• Jumat, 09 Mei 2025

Kaget PT GGP Dikenakan Pajak Tinggi di Negara Eropa, Mendag Zulhas: Kita Bakal Panggil Duta Besarnya

Jumat, 03 Maret 2023 - 16.05 WIB
471

Menteri Perdagangan Zulkfli Hasan saat kunjungi PT Great Giant Peneaple (GGP) di Lampung Tengah. Foto: Towo/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Menteri Perdagangan Zulkfli Hasan kunjungi PT Great Giant Pineapple (GGP) di Humas Jaya Way Pengubuan, Lampung Tengah, Jumat (3/3/2023).

Zulkfli menjelaskan, produksi GGP merupakan yang terbesar di dunia dalam pengolahan Nanas dan produknya diekspor ke mancanegara .

Dalam satu hari, produksi nanas GGP mencapai 3000 ton, dan ini diekspor ke negara di Eropa.

"Namun saya baru tahu, kalau GGP mendapatkan perlakuan tidak adil di negara Eropa terkait pajaknya," kata Zulkfli Hasan.

Zulhas mengaku, dia mendapat laporan bahwa GGP kena Pajak 16% di negara Eropa, bahkan di Turki 58%, dan Korea Selatan 30%, itu pajak pengiriman ekspor nanas.

“Kita secepatnya memanggil Duta Besar negaranya, untuk kita tanyakan, dan mencari solusinya agar bisa mendapatkan keadilan, kita juga kan ada imbal balik, terkait ekspor dan impor tentunya ini jangan sampai memberatkan perusahaan,” katanya.

Sementara itu Direktur Corporate Affair PT GGP, Wely menjelaskan, Perusahan GGP memproduksi hasil pertanian diantaranya, nanas, jambu, pisang dan kates/pepaya. Pihaknya banyak ekspor ke negara Eropa karena permintaan cukup tinggi.

“Tentunya dengan adanya Pajak yang cukup besar, ini tidak pas bagi perusahaan kami. Kami meminta pada pemerintah melaui Kemendag, agar mencari solusinya, agar pajak produk kami bisa berubah dan meringankan perusahaan ini,” kata Wely.

Wely mencontohkan kalau negara Filipina dikenakan pajak 0%, dengan alasan mereka negara miskin, sedangkan Indonesia dianggap negara kaya menurut negara di Eropa, itu mengapa dikenakan pajak yang tinggi.

“Kita dikenakan pajak 16%, di negara Eropa sudah berjalan 15 tahun lebih , namun dengan pajak tinggi, kita masih kuasai perdagangan nanas 23%, apalagi bila nantinya bisa seperti Philipina atau turun pajaknya, itu pasti akan banyak keuntungan bagi negara kita,” papar Wely lagi.

Menurut Wely, nilai ekspor GGP dalam satu tahun mencapai 350 Juta dollar Amerika.

Sedangkan luas lahan GGP ada 32000 Hektar lahan Nanasnya dengan jumlah karyawan 30.000.

“Mudah-mudahan dengan adanya Pak Menteri, terkait pajak bisa diselesaikan dengan negara-negara di Eropa sana, sehingga GGP akan lebih maju dan berkembang produk Nanasnya,”. tutupnya. (*)