Kupastuntas.co, Tulang Bawang - Dana hasil Retribusi Kios yang dipungut oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) patut dipertanyakan. Sebab, publik menduga adanya indikasi memperkaya diri sendiri yang dilakukan oleh oknum pejabat pada satker tersebut.

Dari informasi terpercaya yang diperoleh kupastuntas.co, terdapat 1.800 unit kios yang retribusi setiap harinya dikelola oleh Dinas Perdagangan Tuba. Jumlah kios tersebut terhitung dari Kecamatan Menggala sampai di Kecamatan Penawar Tama.

"Belum termasuk di Rawajitu dan daerah lain. Per hari, kios-kios tersebut membayar Rp3.000 ke petugas dari Dinas Perdagangan Kabupaten Tuba," ungkap sumber yang enggan ditulis namanya.

Sumber lain menuturkan, dana yang didapat dari Retribusi Kios itu, pihak Dinas Perdagangan hanya menyetorkan sekitar Rp110 juta per tahun ke Kas Daerah (Kasda).

"Kita bisa kalkulasikan, dari tahun 2019 sampai 2022, wajib pajak/retribusi sebanyak 1.800an kios dikali Rp3.000 rupiah per hari, nilai dana yang disetorkan ke Kasda sangat kecil. Dikemanakan dana retribusi itu?" tutur sumber ini.

Terkait hal itu, saat kupastuntas.co mengunjungi Kantor Dinas Perdagangan Kabupaten Tuba untuk meminta tanggapan pada Selasa (4/4/2023), Kadis Perdagangan, Amri Alvis sedang keluar istirahat. Begitu juga dengan Arie Meifina, Bidang Pengelolaan Pasar dan Pengembangan Perdagangan juga sedang keluar.

"Maaf pak, Kadis sedang keluar istirahat, tadi ada kok pak. Yang membidangi Retribusi itu Arie Meifina juga sedang keluar," ucap staf Dinas Perdagangan.

Selanjutnya pada Selasa Selasa (4/4/2023) sekitar pukul 18.41 WIB, Kadis Perdagangan Kabupaten Tuba Amri Alvis sempat membalas pesan singkat yang dikirim kupastuntas.co.

"Kios yang mana," singkatnya.

Namun saat wartawan kembali mengkonfirmasi lebih jauh dan meminta waktu agar bisa konfirmasi secara langsung, dirinya tidak lagi merespon. (*)

Video KUPAS TV : Tega! Pria di Tulang Bawang Lampung Bunuh Istri Dengan Cara Diracun