• Kamis, 28 November 2024

Telan Anggaran DD Rp700 Juta Dalam Pembuatannya, Kolam Renang di Tanjung Rusia Pringsewu Tak Terurus

Selasa, 07 Maret 2023 - 12.41 WIB
275

Penampakan olam Renang Pesona Rusia yang berada di Pekon Tanjung Rusia, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu yang mangkrak tak terurus padahal telan menelan biaya yang tidak sedikit. Foto: Manalu/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Komisi III DPRD Pringsewu menyoroti pembangunan Kolam Renang Pesona Rusia yang berada di Pekon Tanjung Rusia, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu yang mangkrak.

Pasalnya pembangunan kolam renang tersebut telah menghabiskan anggaran yang jumlahnya tidak sedikit yakni kurang lebih Rp700 juta yang bersumber dari dana desa (DD) tahun  2020-2021.

"Jika kondisi (kolam renang) sampai tidak terurus dan mati suri, berarti ada masalah. DPRD juga mempertanyakan bagaimana perencanaan pembangunan kolam renang, apa tidak dikaji dengan matang," ujar Ketua Komisi III DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan.

Menurut Sagang setiap program pembangunan yang menggunakan anggaran dari pemerintah harus ada manfaatnya. "Ini sudah dibangun kemudian dianggarkan biaya perawatan tapi kolam renang mati suri tentu ini memprihatinkan," kata Sagang.

Inspektur Inspektorat Pringsewu Andi Purwanto mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi dan  pemeriksaan. Namun, kata Andi, dalam pemeriksaan pihaknya mengalami kendala karena dokumen di pekon hilang kemudian komputer rusak pada saat terjadi banjir beberapa waktu yang lalu. "Kalau pagu anggaran ada, yang hilang data perencanaan," ujar Andi, Selasa (7/3/23).

Kendati demikian Inspektorat telah menginstruksikan pihak pekon agar kolam renang dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan. "Pihak pekon sudah berjanji akan memanfaatkan kolam renang, kemudian kami tegaskan untuk pemeliharaan jangan dianggarkan lagi," tegas Andi.

Berdasarkan pantauan dilokasi, kondisi kolam renang cukup memprihatinkan dan tidak terurus. Beberapa bangunan terlihat sudah mengalami kerusakan, seperti toilet 8 pintu hampir semuanya rusak, lantai pinggir kolam mengelupas kemudian beberapa saung tidak terurus diperparah lagi dengan kondisi air kolam renang yang kotor.

Ketua RW setempat Saproni mengakui pengunjung sangat jarang yang datang ke kolam renang. "Tadinya ada kebijakan dari kepala Pekon yang mengelola kolam renang diserahkan kepada warga. Namun baru baru ini pengelolaan kolam renang akan diambil alih Pekon," ujar Saproni.

Menurut dia, lokasi kolam renang merupakan tanah wakaf seluas 2 hektar.

"Kolam renang ada dua, satu dengan ukuran 7,20 x 16 meter, yang satu lagi berukuran 10 x 25 meter. Itu dikerjakan dua tahap," paparnya.

Salah satu warga disekitar mengatakan kolam renang tersebut sempat ramai pada awal dibuka namun belakangan ini pengunjung sangat jarang. "Itu kolam renang sempat sampai berlumut dan baru baru ini dibersihkan oleh pihak pekon," ujarnya.

Menurut dia, jarak kolam renang dari jalan raya hampir 2 KM kemudian akses jalan juga masih kurang memadai. Kepala Pekon setempat Wildan Firdaus saat dikonfirmasi via telepon tidak bisa tersambung nomor ponsel yang bersangkutan sedang tidak aktif. (*)