Kunjungan Industri ke CV Bumi Waras, Mendag Minta Stok Minyak Rakyat Ditambah

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja ke kawasan industri CV Bumi Waras - Sungai Budi Group di Way Lunik Bandar Lampung, Kamis (2/3/2023). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Masih dalam rangkaian rapat kerja Kementerian Perdagangan, Menteri
Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke kawasan
industri CV Bumi Waras - Sungai Budi Group di Way Lunik Bandar Lampung, Kamis
(2/3/2023).
Zulhas sapaan akrab
Zulkifli Hasan menjelaskan jika keberadaan kawasan industri sangat penting
disemua daerah. Mengingat keberadaan kawasan industri tersebut akan menyerap
hasil pertanian yang diproduksi oleh masyarakat setempat.
"Di Lampung
banyak yang tanam singkong, dulu tidak ada yang beli karena industri nya masih
sendikit dan saat panen harga murah karena banyak yang tidak terserap. Maka
dengan adanya kawasan industri tentu ini menjadi hal yang sangat baik,"
kata Zulhas.
Ia mengatakan jika
pemerintah pusat dan juga daerah siap untuk mendukung agar
perusahaan-perusahaan yang ada bisa terus maju yang juga diharapkan dapat
menyerap tenaga kerja dan menekan angka pengangguran yang ada ditingkat
didaerah.
"Kalau pegawainya
tambah banyak maka pajaknya tambah. Saya datang kemari memberikan dukungan agar
CV Bumi Waras tambah berkembang. Saya juga berpesan kepada karyawan untuk bareng-bareng,
karena kuncinya kerjasama," tuturnya.
Pada kesempatan
tersebut ia juga berharap agar CV Bumi Waras yang juga memproduksi minyak
goreng untuk dapat menambah stok minyak goreng rakyat dengan harga yang
terjangkau terlebih menjelang puasa dan lebaran.
"Minyak goreng untuk
rakyat itu diperbanyak. Pokoknya nggak rugi kalau untuk bantu rakyat. Kami juga
di Kementerian Perdagangan juga terus menambah stok minyak rakyat,"
jelasnya.
Smentara itu Presiden
Komisaris Sungai Budi Group Widarto, menjelaskan jika Sungai Budi Goup
didirikan pada tahun 1947, pada awalnya usahanya hanya membuat rokok kretek
merk Jambu Bol, hasil bumi berupa kopi, lada hingga kopra.
Selanjutnya pada tahun
1974 mereka mendirikan pabrik minyak kelapa dengan bahan baku kopra. Seiring
dengan semakin berkurangnya bahan baku kopra, dan mulainya dibudidayakan
tanaman kelapa sawit.
"Mulailah kami
mengembangkan minyak goreng secara modern dengan bahan baku CPO dari kelapa
sawit, dengan merk Rose Brand dan Tawon, secara integrated kami buat drow
stream berupa sabun, mentega, pakan ternak dan biodiesel," kata dia.
Menurutnya, semua
hasil produk Sungai Budi Group merupakan produk yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Baik untuk bahan baku maupun bahan penunjang produk lain, utamanya
usaha makanan dan minuman.
"Kami juga tururt
berpartisipasi melakukan operasi pasar minyak goreng dengan harga terjangkau
keseluruh kabupaten/kota di Lampung dan luar Lampung yang bekerjasama sama
dengan pihak pemerintah setempat," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Polda Bongkar Grup Facebook 'Gay Lampung', Tiga Tersangka Diamankan
Senin, 07 Juli 2025 -
Agus Nompitu Kembali Jabat Kepala Disnaker Lampung
Senin, 07 Juli 2025 -
1.215 Persetujuan Bangunan Gedung Terbit di Lampung
Senin, 07 Juli 2025 -
PPATK Ungkap 571.410 Penerima Bansos Terindikasi Main Judi Online
Senin, 07 Juli 2025