• Rabu, 02 Oktober 2024

Marak Penyalahgunaan Narkoba, Sekolah Minta Pelajar di Metro Dites Urine

Kamis, 02 Maret 2023 - 14.43 WIB
440

Plt. Kepala SMAN 5 Metro, Toto Yulianto saat memaparkan permohonan tes urine kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Maraknya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan berbahaya (Obaya) oleh pelajar hingga mahasiswa di Kota Metro membuat pihak sekolah meminta pemerintah melakukan tes urine.

Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala SMAN 5 Metro, Toto Yulianto. Ia menyebut, permintaan tes urine bagi para pelajar sebagai upaya deteksi dini dan antisipasi menyebarnya praktik penyalahgunaan narkoba.

Toto menilai, Kota Metro sebagai Kota Pendidikan di Provinsi Lampung perlu perhatian serius soal penanganan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Metro kan sebagai Kota pelajar agar tidak berkembang luas persoalan narkoba di kota Metro, untuk tes urine itu sangat diperlukan karena saya rasa untuk mengetahui pelajar itu memakai atau tidak tentunya hal yang terbaik adalah tes urine, sebagai antisipasi juga," kata dia saat diwawancarai awak media, Kamis (2/3/2023).

Meskipun begitu, ia mengaku pihak sekolah tidak dapat memfasilitasi penyelenggaraan tes urine bagi pelajar lantaran terbentur oleh anggaran. Untuk itu, pihaknya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dapat membantu memfasilitasinya.

"Karena hal ini menyangkut pendanaan yang tidak sedikit, makanya itu usulan dari pihak sekolah. Kalau pihak sekolah yang mengadakan tentunya tidak ada pendanaan untuk memfasilitasi tes urine itu. Monggo pihak kota, kita lihat perkembangannya nanti apa yang akan diambil dari masukan-masukan kita," ujarnya.

Selain persoalan penyalahgunaan narkoba, dirinya juga menyoroti kenakalan remaja lewat aksi balap liar yang kerap bermunculan di Bumi Sai Wawai. Toto menyebut, hal itu diluar dari pengawasan sekolah.

"Mengenai balap liar itu kan banyak murid-murid sekolah kita ini yang tidak terkontrol, ketika malam hari itu melakukan balap liar. Kami tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap murid-murid kami, saya sudah mengusulkan kepada para pejabat petinggi di Metro yang bisa mengambil keputusan itu solusinya bagaimana," terangnya.

Toto bahkan menyarankan Pemkot Metro untuk memfasilitasi sirkuit balap agar para remaja di Metro khususnya pelajar tidak menggelar balap liar di jalanan umum yang dapat membahayakan masyarakat.

"Apakah perlu dibangunkan sirkuit sehingga bakat ataupun hobi balap liar itu dapat tersalurkan di arena balap yang mereka inginkan bukan di jalanan," pungkasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman menegaskan bahwa keberadaan SMA dan SMK di Kota setempat merupakan kewenangan pemerintah provinsi Lampung.

"Jadi gini, kalau bicara kewenangan SMA dan SMK itu milik provinsi, tetapi dalam pelayanan yang lain untuk menyikapi yang pertanyaan guru tadi, dia harus lapor dulu ke dinas pendidikan provinsi apakah boleh, karena itu kewenangan mutlak dari provinsi," bebernya.

"Kalau SD dan SMP itu kan kewenangan Pemkot, kalau untuk SMA dan SMK etikanya dibicarakan dulu ke dinas pendidikan di provinsi. Nanti dari dinas pendidikan provinsi bagaimana menyikapi usulan dari SMA tersebut, kan nggak boleh juga pemerintah kota melampaui kewenangannya pemerintah provinsi," imbuhnya.

Meskipun begitu, ia memastikan siap memfasilitasi tes urine bagi para pelajar SMA sederajat di Metro jika gubernur memberikan izin

"Kalau pemerintah provinsi katakanlah melalui gubernur atau dinas pendidikan begitu, membolehkan ya masa tidak kita bantu sih, tidak kita layani. Ya inilah salah satu problematika ketika kewenangan itu dibagi dua, ya kan. Kalau diserahkan ke kabupaten kota SMA SMK se Lampung ya bisa kita desain untuk masa depannya," tandasnya.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi Kupastuntas.co beberapa waktu lalu, Walikota Metro, Wahdi menjelaskan peran Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sejumlah organisasi masyarakat yang konsen terhadap pemberantasan narkoba.

"BNN bekerja dengan organisasi -organisasi banyak disini, maka saya yakin kalau bapak presiden menyampaikan 2027 zero narkoba, kita 2025 bisa zero narkoba," ucapnya.

"Membentuk apa, pada ujung tombaknya. Kita misalnya membuat satu rumah dengan stikerisasi, keluarga bebas narkoba. Itu cara identifikasi, siapa yang mengidentifikasi ya tetangga sebelahnya, RT dan RW," tambahnya.

Walikota juga meyakini bahwa Kota Metro bakal bersih dari praktik penyalahgunaan narkoba di tahun 2025. Keyakinan tersebut disampaikan Wahdi dengan presentase 100 persen.

"Insyaallah, 2027 bapak presiden minta zero. Sama kan, kita bicara stunting, soal narkoba, kita kembali kepada Metro dulu. Kalau Metro bisa ya tentu dengan masyarakat lah, saya kira bisa zero 2025. Harapannya itu sih, harapan ya. Kita harus yakin, yakin 100 persen," tandasnya. (*)