• Senin, 18 November 2024

Lapor Pak Bupati! Jalan Desa Mulang Maya Lampura Rusak Parah Bak Kubangan Sapi

Senin, 27 Februari 2023 - 15.06 WIB
202

Penampakan jalan yang rusak parah dan penuh genangan di Dusun 8 Tanjung Baru Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara. Foto: Riki/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Kondisi jalan rusak parah di Dusun 8 Tanjung Baru Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) sudah mirip tempat kubangan sapi.

Pasalnya, jalan yang panjangnya sekitar 3 kilometer selama puluhan tahun tak pernah tersentuh pembangunan.

Kian hari, jalan rusak yang menjadi penghubung utama antara Dusun 8 dan Dusun 16 serta beberapa dusun lainnya saat ini kondisinya semakin memprihatinkan.

Saat musim kemarau, debu yang ditimbulkan dari jalanan itu masuk ke rumah warga, hingga tak jarang membuat anak-anak sakit batuk pilek karena menghirup udara yang tak sehat.

Terlebih ketika hujan turun, kondisi jalan menjadi licin hingga lubang yang menganga pun dipenuhi oleh air hujan.

Lain halnya dengan kondisi di sepanjang jalan pada tanjakan irigasi Way Rarem. Dimana kondisinya lebih parah selain licin, batuan besar yang menganga, sehingga menambah bahaya ketika kendaraan roda dua maupun roda empat melintas.

Tak jarang, banyak warga yang menjadi korban ketika melintasi jalanan seperti kubangan sapi bahkan bak kolam lele tersebut.

"Iya sudah ada 10 tahunan jalanan itu rusak, tapi kondisi parahnya jalanan itu sudah 6 tahunan ini lah," ujar Usman warga sekitar, Senin (27/2/2023).

Menurutnya, dengan kondisi jalan yang rusak parah itu sudah banyak korban yang ditimbulkan.

"Kalau yang jatuh banyak sudah tak terhitung. Karena jalanan licin abis hujan, ketika warga melintas pakai motor mereka terpeleset hingga jatuh. Ada yang luka ringan, ada yang sampai pingsan hingga ada yang patah tulang kaki nya," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan, Asiah warga sekitar yang mengaku, karena kondisi jalanan tersebut mobilitas ekonomi menjadi terhambat.

"Kalau kita warga yang ingin ke kebun dan sebaliknya membawa hasil pertanian ke kota itu memakan waktu lama. Tak heran sayuran yang tadinya hijau agak sedikit layu karena kelamaan di jalan," katanya.

Selain itu, akses pendidikan masyarakat juga menjadi terhambat. Seperti halnya, ketika anak-anak akan pergi sekolah, mereka harus mencopot sepatunya dan memakai sendal serta menggangkat rok atau celanannya setiap melintasi jalan yang ada kubangannya, karena takut basah dan kotor. Ketika sampai di sekolah baru sepatunya dipakai.

"Terus kalau guru-guru yang dari Kotabumi mau ngajar di SD N 02 Mulang Maya itu juga kalau lewat turunan irigasi itu akan lebih memilih turun dari kendaraannya. Sehingga kendaraannya di dorong, karena mereka takut jatuh jika dipaksakan untuk mengendarainya," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : Kakek Buruh Angkut Kayu di Tanggamus Tewas Tertimpa Kayu dan Motor