• Senin, 23 Juni 2025

Cerita Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Puasa di Amerika, Sahur Berakhir Pukul 05.30 Pagi

Minggu, 16 April 2023 - 08.19 WIB
1.5k

Sekar Kinasih, Mahasiswa Universita Teknokrat Indonesia yang sedang kuliah di Amerika beasiswa program YSEALI. Foto: Dok.UTI

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sekar Kinasih, Mahasiswa Universita Teknokrat Indonesia yang sedang kuliah di Amerika beasiswa program YSEALI, menceritakan bagaimana puasa di Negara Paman Sam, Yukkk kita ikuti. Balik lagi ke hari dimana aku menerima pengumuman lolos program YSEALI.

Setelah merasakan euphoria, datang pula berbagai kekhawatiran yang membuat perasaanku bercampur aduk.

Bisakah aku mendisiplinkan diri di negara orang?

Akankah aku mudah beradaptasi terhadap berbagai hal yang kutemui?

Dan juga, Bagaimana puasa ku nanti yaa

Mengesampingkan hal tersebut, aku percaya diri bisa mengatasinya.

Sesampainya di US, banyak hal yang seolah menyadarkan ku bahwa ada kehidupan diluar sana yang mampu membuatku terkagum dengan cara kerjanya.

Karena aku berangkat ke US bertepatan dengan bulan ramadhan 1444 Hijriah, maka tentunya aku mencoba untuk beradaptasi dengan waktu sahur, iftar, dan juga waktu salat.

Seperti yang bisa ditebak, hari pertama puasa, aku sahur pukul 4 dan salahnya aku baru mengecek waktu iftar pada tengah hari. Dan yaah ternyata waktu iftar di Omaha adalah pukul 8 malam dan sahur berakhir pukul setengah 6 pagi. Mungkin yang lain berpikir puasa di Amerika akan sangat berat karena harus berpuasa selama 15 jam.

Tidak seberat itu menurutku, malah terasa ringan. Mungkin karena seharian aku mengikuti kegiatan yang sangat padat dan bermanfaat sehingga tak terasa waktupun terasa sangat cepat.


Aku dan 3 teman lain dari indonesia bahkan diundang oleh salah satu muslim student ambassador untuk iftar bersama. Namanya Sinan dari Oman.  Kami membuat makanan khas Timur Tengah dan dia bahkan mengajak kami untuk piknik di pinggir sungai di Standing Bear Lake Omaha sambil menunggu iftar.

Tapi lucunya, sungainya mengering, cuacanya dingin dan berangin dan fatalnya aku tidak membawa jaket. Tapi kami tak mau mengurungkan niat kami iftar bersama di pinggir danau kala itu.

Hari hari selanjutnya aku tidak mengulangi kesalahanku, aku bangun jam setengah 5 pagi dan memasak bihun seafood untuk sahur (karena aku tidak bisa masak nasi tanpa ricecooker) dan menandaskan makananku beberapa saat sebelum waktu sahur berakhir.

Aku menjalani hari dengan kegiatan yang padat, pergi ke pedestrian bridge saat suhu disana mencapai minus 3 derajat celcius, pergi ke Lewis and Clark historic trail visitor center, pergi ke Old Town Omaha, lalu ke Durham Museum.

Aku kembali ke hotel pukul 5 dan memutuskan untuk membeli nasi goreng seafood di Panda Express, restoran Asia dekat hotel yang ku tinggali dan iftar bersama teman indonesia ku yang juga berpuasa.

Dua minggu aku di Omaha aku mulai terbiasa dengan cuaca yang berubah tiap jamnya dan yaa dengan makanan Amerika yang kebanyakan daging, aku memutuskan untuk jadi vegan selama di Omaha.

Pizza, yogurt, susu, sereal, jus jeruk, seafood adalah makanan sehari hariku selama disini. Dan tentu saja, satu botol bon cave yang selalu ada di meja makanku karena cabai bubuk disini rasanga kurang menggigit. 

Aku beberapa kali pergi ke supermarker seperti Target, Walmart, Asian Market, dan Sephora untuk mendapatkan barang barang yang kubutuhkan selama disini terutama pelembab karena kulitku sangat kering dan memerah selama di Omaha, dan pelembab menjadi hal yang penting yang sangat kubutuhkan selama di Omaha.

Yang kuperhatikan beberapa harga barang disini lebih murah dibanding Indonesia, jadi ku bisa menemukan barang yang ku butuhkan dengan mudah dan harganya murah.

Beberapa hari dan nunggu kedepan kami akan melakukan study tour ke South Dakota, North Nebraska, NYC dan juga Washinhton DC.

Tentu akan sangat seru dan akan banyak pengalaman yang akan kutemukan. Kuharap aku bisa menjalankan ibadahku dengan baik selama di Amerika Serikat dan mendapatkan pengalaman maksimal yang membangun sifat kepemimpinanku dengan baik. (*)