Lapor Pak Bupati! Jalan Desa Mulang Maya Lampura Rusak Parah Bak Kubangan Sapi
Kupastuntas.co, Lampung
Utara - Kondisi jalan rusak parah di Dusun 8 Tanjung Baru Desa Mulang Maya,
Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) sudah mirip tempat kubangan
sapi.
Pasalnya, jalan yang
panjangnya sekitar 3 kilometer selama puluhan tahun tak pernah tersentuh
pembangunan.
Kian hari, jalan rusak
yang menjadi penghubung utama antara Dusun 8 dan Dusun 16 serta beberapa dusun
lainnya saat ini kondisinya semakin memprihatinkan.
Saat musim kemarau, debu yang ditimbulkan dari jalanan itu masuk ke rumah warga, hingga tak jarang membuat anak-anak sakit batuk pilek karena menghirup udara yang tak sehat.
Terlebih ketika hujan turun, kondisi jalan menjadi licin hingga lubang yang menganga pun dipenuhi oleh air hujan.
Lain halnya dengan
kondisi di sepanjang jalan pada tanjakan irigasi Way Rarem. Dimana kondisinya
lebih parah selain licin, batuan besar yang menganga, sehingga menambah bahaya
ketika kendaraan roda dua maupun roda empat melintas.
Tak jarang, banyak
warga yang menjadi korban ketika melintasi jalanan seperti kubangan sapi bahkan
bak kolam lele tersebut.
"Iya sudah ada 10
tahunan jalanan itu rusak, tapi kondisi parahnya jalanan itu sudah 6 tahunan
ini lah," ujar Usman warga sekitar, Senin (27/2/2023).
Menurutnya, dengan kondisi jalan yang rusak parah itu sudah banyak korban yang ditimbulkan.
"Kalau yang jatuh banyak sudah tak terhitung. Karena jalanan licin abis hujan, ketika warga melintas pakai motor mereka terpeleset hingga jatuh. Ada yang luka ringan, ada yang sampai pingsan hingga ada yang patah tulang kaki nya," ungkapnya.
Hal senada juga
disampaikan, Asiah warga sekitar yang mengaku, karena kondisi jalanan tersebut
mobilitas ekonomi menjadi terhambat.
"Kalau kita warga yang ingin ke kebun dan sebaliknya membawa hasil pertanian ke kota itu memakan waktu lama. Tak heran sayuran yang tadinya hijau agak sedikit layu karena kelamaan di jalan," katanya.
Selain itu, akses pendidikan masyarakat juga menjadi terhambat. Seperti halnya, ketika anak-anak akan pergi sekolah, mereka harus mencopot sepatunya dan memakai sendal serta menggangkat rok atau celanannya setiap melintasi jalan yang ada kubangannya, karena takut basah dan kotor. Ketika sampai di sekolah baru sepatunya dipakai.
"Terus kalau guru-guru yang dari Kotabumi mau ngajar di SD N 02 Mulang Maya itu juga kalau lewat turunan irigasi itu akan lebih memilih turun dari kendaraannya. Sehingga kendaraannya di dorong, karena mereka takut jatuh jika dipaksakan untuk mengendarainya," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Kakek Buruh Angkut Kayu di Tanggamus Tewas Tertimpa Kayu dan Motor
Berita Lainnya
-
Hadiri Pembukaan Turnamen Futsal Ardjuno Cup Bukit Kemuning, Arinal Djunaidi Janji Bangun Gedung Futsal Jika Terpilih
Rabu, 13 November 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan, Pengacara Korban Desak Polisi Tetapkan Kades Mekar Asri Lampura Jadi Tersangka
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Melalui Indibiz, Witel Lampung Berikan Solusi Integritas Sektor Pendidikan
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan Kades Mekar Asri Lampura, Korban Desak APH Bertindak Tegas
Jumat, 25 Oktober 2024