Marak Penyalahgunaan Narkoba, Sekolah Minta Pelajar di Metro Dites Urine
Kupastuntas.co, Metro
- Maraknya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan berbahaya (Obaya) oleh
pelajar hingga mahasiswa di Kota Metro membuat pihak sekolah meminta pemerintah
melakukan tes urine.
Hal tersebut
disampaikan Plt. Kepala SMAN 5 Metro, Toto Yulianto. Ia menyebut, permintaan
tes urine bagi para pelajar sebagai upaya deteksi dini dan antisipasi
menyebarnya praktik penyalahgunaan narkoba.
Toto menilai, Kota
Metro sebagai Kota Pendidikan di Provinsi Lampung perlu perhatian serius soal
penanganan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Metro kan
sebagai Kota pelajar agar tidak berkembang luas persoalan narkoba di kota
Metro, untuk tes urine itu sangat diperlukan karena saya rasa untuk mengetahui
pelajar itu memakai atau tidak tentunya hal yang terbaik adalah tes urine,
sebagai antisipasi juga," kata dia saat diwawancarai awak media, Kamis
(2/3/2023).
Meskipun begitu, ia
mengaku pihak sekolah tidak dapat memfasilitasi penyelenggaraan tes urine bagi
pelajar lantaran terbentur oleh anggaran. Untuk itu, pihaknya meminta
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dapat membantu memfasilitasinya.
"Karena hal ini
menyangkut pendanaan yang tidak sedikit, makanya itu usulan dari pihak sekolah.
Kalau pihak sekolah yang mengadakan tentunya tidak ada pendanaan untuk
memfasilitasi tes urine itu. Monggo pihak kota, kita lihat perkembangannya
nanti apa yang akan diambil dari masukan-masukan kita," ujarnya.
Selain persoalan
penyalahgunaan narkoba, dirinya juga menyoroti kenakalan remaja lewat aksi
balap liar yang kerap bermunculan di Bumi Sai Wawai. Toto menyebut, hal itu
diluar dari pengawasan sekolah.
"Mengenai balap
liar itu kan banyak murid-murid sekolah kita ini yang tidak terkontrol, ketika
malam hari itu melakukan balap liar. Kami tidak mau terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan terhadap murid-murid kami, saya sudah mengusulkan kepada para
pejabat petinggi di Metro yang bisa mengambil keputusan itu solusinya
bagaimana," terangnya.
Toto bahkan
menyarankan Pemkot Metro untuk memfasilitasi sirkuit balap agar para remaja di
Metro khususnya pelajar tidak menggelar balap liar di jalanan umum yang dapat
membahayakan masyarakat.
"Apakah perlu
dibangunkan sirkuit sehingga bakat ataupun hobi balap liar itu dapat
tersalurkan di arena balap yang mereka inginkan bukan di jalanan,"
pungkasnya.
Sementara itu, saat
dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman
menegaskan bahwa keberadaan SMA dan SMK di Kota setempat merupakan kewenangan
pemerintah provinsi Lampung.
"Jadi gini, kalau
bicara kewenangan SMA dan SMK itu milik provinsi, tetapi dalam pelayanan yang
lain untuk menyikapi yang pertanyaan guru tadi, dia harus lapor dulu ke dinas
pendidikan provinsi apakah boleh, karena itu kewenangan mutlak dari
provinsi," bebernya.
"Kalau SD dan SMP
itu kan kewenangan Pemkot, kalau untuk SMA dan SMK etikanya dibicarakan dulu ke
dinas pendidikan di provinsi. Nanti dari dinas pendidikan provinsi bagaimana
menyikapi usulan dari SMA tersebut, kan nggak boleh juga pemerintah kota
melampaui kewenangannya pemerintah provinsi," imbuhnya.
Meskipun begitu, ia memastikan
siap memfasilitasi tes urine bagi para pelajar SMA sederajat di Metro jika
gubernur memberikan izin
"Kalau pemerintah
provinsi katakanlah melalui gubernur atau dinas pendidikan begitu, membolehkan
ya masa tidak kita bantu sih, tidak kita layani. Ya inilah salah satu
problematika ketika kewenangan itu dibagi dua, ya kan. Kalau diserahkan ke
kabupaten kota SMA SMK se Lampung ya bisa kita desain untuk masa
depannya," tandasnya.
Sebelumnya, saat
dikonfirmasi Kupastuntas.co beberapa waktu lalu, Walikota Metro, Wahdi
menjelaskan peran Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sejumlah organisasi
masyarakat yang konsen terhadap pemberantasan narkoba.
"BNN bekerja
dengan organisasi -organisasi banyak disini, maka saya yakin kalau bapak
presiden menyampaikan 2027 zero narkoba, kita 2025 bisa zero narkoba,"
ucapnya.
"Membentuk apa,
pada ujung tombaknya. Kita misalnya membuat satu rumah dengan stikerisasi,
keluarga bebas narkoba. Itu cara identifikasi, siapa yang mengidentifikasi ya
tetangga sebelahnya, RT dan RW," tambahnya.
Walikota juga meyakini
bahwa Kota Metro bakal bersih dari praktik penyalahgunaan narkoba di tahun
2025. Keyakinan tersebut disampaikan Wahdi dengan presentase 100 persen.
"Insyaallah, 2027
bapak presiden minta zero. Sama kan, kita bicara stunting, soal narkoba, kita
kembali kepada Metro dulu. Kalau Metro bisa ya tentu dengan masyarakat lah,
saya kira bisa zero 2025. Harapannya itu sih, harapan ya. Kita harus yakin, yakin
100 persen," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pjs Walikota Metro Minta Pegawai Copot Banner Paslon di Area Pemerintah
Selasa, 01 Oktober 2024 -
Polisi Tangkap Juru Parkir Asal Lampung Selatan Kasus Pencurian Motor di Metro
Senin, 30 September 2024 -
CV Andyka Cipta Pratama Bantah Tudingan Korupsi Proyek Drainase Jalan Raya Stadion di Metro Timur
Rabu, 25 September 2024 -
Bawaslu Tegaskan ASN Dilarang Terlibat dalam Kampanye Pilkada di Metro
Rabu, 25 September 2024