Menakar Arah Dukungan SGC di Pilgub Lampung 2024, Pengamat: Jika Popularitas Incumbent Turun, Bisa ke Calon Lain

Ilustrasi.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Sugar Group Companies (SGC) disebut-sebut selalu ikut membackup salah satu calon saat berlangsung gelaran Pilgub Lampung. Lalu, apakah SGC akan kembali mendukung calon gubernur yang sama dalam Pilgub Lampung 2024 mendatang, meskipun yang bersangkutan kini sedang dikritisi banyak netizen pasca viralnya video Tiktoker Bima Yudo Saputro.
Pengamat politik Universitas Lampung (Unila), Budi Kurniawan menilai, dukungan PT SGC pada pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung 2024 mendatang masih sangat dinamis.
Menurutnya, SGC tentu akan melakukan kalkulasi secara detail dan cermat, sebelum memutuskan siapa bakal calon gubernur yang akan didukung serta mampu memenuhi kebutuhan SGC.
"Apakah SGC akan mensponsori incumbent atau tidak, tentu menjadi pertanyaan menarik. Kalau SGC melihat popularitas Gubernur sekarang menurun dan tidak bisa diatur, berarti SGC akan mengalihkan ke calon yang lain, SGC akan kalkulasi," kata Dosen Ilmu Pemerintahan Fisip Unila ini, Rabu (26/4/2023).
Budi mengatakan, viralnya kritik Tiktoker asal Lampung Bima dengan judul ‘alasan Lampung gak maju-maju', bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap Arinal Djunaidi yang diprediksi akan kembali maju pada Pilgub Lampung 2024.
"Terutama para pemilih muda generasi milenial atau generasi Z yang melek media sosial," imbuhnya.
Menurut Budi, partai politik di Lampung mudah dibeli oleh perusahaan sebagai sponsorship pada proses Pilgub, sehingga warga Lampung tidak punya pilihan calon alternatif yang bisa menyaingi SGC.
"Pilkada di Indonesia memang seperti itu kenyataannya. Seperti Ridho dulu didukung, sekarang nggak didukung lagi, SGC fleksibel," ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah, soal politik uang ini banyak dilakukan di daerah yang secara ekonomi sangat bergantung pada komoditas hasil bumi seperti di Lampung.
"Kalau di Lampung yang membiayainya adalah perusahaan perkebunan, terbukti memang dalam berbagai penelitian menggunakan itu. Sekaligus membantah bahwa biasanya sentral kemiskinan itu ada di Jawa, ternyata politik uang di Jawa tidak sebesar di Lampung," tuturnya.
Hal itulah, lanjut Budi, yang kemudian membuat Lampung sangat rawan terjadi politik uang.
“Lampung sejak Pilgub 2014 sampai 2019 disponsori oleh perusahaan gula SGC. Ini bukan hanya kata saya, tetapi juga dalam jurnal-jurnal para ahli yang mengatakan bahwa Lampung itu disponsori oleh perusahaan gula untuk kepentingan hak guna usaha (HGU)," paparnya.
Budi mengakui, saat ini posisi Arinal sebagai Ketua DPD Golkar Lampung masih sangat kuat di dalam internal partai tersebut. Meskipun, saat ini sosok Arinal terus dicibir netizen di media sosial terkait kritikan Bima tersebut.
"Yang sangat berpengaruh di Golkar itu ya DPP juga baik itu Airlangga Hertanto, dan Paulus. Selama Arinal bisa melayani DPP Golkar, ya aman-aman saja Arinal," tandasnya.
Menurutnya, di internal DPD Golkar Lampung saat ini tidak ada sosok potensial yang mampu mengalahkan Arinal Djunaidi.
"Kalau dulu ada Azis Syamsudin, sekarang tidak ada yang kuat. Jadi mau tidak mau ya Arinal masih punya pengaruh yang sangat kuat di Golkar Lampung," ungkapnya.
Sekretaris DPD Golkar Lampung, Ismet Roni saat dihubungi mengatakan, bahwa ia tidak ingin memberikan tanggapan terlalu dalam. Menurutnya, masyarakat yang memiliki hak untuk menilai.
"Biarkan saja masyarakat yang menanggapi dan menilainya, semua sudah diproses," kata Ismet saat dihubungi, Rabu (26/4).
Ismet mengklaim hubungan Arinal selaku Ketua DPD Golkar Lampung dengan jajaran pengurus tetap solid, meskipun kritikan Bima mencuat ke publik. "Kita solid kok," kata Ismet. Hingga berita diterbitkan, PT SGC belum bisa dihubungi. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Kamis, 27 April 2023 berjudul "Menakar Arah Dukungan SGC di Pilgub Lampung 2024, Pengamat: Jika Popularitas Incumbent Turun, Bisa ke Calon Lain"
Berita Lainnya
-
UIN Raden Intan Lampung Tampilkan Kolaborasi Budaya di Krakatau Festival 2025
Senin, 07 Juli 2025 -
Peserta BPJS Kesehatan Gratis Ditanggung Pemprov Lampung Berkurang
Senin, 07 Juli 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Beri Penghargaan kepada 121 Mahasiswa dan 21 Dosen Berprestasi
Minggu, 06 Juli 2025 -
Jumlah PBI BPJS Kesehatan Berkurang, DPRD Lampung: Sering Non-aktif
Minggu, 06 Juli 2025