• Sabtu, 26 April 2025

Penurunan Kualitas Jalan di Lampung Akibat Kendaraan ODOL Capai 30 Persen

Senin, 06 Maret 2023 - 17.00 WIB
223

Penurunan Kualitas Jalan di Lampung Akibat Kendaraan ODOL Capai 30 Persen. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Salah satu faktor yang menyebabkan degradasi atau penurunan kualitas jalan yang mudah rusak dan berlubang ialah keberadaan kendaraan Over Dimension dan Over Load (ODOL) yang melintas.

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Perbantuan (SKPD-TP) Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung, Ahmad Barden Mogni mengatakan, kendaraan ODOL tersebut sebagian besar juga membawa batu bara.

"Kendaraan batu bara yang melintasi ruas kami kalau tidak salah ada yang dari Bengkulu. Dia lewat ruas Gedung Tataan ke Raden Gunawan. Degradasi jalan akibat kendaraan ODOL ini mencapai 30 persen," kata Barden, saat dimintai keterangan, Senin (6/3/2023).

Namun jika kerusakan jalan yang paling parah akibat dilintasi kendaraan ODOL terjadi di Jalan Yos Sudarso, Way Lunik, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung.

Baca juga : Dishub Lampung Bakal Adakan Razia Kendaraan ODOL Secara Rutin

"Kerusakan ada di Gedung Tataan lajur arah ke Tanjung Karang dan Raden Gunawan. Tetapi yang lumayan parah di Yosudarso Way Lunik. Itu arah ke Pelabuhan yang juga ada stockpile nya," lanjutnya.

Barden berharap agar Dinas Perhubungan dan juga pihak Kepolisian dapat menindak tegas kendaraan batu bara dan kendaraan lainnya yang masuk kapasitas ODOL.

"Harapan kami sendiri Dinas Perhubungan dan juga jajaran kepolisian dapat inten dalam penegakan hukumnya. Karena memang kendaraan ODOL ini cukup berpengaruh terhadap kerusakan jalan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Febrizal Levi Sukmana menjelaskan, pada tahun 2022 kemarin  degradasi jalan provinsi di angka 4 hingga 6 persen per tahun.

Menurutnya, degradasi jalan salah satunya dipengaruhi oleh kendaraan ODOL. Selain itu juga untuk degradasi jalan sangat tergantung pada seberapa besar alokasi dana penanganan jalan yang dianggarkan dalam APBD.

"Karena panjang ruas yang akan tertangani akan semakin panjang pula khususnya penanganan rutin jalan. Semakin besar anggaran biasanya semakin kecil angka degradasi yang terjadi," kata Febrizal.

Oleh karena itu, ia berharap agar kendaraan yang melintas di jalan provinsi dapat memperhatikan jumlah muatan yang dibawa guna meminimalisir degradasi jalan yang semakin besar.

"Kami juga berharap perusahaan ini ikut membantu penanganan jalan yang sering mereka lewati menggunakan progam CSR. Salah satu yang sudah melakukan seperti Pertamina Geotermal di Ulubelu," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Oknum Polisi Lampung Timur Curi Motor Dipicu Ribut dengan Istri