Kaget PT GGP Dikenakan Pajak Tinggi di Negara Eropa, Mendag Zulhas: Kita Bakal Panggil Duta Besarnya

Menteri Perdagangan Zulkfli Hasan saat kunjungi PT Great Giant Peneaple (GGP) di Lampung Tengah. Foto: Towo/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung
Tengah - Menteri Perdagangan Zulkfli Hasan kunjungi PT Great Giant Pineapple (GGP)
di Humas Jaya Way Pengubuan, Lampung Tengah, Jumat (3/3/2023).
Zulkfli menjelaskan,
produksi GGP merupakan yang terbesar di dunia dalam pengolahan Nanas dan produknya
diekspor ke mancanegara .
Dalam satu hari, produksi
nanas GGP mencapai 3000 ton, dan ini diekspor ke negara di Eropa.
"Namun saya baru
tahu, kalau GGP mendapatkan perlakuan tidak adil di negara Eropa terkait pajaknya,"
kata Zulkfli Hasan.
Zulhas mengaku, dia mendapat
laporan bahwa GGP kena Pajak 16% di negara Eropa, bahkan di Turki 58%, dan Korea
Selatan 30%, itu pajak pengiriman ekspor nanas.
“Kita secepatnya
memanggil Duta Besar negaranya, untuk kita tanyakan, dan mencari solusinya agar
bisa mendapatkan keadilan, kita juga kan ada imbal balik, terkait ekspor dan impor
tentunya ini jangan sampai memberatkan perusahaan,” katanya.
Sementara itu Direktur
Corporate Affair PT GGP, Wely menjelaskan, Perusahan GGP memproduksi hasil
pertanian diantaranya, nanas, jambu, pisang dan kates/pepaya. Pihaknya banyak ekspor
ke negara Eropa karena permintaan cukup tinggi.
“Tentunya dengan
adanya Pajak yang cukup besar, ini tidak pas bagi perusahaan kami. Kami meminta
pada pemerintah melaui Kemendag, agar mencari solusinya, agar pajak produk kami
bisa berubah dan meringankan perusahaan ini,” kata Wely.
Wely mencontohkan
kalau negara Filipina dikenakan pajak 0%, dengan alasan mereka negara miskin, sedangkan
Indonesia dianggap negara kaya menurut negara di Eropa, itu mengapa dikenakan
pajak yang tinggi.
“Kita dikenakan pajak
16%, di negara Eropa sudah berjalan 15 tahun lebih , namun dengan pajak tinggi,
kita masih kuasai perdagangan nanas 23%, apalagi bila nantinya bisa seperti
Philipina atau turun pajaknya, itu pasti akan banyak keuntungan bagi negara
kita,” papar Wely lagi.
Menurut Wely, nilai ekspor
GGP dalam satu tahun mencapai 350 Juta dollar Amerika.
Sedangkan luas lahan
GGP ada 32000 Hektar lahan Nanasnya dengan jumlah karyawan 30.000.
“Mudah-mudahan dengan
adanya Pak Menteri, terkait pajak bisa diselesaikan dengan negara-negara di Eropa
sana, sehingga GGP akan lebih maju dan berkembang produk Nanasnya,”. tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Berawal Cekcok, Suami di Rumbia Lamteng Tega Aniaya Istri
Selasa, 06 Mei 2025 -
Kepergok Curi Motor di Siang Bolong, Pria Asal Lamteng Diamuk Massa
Jumat, 02 Mei 2025 -
Polisi Tangkap DPO Curas Terhadap Anak SMP di Rumbia Lamteng
Kamis, 01 Mei 2025 -
Polisi Kembali Tangkap Dua Residivis Curat di Lampung Tengah
Rabu, 30 April 2025