• Sabtu, 27 Juli 2024

Bayi Gajah Lahir di Taman Nasional Way Kambas, Menteri LHK Beri Nama Ini

Kamis, 13 April 2023 - 15.15 WIB
121

Gajah Suli bersama anaknya yang baru dilahirkan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK). Foto: Dok TNWK

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kabar gembira, Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) kini memiliki penghuni baru. Tepat pada hari Sabtu (8/4/2023) pukul 01.30 WIB gajah dipenangkaran setempat melahirkan.

Satu mamalia terbesar tersebut lahir di Pusat Latihan Gajah (PLG) Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK). Seekor gajah sumatera dengan nama latin Elephas maximus sumatranus, berjenis kelamin jantan ini lahir dari induk gajah bernama Suli.

"Kelahiran ini adalah yang keempat bagi Suli, yang saat ini berusia 34 tahun," ujar Kepala Balai TNWK, Kuswandono, saat dikonfirmasi, Kamis (13/4/2023).

Tak hanya TNWK, bahkan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengapresiasi kabar kelahiran anak gajah sumatera ini.

"Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengapresiasi kabar kelahiran ini," tuturnya.

Bahkan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, langsung memberikan nama kepada anak gajah ini.

"Nama yang diberikan buk Mentri, Yongki, kepada bayi gajah ini," lanjutnya.

Yongki lahir dengan berat badan 55 kg, tinggi bahu 68 cm, lingkar dada 90 cm, dan kondisinya normal.

Seusai melahirkan, Tim Medis Rumah Sakit Gajah PLG – BTNWK melakukan pemantauan intensif terhadap anak dan induk gajah.

"Itu untuk memastikan keadaan dari anak gajah maupun induknya, tetap sehat," katanya.

Upaya menambah vitamin guna menambah air susu Suli, juga dilakukan pihak Balai.

"Vitamin dan pakan tambahan diberikan kepada Suli untuk memulihkan kondisi dan menambah kualitas air susunya," jelas Kuswandono.

Dalam pantauannya, beberapa jam kemudian anak gajah langsung bisa menyusu dan induknya nampak sehat.

"Dengan lahirnya Yongki maka menambah populasi gajah yang ada di PLG," ujarnya.

Selain itu, pengelolaan PLG di TNWK terus dilakukan secara intensif dan berkualitas dengan mengedepankan wisata edukasi dan konservasi berbasis gajah.

"Semoga kelahiran ini akan memberi semangat baru dalam pelestarian gajah sumatera dan semakin mendukung peningkatan fungsi PLG menjadi sarana Konservasi Gajah yang efektif, di mana kita belajar dari kehidupan gajah-gajah sumatera di PLG ini," paparnya.

Dengan lahirnya Yongki ini, Kuswandono mengutarakan, jumlah gajah jinak di TNWK menjadi 61 ekor.

"Jumlah keseluruhan gajah jinak di TNWK ada 60 ekor, dengan rincian 35 jantan, 25 betina," terangnya.

"Ditambah dengan Yongki ini, menjadi 61 ekor, dengan 36 ekor jantan dan 25 betina," tandasnya. (*)