• Kamis, 18 April 2024

Lapor Pak Walikota, Jalan Lingkungan di Kampung Sawah Metro Rusak Parah, Warga Minta Perbaikan

Rabu, 15 Maret 2023 - 14.34 WIB
945

Tampak jalan lingkungan di Kampung Sawah Metro Pusat yang rusak parah. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Masyarakat RW 09, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat mengeluhkan kerusakan infrastruktur jalan dilingkungan yang tak kunjung diperbaiki. Untuk itu, warga berharap program pembangunan yang dijanjikan Pemerintah dapat menyasar jalan-jalan lingkungan.

Hal tersebut disampaikan Ketua RW 09, Indarsyah kepada awak media. Dirinya mewakili masyarakat mengharapkan janji pembangunan yang bakal dihadirkan oleh pemerintah dapat menyasar infrastruktur di kawasan pemukiman.

"Rencana Pemkot Metro dalam membenahi infrastruktur jalan di 2023 kami harapkan dapat tepat sasaran dan bisa menjangkau jalan-jalan yang ada di lingkungan pemukiman warga," kata dia kepada awak media, Rabu (15/3/2023).

Ia menerangkan, sejumlah infrastruktur dilingkungannya kini mengalami kerusakan yang semakin parah dan butuh pembenahan. Mulai dari jalan, drainase hingga saluran irigasi yang kerap menjadi penyumbang banjir diwilayah setempat.

"Sejumlah kondisi sarana umum di Kampung Sawah ini butuh pembenahan. Mulai dari infrastruktur jalan, saluran drainase, serta irigasi yang kerap merendam lingkungan dan hunian warga. Kami berharap ini perlu ditingkatkan kualitasnya agar hasil pembangunan dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.

Dirinya juga menagih janji Walikota Metro, Wahdi untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur yang mengalami kerusakan parah di Kota Metro.

“Kan janji pak Wali bakal menyelesaikan perbaikan jalan di 2023 kalau nggak salah. Ya mudah-mudahan itu benar dan bisa sampai ke sini, mudah-mudahan infrastruktur di sini bisa masuk dalam prioritas,” ucap Indarsyah.

Ia menyebut, wilayah yang dikenal dengan kampung sawah itu memiliki kepadatan penduduk yang lebih dibandingkan daerah lainnya di Metro. Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak didukung dengan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai.

"Disini terbilang padat, berbanding terbalik dengan kondisi infrastruktur jalan yang ada sangat memprihatinkan, belum lagi ditambah potensi banjir akibat jaringan drainase yang tidak memadai dan saluran irigasi yang terdapat sedimen menumpuk dalam jumlah besar," bebernya.

“Kampung sawah ini kan lingkungan padat penduduk, ada sekitar 1.500 jiwa jumlah warganya dari 4 RT yang ada. Itu baru di RW saya saja, sementara Jalan Lukman Tanjung ini kan merupakan akses vital, penting sekali untuk menunjang aktivitas masyarakat di sini,” imbuhnya.

Kini warga setempat kembali melakukan gotong-royong menimbun jalan yang berlubang diwilayahnya. Dirinya bahkan menyebutkan bahwa masyarakat dilingkungannya kerap menjadi sasaran banjir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi melanda.

“Kalau di RW 09 ini, sekitar 10 rumah itu terdampak banjir kalau musim hujan datang, pernah sampai se-lutut tinggi airnya. Tidak tau kenapa, saya rasa mungkin itu disebabkan sistem jaringan drainase atau saluran irigasi yang tidak lancar. Nah itu yang di RW 06 juga ada itu, lebih banyak lagi rumah warga yang sering kebanjiran,” pungkasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua RT 035, Kustia Ningsih. Ia menyampaikan total panjang kerusakan jalan sekitar 15 meter. Kerusakan diduga akibat kualitas jalan yang kurang baik lantaran aspal mengelupas dibagian atasnya.

"Untuk panjang titik kerusakan fisik sarana infrastruktur Jalan Lukman Tanjung itu totalnya sekitar 15 meter. Jadi lapisan aspal itu yang mengelupas, jalan bergelombang akibat bebatuan yang timbul ke permukaan, genangan lumpur juga kerap mengisi lubang pada saat hujan turun dan di tepi jalan terdapat saluran drainase yang tidak mengalir dengan lancar, sehingga menambah volume genangan air di permukaan jalan," jelasnya.

Dirinya juga menerangkan soal ancaman banjir yang kerapkali menghantui masyarakat. Sedikitnya terdapat 10 bangunan rumah yang menjadi sasaran langganan banjir.

"Soal banjir, ada sekitar 10 rumah warga di lingkungan RW 09 yang kerap digenangi air, khususnya pada musim penghujan. Terakhir kali, banjir terjadi pada penghujung 2022 lalu, ketinggian air bahkan mencapai lutut orang dewasa. Sedangkan di RW 06, hampir setiap tahun puluhan rumah digenangi air. Terparah, ketinggian air pernah mencapai pinggang orang dewasa," tandasnya. (*)