarga, TBS ditemukan telah meninggal tergantung sekitar pukul 03.30 WIB.

"Budi itu gantung diri di kamar yang paling depan. Kata Keluarga itu awalnya kakak iparnya itu pulang malam terus diketok-ketok pintunya dikunci, terus diintip kemudian minta tolong manggil tetangga," bebernya.

"Kalau gantung dirinya nggak tahu ya sekitar jam berapa tapi kemungkinan sekitar jam 1-an malam itu. Kalau ditemuin sama keluarganya itu sekitar jam 03.30 gitu atau jam 03.00 gitu, kurang lebih jam-jam itu," imbuhnya.

Mengejutkannya, Tukiyo mengungkapkan, bahwa dua tahun lalu dirumah tersebut adik TBS berinisial H bin MP (30) juga ditemukan tewas gantung diri dikamar.

"Dulu pernah ada yang gantung diri juga di rumah itu, dulu itu yang gantung diri adiknya nah sekarang kakaknya," tandasnya.

Pantauan Kupastuntas.co, rumah duka masih ramai disambangi tetangga dan kerabat korban untuk takziah. Sejumlah tenaga kesehatan Puskesmas Metro Pusat dan jajaran personil Polsek hingga tim Inavis Satreskrim Polres Metro telah melakukan penanganan dan olah TKP.

Dari catatan Kupastuntas.co, pada Kamis ((21/1/2021) kediaman tersebut juga ditemukan jasad pria yang gantung diri. Pemuda berinisial H bin MP (30) ditemukan oleh sang kakak sekitar pukul 08.45 WIB dalam keadaan sudah tak bernyawa, dengan seutas tali tambang jemuran terikat dilehernya.

Mujiono (56), kakak ipar korban mengungkapkan, H yang merupakan anak ke 11 dari 12 bersaudara itu pertama kali ditemukan oleh Pendek (bukan nama sebenarnya), yang juga merupakan kakak nomor tiga dari korban.

"Awalnya, kakak dia yang nomor tiga dari saya itu yang melihat pertama. Katahuannya itu karena pintu di gedor-gedor gak ada suaranya, biasanya kan pagi sudah bangun, terus di dobrak dan liat almarhum sudah begitu. Kami juga tidak tau kenapa begini, dia gak pernah cerita dan gak pernah mengeluh," kata Mujiono kepada media sembari menahan tangis, Kamis (21/1/2021).

Mujiono juga menyampaikan bahwa korban yang merupakan alumni SMA Ma'arif 1 Metro tersebut tak memperlihatkan gelagat mencurigakan sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Keseharian sama keluarga tidak ada masalah, baik-baik saja. Sebelumnya tidak ada ngeluh, tidak ada ninggalin pesan sama sekali, orangnya memang tertutup. Anaknya itu rajin sholat, tadi sempat subuhan bareng warga juga di masjid. Setahu keluarga dia tidak ada pacar. Anaknya rajin kerja, kadang di bangunan, kerja serabutan," bebernya. (*)


Video KUPAS TV : Mobil Angkot Terbakar dan Satu Orang Tewas Terbakar di Dalam Mobil


Editor :