• Sabtu, 05 Juli 2025

Polda Lampung Terjunkan Sniper Amankan Arus Mudik, Pemudik Roda Dua Bakal Dikawal

Kamis, 13 April 2023 - 08.52 WIB
170

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polda Lampung menerjunkan tim sniper guna amankan arus mudik lebaran tahun 2023. Para sniper akan disiagakan di sejumlah lokasi yang rawan terjadi aksi kejahatan.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, tim sniper akan disiagakan di beberapa titik rawan kriminalitas di wilayah Lampung.

"Sniper diterjunkan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik yang melintasi wilayah Lampung. Selain di titik rawan kriminalitas, sniper juga akan ditempatkan di lokasi keramaian," kata Pandra, Rabu (12/4/23).

Pandra mengungkapkan, mulai 19 April 2023 sebanyak 83 posko pengamanan dan pelayanan akan didirikan Polda Lampung, dan posko terpadu berada di Pelabuhan Bakauheni.

"Nantinya kami juga akan melakukan pengawalan kepada para pemudik hingga sampai tujuan secara estafet bersama Tekab 308, Dirlantas, dan Satuan Brimob," jelasnya.

Pandra mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk selalu waspada selama dalam perjalanan terutama saat melintasi lokasi rawan terjadi aksi kejahatan.

Ia menerangkan, sebanyak 4.664 personil gabungan akan dikerahkan guna mengamankan arus mudik lebaran tahun 2023 di Lampung. Ribuan personil tersebut terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Dinkes, Pol PP, Linmas, Jasa Raharja, Damkar, PMI, Pramuka, ASDP, Basarnas, BPBD, PT Angkasa Pura serta sejumlah instansi lain.

Personil tersebut akan dikerahkan selama Operasi Ketupat Krakatau yang berlangsung dari 19 April hingga 2 Mei 2023. Selain itu, ribuan kendaraan mulai dari sepeda motor hingga helikopter akan dikerahkan guna membantu pengamanan arus mudik lebaran tahun 2023.

Pandra menjelaskan, pihaknya juga akan melakukan sejumlah terobosan menghadapi arus mudik lebaran nanti diantaranya menyiapkan kantong parkir hingga bengkel gratis untuk pemudik yang melalui Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

"Kami akan menyiapkan kantong parkir di jalur lintas Sumatera dan juga memberikan pengawalan bagi rombongan pemudik kendaraan roda dua yang melakukan perjalanan pada malam hari," ujarnya.

Pihaknya juga menyiapkan bengkel gratis di rest area KM-20A dan KM 20B di JTTS. Sementara, PT Hutama Karya memastikan bahwa H-10 Lebaran kendaraan berat yang memiliki tekanan ganda lebih dari 10 ton tidak boleh melalui Jalan Tol Trans Sumatera.

"Sebagaimana peraturan pemerintah, kami pastikan H-10 kendaraan berat atau besar ataupun ODOL tidak boleh lewat jalan nasional ataupun jalan tol, terkecuali kendaraan BBM, sembako dan pupuk, ini masih boleh melintas," kata Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro, Sabtu (8/4/23).

Ia mengatakan, guna mengetahui kendaraan tersebut memiliki tekanan ganda di atas 10 ton atau tidak, Hutama Karya telah memasang alat timbangan untuk kendaraan bergerak di pintu masuk JTTS.

"Masalah ODOL ini memang ada kaitannya dengan jalan bergelombang dan rusak, kalau standar normal di JTTS, tekanan ganda itu 10 ton tetapi kenyataannya di lapangan banyak melebihi itu," kata dia.

Menurutnya, dengan memasang alat timbangan untuk kendaraan bergerak, pihaknya dapat mengetahui atau mendeteksi bahwa rata-rata 60 persen yang melintasi JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) itu kendaraan logistik.

"Dari 60 persen kendaraan logistik yang melalui ruas Bakter, itu 70 persennya adalah kendaraan ODOL, atau memiliki tekanan ganda di atas 10 ton," kata dia.
Ia menegaskan, pada dasarnya Hutama Karya siap mendukung setiap keputusan atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam upaya kelancaran arus mudik maupun arus balik termasuk tidak membolehkan kendaraan berat melintasi JTTS pada H-10.

"Ini kan juga sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat kalau ODOL tak boleh lewat, kecuali kendaraan yang masih di batas normal, pada H-10 Lebaran nanti," ujarnya.
Koentjoro mengungkapkan, setelah arus mudik dan balik Lebaran berakhir, pihaknya berencana akan memutar balikkan kendaraan  ODOL yang ingin melintasi JTTS.

"Jadi nanti kendaraan di atas 10 ton tekanan gandanya akan diputar balikkan atau dikeluarkan ke jalan nasional. Memang sedikit dilema kalau jalan tol tidak rusak bagaimana jalan nasionalnya? pertanyaannya kan itu," kata dia.

Menurutnya, solusi paling bagus yakni tidak ada lagi kendaraan yang memiliki tekanan ganda di atas 10 ton ataupun truk ODOL yang melintasi baik jalan tol maupun jalan nasional.

"Tapi kita lagi-lagi untuk bisa mencapai itu harus menunggu regulasi pasti dari pemerintah, karena masih dilakukan kajian dari berbagai  pemangku kepentingan. Kalau kami selaku pengelola jalan tol siap menjalankan semua keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah," ujarnya. (*) 

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 13 April 2023 dengan judul “Polda Terjunkan Sniper Amankan Arus Mudik”