Enam Bulan Gaji Tidak Dibayar, Ratusan Aparat Desa di Pesibar Geruduk Kantor Bupati
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Ratusan aparat
pemerintahan Pekon (Desa) yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa
Indonesia (PPDI) Kabupaten Pesisir Barat menggelar aksi menuntut pembayaran
penghasilan tetap (Siltap) yang belum di bayarkan oleh Pemerintah Kabupaten
Pesisir Barat sejak Oktober 2022 lalu atau selama enam bulan.
Unjuk rasa sejumlah aparatur pekon itu digelar
di halaman kantor Pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat dengan menggunakan
seragam dinas lengkap, nampak juga pengamanan dilakukan oleh aparat kepolisian.
Bahkan terlihat sejumlah aparat pekon membawa
poster bertuliskan 'Kami Butuh Bukti Bukan Janji' sebab pemerintah Kabupaten
Pesisir Barat selama ini terkesan hanya memberikan janji manis kepada perangkat
pekon namun pada realisasi nya hingga saat ini belum ada pembuktian dari Pemkab
setempat.
Koordinator aksi Insan Sukri mengaku pihaknya
sejak Oktober 2022 hingga Maret 2023 sama sekali belum menerima gaji mereka,
sehingga pihaknya ingin mempertanyakan kejelasan pembayaran gaji mereka selama
enam bulan itu sebab mereka selama ini sudah menjalankan kewajiban mereka
selaku aparat pemerintahan pekon.
"Kami menuntut kejelasan kapan gaji kami
dibayarkan karena selama ini kewajiban kami sudah kami tunaikan, sekarang kami
menuntut hak kami karena sudah lama kami menunggu hak kami untuk di bayarkan
tetapi sampai hari ini belum ada kejelasan," kata dia saat menyampaikan
orasinya pada kegiatan unjuk rasa tersebut, Senin (10/04/2023).
Dikatakannya, para perangkat desa yang ada di
Pesisir Barat merasa sudah di zolimi oleh Pemerintah Pesisir Barat. Sebab,
hingga saat tidak ada kejelasan kapan gaji mereka akan dibayarkan, terlebih
sebentar lagi akan menghadapi momen hari raya idul fitri.
Sementara, dalam Peraturan Menteri Dalam Negri
No 67 menyebutkan bahwa gaji atau insentif perangkat desa harus dianggarkan
setiap bulan. Sambil membawa spanduk tuntutan para perangkat desa itu terus
meminta agar tuntutan mereka dikabulkan.
Ketegangan sempat terjadi, saat massa aksi
ingin bertemu langsung dengan Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal. Namun justru
tuntutan mereka itu langsung di sambut oleh Kasat Pol PP Pesisir Barat, Cahyadi
Muiz yang menyampaikan bahwa Bupati Pesisir Barat sedang tidak ada ditempat.
Massa pun sempat kecewa karena mereka ingin
Agus Istiqlal bisa menemui mereka langsung, bahkan sejumlah massa mengatakan
bahwa Agus Istiqlal hanya ingin menemui masyarakat ketika kampanye sedangkan
ketika ada permasalahan seperti ini justru menghilang dan enggan menemui
masyarakatnya.
Cahyadi Muis pun menawarkan agar massa menemui
Sekda untuk menyampaikan apa yang menjadi aspirasi mereka namun massa meminta
agar Sekda yang menemui mereka dan memberikan kejelasan terhadap tuntutan
mereka terkait pembayaran gaji yang sudah terlambat berbulan-bulan.
Sementara itu tidak lama setelah massa
menggelar aksi, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesisir Barat Jalaludin
keluar menemui massa, ia pun berjanji akan membayarkan gaji aparatur pekon itu
hari ini namun tidak bisa di bayarkan sekaligus selama enam bulan pihaknya
hanya menyanggupi untuk pembayaran tiga bulan.
Pemkab Pesisir Barat berjanji akan membayarkan
siltap aparatur desa untuk bulan Januari-Maret, sedangkan untuk siltap bulan
Oktober-Desember 2022 Jalaludin berjanji
pihaknya akan menganggarkan pada anggaran perubahan mendatang, sehingga
ia berharap massa aksi bisa memahami keadaaan saat ini.
"Hari ini saya pastikan untuk siltap
tahun 2023 bisa kita bayarkan hari ini dan itu bukan karena ada nya unjuk rasa
yang digelar oleh teman-teman hari ini tetapi memang yang sudah di transfer
dari Pusat hanya selama tiga bulan ini juga yang reguler. Untuk tahun 2022
insyaallah akan kita anggarkan di APBD perubahan nanti," pungkasnya.
Hal tersebut pun langsung mendapat tanggapan
kembali dari ketua PPDI Pesisir Barat Agus Ricardo, ia menekankan agar Pemkab
Pesibar tidak hanya memberikan janji manis saja tetapi benar-benar berkomitmen
untuk membayarkan siltap bagi aparatur pekon di Pesisir Barat, mereka mengancam
apabila janji tidak di tepati mereka akan menggelar aksi kembali.
"Mudah-mudahan apa yang di sampaikan
sekda benar-benar bisa direalisasikan sebab kalau tidak kami pastikan akan
kembali menggelar aksi sampai tuntutan kami benar-benar di dengar dan kami akan
mogok kerja," tegasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Rekreasi Siswa PAUD Berujung Bencana, Dua Bocah Terseret Ombak Pantai Ilahan Pesibar, Satu Meninggal Dunia
Sabtu, 23 November 2024 -
Ardjuno Gelar Dzikir Shalawat dan Kidung Dakwah di Dua Daerah, Arinal: Jantung Anak Saya Bagian dari Krui, Saya Janji Akan Membangun Pesisir Barat
Kamis, 21 November 2024 -
Didukung Tokoh Sai Batin dan Bali, Arinal Djunaidi Targetkan Pesibar Jadi Pusat Perikanan Dunia
Kamis, 21 November 2024 -
Diguyur Hujan Deras, Tanah Longsor Tutup Badan Jalan di Lemong Pesibar
Kamis, 21 November 2024