• Jumat, 29 November 2024

Selalu Berurusan Dengan Napi, Ini Sosok Wonder Woman Sorta Delima Lumban Tobing

Jumat, 14 April 2023 - 23.16 WIB
368

Sorta Delima Lumban Tobing, Kakanwil Kemenkumham Lampung. Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hidup mengabdi di Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM) dan selalu berurusan dengan narapidana merupakan hal yang jarang dilakukan oleh kaum hawa.

Terlebih lagi, banyak masyarakat yang memandang kalau penjara, tahanan atau narapidana penuh kesan sangar dan brutal.

Terkhususnya para orang tua pasti merasa was-was jika anak perempuannya bekerja berurusan dengan penjara, dimana para penghuninya berlatarbelakang tersandung kasus kriminal.

Memang, tak mudah untuk kerja berurusan dengan narapidana dan penjara. Banyak tantangan yang harus dilawan. Hampir tiap hari bertatap muka dan berkomunikasi dengan narapidana. Kesabaran pun turut ditempa. Salah sedikit, bisa saja memicu keributan dengan tahanan. 

Namun, hal itu ternyata tidak dirasa berat oleh Sorta Delima Lumban Tobing yang kini menjabat Kakanwil Kemenkumham Lampung Tahun 2023. Wanita tangguh kelahiran Jakarta, 5 Februari 1968 itu justru merasa senang dan semangat untuk mengabdi di Kemenkumham.

33 Tahun sudah Sorta Delima Lumban Tobing mengabdikan dirinya untuk Indonesia melalui Kemenkumham, dimulai dari saat beliau lulus AKIP Tahun 1989 dan mendapat SK PNS Tahun 1990, hingga kini menjabat sebagai wanita kedua yang menjabat sebagai Kakanwil Kemenkumham Lampung.

Sepak terjangnya untuk menjabat di posisi sekarang tak terbilang mudah, banyak rintangan dan tantangan yang harus dilalui oleh wanita berdarah Tapanuli, Sumatera Utara itu.


Sebelum mengawali karirnya, anak kelima dari tujuh bersaudara itu terlebih dahulu menyelesaikan pendidikan di salah satu SMA Negeri di Kalimantan dan lulus Tahun 1986.

"Dari SD hingga awal SMP, saya sekolah di swasta yang cukup bergengsi di Jakarta yaitu Katolik Santa Maria, tapi di pertengahan SMP, saya pindah ke SMPN 115 Jakarta karena usaha papa saya surut. Terus SMAN 8 Jakarta, tapi ketika kelas 3 pindah, ikut kakak saya di Kalimantan dan lanjut sekolah di sana, lulus di sana," ucap wanita berusia 55 Tahun itu.

Meski telah menjadi PNS dan mengabdi di Kemenkumham, dirinya tak pernah mengenal lelah untuk terus menempuh di dunia pendidikan.

Kini alumni AKIP Tahun 1989 itu pun sudah bergelar doktor lulusan S3 Teologi Konseling di STT IKAT. Sebelumnya, ia merupakan lulusan S2 Manajemen SDM UI (Universitas Indonesia) dan S1 Fakultas Hukum Unila.

Tahu rasanya susah untuk mendapatkan pendidikan yang layak karena kurang biaya, Ibu Sorta pun membangun sebuah sekolah di Nias, Sumatera Utara yang bernama SMK Bakti Luhur Tahun 2004.


Hal itu dilakukan karena dirinya merasa peduli dengan sesama dan ingin membuat generasi muda terkhususnya yang tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak karena biaya menjadi orang hebat di masa depan.

"Sekolah itu ada tiga jurusan yaitu kelistrikan, akuntansi dan komputer. Total siswa hampir 100 orang dan 20 guru. Itu terus kita bina hingga sekarang, tiap bulan kita beri support. Dulu sebelum jadi kakanwil, setahun dua kali kesana. Sekarang selama 4 bulan jabat kakanwil ini belum bisa kesana," ucapnya.

Sukses di bidang karir dan dunia pendidikan, tak membuat Sorta Delima Lumban Tobing lupa akan peran dan tanggungjawabnya sebagai seorang istri bagi sang suami dan ibu bagi anak-anaknya. 

"Anak saya ada lima, empat anak saya itu jarak umurnya berdekatan hanya selang dua tahun. Yang bungsu baru jaraknya agak jauh sekitar 13 tahun," ucap wanita tangguh itu.

Siapa sangka, diluar kesibukannya yang hampir tiap hari mengurusi para narapidana, ternyata Ibu Sorta sangat dekat dengan keluarganya. 

Ia merupakan sosok wonder woman dan paling berharga dalam keluarga. Terutama di mata anak-anaknya. Bagaimana tidak, Ibu Sorta adalah sosok pertama yang memberikan kasih sayang, cinta hingga pengetahuannya kepada sang buah hati.

"Jadi waktu membesarkan anak, separuh waktu masih ada untuk anak-anak, terutama waktu umur sampai tiga tahun harus selalu dekat dengan saya, artinya ketika makan saya suapin, sore saya mandiin supaya tetap merasa dekat dengan saya," ucap ibu lima anak itu.

"Dulu waktu membesarkan anak dan masih kecil-kecil, saya dan suami selalu dinas di tempat yang sama. Suami saya PNS juga, terus ketika anak sudah pada besar, Tahun 2005 kami sudah banyak berpisah dan berpindah-pindah tempat tugas, sekarang suami berdinas di Surabaya," sambungnya.

Kini keempat anaknya sudah lulus kuliah semua dan tinggal si bungsu yang masih menempuh pendidikan SMP di Jakarta, dirinya pun sudah mempunyai seorang cucu. Dari kelima anaknya itu, belum ada satupun yang berminat untuk mengikuti jejak Ibu Sorta untuk berkarir sebagai PNS.

"Sampai saat ini, anak-anak belum ada yang tertarik untuk ngikutin jejak saya karena bagi mereka PNS itu pas-pasan, mungkin yang mereka ingat ketika kenangan masa kecil disaat kehidupan masih pas-pasan, ya mudah-mudahan di kemudian hari ada yang mau," kata Kakanwil Kemenkumham Lampung itu.

Sekarang anak-anaknya sudah memiliki aktivitas dan kegiatan masing-masing sehingga tidak lagi tinggal bersamanya. Namun, dirinya dengan sang anak masih terus berkomunikasi dan tak lupa sesekali ia memberikan nasehat kepada anaknya sebagai sosok ibu yang pernah menjadi wonder woman bagi sang buah hati.

"Jadi kami terkadang setiap malam lakukan zoom keluarga untuk melepas kangen dan doa malam bersama. Makanya dengan teknologi sekarang yang makin canggih seperti HP itu sangat membantu. Terus kalau ada waktu weekend, kami biasanya bertemu dan kumpul keluarga bersama anak-anak di Jakarta," ucapnya. (*)