Petani di Lamsel Diajarkan Beralih dari Pupuk Kimia ke Organik, Berikut Manfaatnya

Pembuatan pupuk trichokompos di Desa Sidomakmur, Kecamatan Way Panji, Jumat (10/3/2023). Foto: Handika/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel) melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) mensosialisasikan pembuatan pupuk trichokompos kepada petani untuk mengurangi ketergantungan dengan pupuk kimia.
Kadis TPH-Bun Lamsel, Bibit Purwanto, melalui Kabid Penyuluhan, Dewi Anggraeni mengatakan, sosialisasi terkait pembuatan pupuk trichokompos dilakukan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur Sejati di Desa Sidomakmur, Kecamatan Way Panji, Jumat (10/3/2023).
"Hari ini latihan pembuatan pupuk trichokompos, pupuk kompos organik sebagai pengganti pupuk kimia. Mungkin untuk menanggulangi kekurangan pupuk kimia selama ini," kata Dewi, saat dimintai keterangan usai pelatihan.
Dewi melanjutkan, pelatihan pembuatan pupuk trichokompos yaitu pupuk kompos ditambahkan trichoderma untuk menghambat penularan penyakit ulat tanah.
"Mungkin tidak secara langsung menghilangkan pupuk kimia, tetapi mungkin menanggulangi kekurangan pupuk kimia," imbuh Dewi.
Selain kelompok tani, penyuluh pertanian juga diikutsertakan pada pelatihan itu. Tujuannya penyuluh bisa mensosialisasikan ke petani di desa-desa lain yang belum mengikuti pelatihan.
"Pelatihan ini di 17 Kecamatan, di setiap Kecamatan itu kita adakan di satu tempat, tapi itu kita minta ada perwakilan dari masing-masing Desa. Kalau untuk penyuluh, semua penyuluh di Kecamatan itu," terus Dewi.
Disoal manfaat penggunaan pupuk trichokompos, Dewi menerangkan bahwa terkait kondisi tanah di Lampung Selatan yang sudah banyak mengandung asam atau tidak subur, sehingga pengikatan air sebagai unsur kesuburan tanah dirasakan sangat kurang.
"Jadi, ini manfaatnya untuk memperbaiki unsur hara di dalam tanah untuk menyuburkan tanah," tandas Dewi.
Sejumlah 17 kelompok tani dari 4 desa yang ada di Kecamatan Way Panji, tergabung dalam Gapoktan Makmur Sejati dipimpin oleh Joko. Ia mengutarakan, jika pelatihan pembuatan trichokompos berhasil maka bisa menanggulangi kekurangan pupuk kimia.
"Yang jelas untuk menambah wawasan kita, artinya bisa menggunakan kotoran limbah ternak itu difungsikan untuk pertanian. Kedua, kita membaca kuota ataupun jatah pupuk subsidi Pemerintah itu semakin berkurang, kita ingin membuat suatu terobosan baru untuk menanggulangi kekurangan pupuk tersebut," ujar Joko.
Joko menambahkan, dirinya bersama perwakilan 16 kelompok tani yang hadir sudah mendapatkan ilmu mengenai pembuatan pupuk trichokompos.
"Nanti kita praktikan ke rekan-rekan semuanya, sehingga kita bisa memanfaatkan limbah tersebut. Dan, bisa menanggulangi kekurangan pupuk dan bisa menghasilkan panen yang bagus," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Ratusan Kucing di Lampung Disterilisasi untuk Kurangi Populasi
Berita Lainnya
-
DOB Kabupaten Bandar Negara Resmi Masuk Ranperda RPJMD Lampung Selatan 2025–2029
Kamis, 03 Juli 2025 -
Sudin Ajak Warga Natar Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Kamis, 03 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Ayah Bayi yang Dibuang di Belakang Asrama Ponpes di Kalianda
Kamis, 03 Juli 2025 -
Rumah Warga Kurang Mampu di Sidomulyo Lampung Selatan Ludes Terbakar
Kamis, 03 Juli 2025