• Sabtu, 18 Mei 2024

Produksi Perikanan Lampung Capai 329 Ribu Ton, Dengan Nilai Ekspor 2 Triliun Lebih

Senin, 13 Maret 2023 - 15.02 WIB
454

Musrenbang sektor kelautan dan perikanan yang berlangsung di Hotel Sheraton, Senin (13/3/2023). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Produksi perikanan di Provinsi Lampung pada tahun 2022 mencapai 329 ribu ton, yang terdiri dari produksi perikanan tangkap sebesar 159 ribu ton dan produksi perikanan budidaya sebesar 171 ribu ton.

Sementara itu untuk volume ekspor perikanan mengalami peningkatan hingga 11,05 persen. Dimana pada tahun 2021 ekspor perikanan Lampung sebesar 18.482 ton, naik menjadi 20.525 ton pada tahun 2022, dengan nilai ekspor mencapai 2,63 triliun rupiah.

Staf Ahli Gubernur Lampung bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zainal Abidin, menjelaskan jika ditengah kondisi pasca pandemi dan perlambatan ekonomi, sektor perikanan masih menunjukkan kinerja yang positif.

"Untuk terus meningkatkan nilai tambah maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu dan diversifikasi produk olahan dari hasil perikanan itu sendiri," kata dia saat Musrenbang pada sektor kelautan dan perikanan yang berlangsung di Hotel Sheraton, Senin (13/3/2023).

Ia menjelaskan guna memberikan nilai tambah yang lebih besar, maka pemasaran produk olahan harus didorong ke pasar ekspor. Sehingga diperlukan kordinasi guna memenuhi standar yang dibutuhkan oleh pasar ekspor.

"Pengembangan digitalisasi di sektor kelautan dan perikanan guna mendorong kegiatan yang efisien sehingga dapat meningkatkan pendapatan oleh masyarakat juga penting untuk dilakukan," paparnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni, menjelaskan jika saat ini ada 155 pelaku UMKM di Lampung yang bergerak dibidang perikanan dan beberapa telah menembus pasar ekspor.

"Jumlah UMKM yang bergerak di bidang perikanan unggulan setidaknya ada 155. Ini harus terus kita bina sehingga bisa sampai ekspor. Beberapa yang ekspor itu ada di Pringsewu yaitu kerupuk kulit ikan patin dan abon ikan lele," kata dia.

Ia menjelaskan jika hilirisasi produk perikanan harus terus dibangkitkan dengan menghasilkan produk yang memiliki kualitas dengan standar ekspor dan juga pemasaran yang menggunakan digitalisasi.

"Jadi apa saja produk yang di hasilkan dari sektor perikanan harus terus didukung karena ini akan meningkatkan nilai jual yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," tutupnya. (*)