• Rabu, 23 Oktober 2024

Flu Burung Kembali Mengintai, Masyarakat Lampung Diminta Melapor Jika Unggas Mati Secara Mendadak

Selasa, 28 Februari 2023 - 16.05 WIB
218

Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinaskeswan) Provinsi Lampung, Anwar Fuadi. Foto: Dok/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kasus flu burung kembali menyerang beberapa daerah di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tersebut menyerang burung, ayam dan unggas air seperti itik, bebek hingga angsa.

Saat dimintai keterangan Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinaskeswan) Provinsi Lampung, Anwar Fuadi, mengatakan, flu burung merupakan penyakit lama sehingga pihaknya masih memiliki petugas yang sudah paham tata laksana pengendalian flu burung.

"Dari awal tahun ketika kita sudah teridentifikasi flu burung di negara lain kita sudah meningkatkan kewaspadaan. Karena ini penyakit lama, kita masih punya petugas yang paham terkait tata laksana pengendalian penyakit flu burung," kata Anwar saat dimintai keterangan, Selasa (28/2/2023).

Anwar menjelaskan jika flu burung memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi pada unggas. Maka masyarakat yang memiliki ternak harus menerapkan bio security dan cepat melapor ketika terdapat unggas yang mati secara mendadak.

"Masyarakat ketika ada unggas nya yang mati harus cepat melaporkan ke petugas agar nanti dilakukan pengujian baik pengujian secara langsung melalui deteksi gejala klinis atau kita akan mengambil sampel untuk di teliti di balai veterinar," katanya.

Selain itu jika ada unggas yang mati masyarakat juga diminta untuk tidak kontak secara langsung. Dimana masyarakat diminta untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) minimal masker mengingat flu burung penularan utama melalui pernafasan. 

"Ciri unggas terkena flu burung secara umum adalah mati mendadak kemudian adanya leleran di hidung karena ini seperti pilek. Kemudian ada bengkak didaerah bawah mata, warna biru keunguan didaerah jengger, kepala, di kulit bagian dada atau kulit lain yang tidak ditumbuhi bulu," jelasnya.

Menurutnya flu burung memiliki dua jenis yaitu ganas dan tidak. Namun virus tersebut mudah untuk mati ketika dia terkena panas ataupun terkena cairan detergen sehingga dalam melakukan pembersihan kandang tidak harus menggunakan disinfektan.

"Virus ini gampang mati oleh panas atau detergen jadi memang membersihkan kandang tidak harus dengan disinfektan. Cukup dengan air sabun dia bisa mati. Tapi kami di dinas sendiri menyiapkan disinfektan jadi nanti bisa koordinasi dengan pemerintah daerah," jelasnya.

Selain itu jika terdapat tanda-tanda ternak terkena flu burung masyarakat bisa menghubungi Puskeswan terdekat jika nanti tidak dapat tertangani maka ada tim gerak cepat tingkat provinsi yang juga akan membantu.

"Msyarakat juga bisa menghubungi kalau yang dekat dengan Puskeswan karena mungkin didaerah bisa menghubungi petugas. Nanti bila tidak bisa ditangani lokal maka akan menghubungi tim gerak cepat di provinsi," tutupnya. (*)

Editor :