Lestarikan Budaya, Murid dan Guru SMAN 1 Kota Agung Gelar Tari Nyambai Massal

Guru dan murid SMAN 1 Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, tampak antusias menggelar tari nyambai massal. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Tanggamus - Ratusan siswa siswi sekolah menengah atas negeri (SMAN) 1 Kota
Agung, Kabupaten Tanggamus, bersama dewan guru dan staf tata usaha serta komite
setempat, menggelar budaya nyambai massal, Kamis (23/2).
Kegiatan
bertajuk selebrasi dan gelar karya projek penguatan pelajar Pancasila ini juga
dalam upaya melestarikan adat budaya Lampung Saibatin, dan menanamkan kecintaan
pelajar akan adat budaya yang adiluhung.
Perhelatan
dimulai dengan tari nyambai massal yang diikuti 350 siswa siswi, 150 dewan guru
dan staf tata usaha, dan komite SMAN 1 Kota Agung, di lapangan upacara sekolah
setempat.
Tarian
yang dilakukan secara berkelompok atau pasangan muli (gadis) dan mekhanai
(bujang), merupakan ajang pertemuan atau ajang silaturahmi dalam mencari jodoh.
Dan dilakukan bersamaan dalam upacara perkawinan (nayuh).
Diiringi
musik tradisional berupa tabuhan kulintang, rebana, dan nyanyian atau ngadido,
serta menggunakan selendang kuning untuk mekhanai dan selendang merah untuk
muli, mereka menari bersama.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan nyambai yang digelar di aula SMAN 1 Kota Agung yang
diibaratkan sebagai lamban gedung (rumah ketua adat).
Kegiatan
nyambai diawali dengan sambutan kepala mekhanai (ketua bujang), dilanjutkan
penampilan tari, dan pattun/segata (pantun bersambut).
Sembari
muli mekhanai terus berpantun, panitia lainnya mulai membagikan kertas sebagai
alat saling sapa antara muli mekhanai
yang hadir. Surat ini sebagai sarana berkenalan dan keinginan lebih
dekat.
Biasanya
surat diawali tulisan dari para mekhanai. Dan untuk mengantar surat ini,
panitia menunjuk sepasang kurir yang bertugas mengambil surat.
Kepala
SMAN 1 Kota Agung, Ratna Uli diwakili Waka Humas, Wilma berharap dengan
kegiatan bertema kearifan lokal adat nyambai, para siswa siswi SMAN 1 Kota Agung
dapat menjaga tradisi, adat dan budaya Lampung Saibatin yang mulai tergerus
oleh modernisasi. Karena dalam adat nyambai ini terkandung filosofis dan
nilai-nilai Islami, yaitu menjaga silaturahmi.
"Nilai
pendidikan karakter yang terdapat dalam adat nyambai adalah religius, kreatif,
toleransi, gotong royong, cinta damai, komunikatif, peduli sosial, dan tanggung
jawab," jelas dia.
Pemuka
adat Lampung Kabupaten Tanggamus, Nazori yang menghadiri nyambai massal mengaku
terharu dan bangga atas perhelatan adat ini. Karena menurutnya ini merupakan
langkah mengenalkan adat budaya Lampung Saibatin khususnya nyambai yang sudah
mulai ditinggalkan, berganti dengan musik modern.
"Mudah-mudahan
akan muncul sekolah-sekolah lain seperti SMAN 1 Kota Agung ini yang ikut mengenalkan
dan melestarikan adat dan budaya Lampung. Adat dan budaya harus kita
lestarikan, kita ajak generasi muda untuk tidak kehilangan akar budaya dan
identitasnya di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat," tutur
Nazori.
Nazori
menilai, nyambai merupakan proses kreatif yang terus-menerus dan menghasilkan
harmoni atau keindahan antara bunyi dan gerak tubuh. Artinya seni budaya
termasuk nyambai juga bertumpu pada keindahan yang memiliki aspek wiraga,
wirasa, dan wirama. (*)
Berita Lainnya
-
Kasus Dugaan Korupsi Perjas DPRD Tanggamus, Kejati Periksa Sekwan Hingga Pihak Travel
Rabu, 12 Maret 2025 -
Dilaporkan Hilang, Nelayan Ditemukan Meninggal di Laut Cukuhbalak Tanggamus
Rabu, 12 Maret 2025 -
Bupati Tanggamus Sidak Sejumlah OPD, Pastikan Pegawai Disiplin
Selasa, 11 Maret 2025 -
Kepala Balai Besar TNBBS di Kotaagung Diduga Lakukan Tindakan Asusila ke Pegawainya, Suami Korban Tuntut Permintaan Maaf
Senin, 10 Maret 2025