• Kamis, 25 April 2024

H-1 Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Lampung Barat Naik

Rabu, 22 Maret 2023 - 11.55 WIB
207

Kegiatan monev pasar yang dilakukan oleh Diskoperindag Pemkab Lampung Barat bersama TPID. Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) mencatat harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Bumi Beguai Jejama Sai Betik mulai naik H-1 bulan suci ramadhan.

Kepala Diskoperindag Lampung Barat, Tri Umaryani melalui Kepala Bidang Perdagangan Heriyanto menyampaikan, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok itu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pihaknya di pasar tradisional di Bumi Sekala Bekhak itu.

Menurut Heri, kenaikan harga tersebut masih relatif wajar sebab kenaikan masih di kisaran Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram, sehingga tidak mempengaruhi daya beli masyarakat secara signifikan, monitoring yang di lakukan melibatkan tim pengendalian inflasi daerah (TPID).

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan diantaranya beras medium yang saat ini di kisaran harga Rp11.250 dari harga sebelumnya Rp10.750, kemudian beras premium dari harga Rp11.750 saat ini mulai naik menjadi Rp12.000, telur ayam dari Rp29.000 menjadi Rp30.500.

"Kemudian bawang honan dari Rp30.000 menjadi Rp32.500, cabe rawit merah dari harga Rp45000 menjadi Rp60.000 sedangkan untuk cabai merah besar Rp29.000 dari harga sebelumnya Rp28.000 dan untuk cabe merah keriting dan cabe rawit hijau masih normal di kisaran Rp42.500 dan Rp40.000," ujar Heri,saat dikonfirmasi, Rabu (22/03/2023).


Meskipun beberapa jenis kebutuhan pokok mengalami kenaikan ada juga kebutuhan pokok yang masih relatif stabil diantaranya gula kristal dan gula curah masih di Rp15.000, daging sapi Rp137.500 kemudian daging ayam broiler Rp36.000 per Kilogram, udang basah Rp100.000 per kilogram.

"Selanjutnya bawang merah Rp37.500 per kilogram, bawang bombai Rp30.000, minyak goreng premium Rp23.000 minyak kita Rp17.000 yang rata-rata harga nya masih stabil belum ada kenaikan dari hasil monev kita sebelumnya," tambah Heri

Bila ada kenaikan pasti ada yang turun begitu pula yang terjadi pada sejumlah kebutuhan pokok lainnya, di kala semua merangkak naik justru minyak goreng curah mengalami penurunan di banding lain nya dari harga Rp16.000 menjadi Rp15.500 sehingga sudah pada porsi nya masing-masing.

"Selain monitoring harga, kita juga melakukan uji tera timbangan untuk meminimalisir adanya kecurangan oleh pedagang, sehingga ketika memang tidak sesuai bisa segera di evaluasi agar antara pembeli dan pedagang sama-sama tidak di rugikan," ujarnya

Heri pun berharap, kenaikan yang terjadi tidak bertahan lama sebab bila melihat dari sebelum-sebelumnya kenaikan harga terjadi saat awal-awal memasuki bulan puasa dan kembali turun saat pertengahan puasa.

"Namun biasanya seminggu jelang idul fitri kembali naik siklus nya seperti itu sehingga kami berharap dengan kenaikan harga yang terjadi saat ini tidak mempengaruhi daya beli masyarakat secara umum," pungkasnya. (*)