Meski Bulog Salurkan Beras SPHP, Harga Beras di Sejumlah Pasar Bandar Lampung Masih Mahal
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Meski Perum Bulog Divisi
Regional Lampung hingga saat ini telah menyalurkan 8.507 ton beras melalui
operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), harga beras di
pasaran saat ini masih terus mengalami kenaikan, yang mencapai Rp1000
hingga Rp2000 per kilogramnya.
"Belum ada penurunan harga, malah semua jenis beras
naik yang biasanya kita jual eceran Rp11 ribu sekarang sudah Rp12 ribu per
kilogramnya," ujar Lia, seorang pedagang beras di Pasar Tempel Sukarame,
saat ditemui, Kamis (16/2/2023).
Lia mengaku, harga beras yang terus mengalami kenaikan di
semua merek beras ini terjadi sejak awal Januari kemarin.
"Sementara beras yang didistribusikan oleh Bulog kita
tidak dapat, karena tidak masuk pendataan dari Bulog sendiri," kata dia.
Dengan adanya kenaikan harga beras tersebut, ia juga
menyampaikan hal ini sangat berpengaruh dengan pemasukannya.
"Yang biasanya orang beli banyak ini hanya dikit,
seperti beli yang 25 Kg ini mereka paling hanya 5 kg. Yang penting cukup untuk
seminggu," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan, Karyono (50) salah satu
pedagang beras di Pasar Pasir Gintung. Menurutnya, kenaikan terjadi ketika usai
Nataru 2023, yang mana kenaikannya mencapai Rp2000 perkilogramnya.
"Kita memperoleh semua merek beras ini dari agen yang
mengantar. Sementara beras dari Bulog kita tidak ada," jelasnya.
Karyono menyampaikan, adanya kenaikan harga beras ini untuk
para pembelinya sendiri belum ada pengaruhnya, mereka tetap membeli karena
memang ini merupakan kebutuhan pokok.
"Cuma ada penurunan omset saja yang biasanya dapat
sekian, ini turun karena biaya pengeluarannya lebih besar," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar
Lampung, l Kadek Sumartha mengatakan, penyaluran beras Medium SPHP oleh Bulog
ini untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
Di Bandar Lampung sendiri jelasnya, stabilisasi harga setiap
hari dilakukan oleh Bulog dari tanggal 1-28 Februari 2023 di 20 kecamatan se
kota Bandar Lampung.
"Hal ini dilakukan agar harga beras jangan sampai
terlalu menjulang tinggi. Yang ini menyababkan inflasi tinggi dan daya beli
masyarakat akan berkurang. Mudah-mudahan dengan SPHP ini daya beli masyarakat
stabil dan bisa menekan lonjakan inflasi di Bandar Lampung," ungkapnya.
Menurut Kadek, kenaikan beras berkisar antara Rp1500 hingga
Rp2000 per Kilogram dari semua jenis merek beras, kenaikan ini terjadi pasca
nataru hingga saat ini, tapi sebentar lagi panen raya maka harga beras akan
kembali normal.
Menurutnya, salah satu upaya agar harga berastidak terlalu
mahal, maka pemerintah pusat mengadakan impor beras untuk stabilisasi harga.
"Yang itu juga disalurkan oleh Bulog ke masing-masing
daerah termasuk Bandar Lampung. Kita setiap harinya hampir mendapatkan
distribusi 4 sampai 5 ton beras. Itu ada daftarnya setiap kecamatan, sehingga
kami juga melakukan pendampingan serta pengawasan untuk stabilisasi harga
ini," kata dia.
Adapun harga beras yang dijual oleh Bulog ke masyarakat
adalah beras medium dengan harga Rp9400 per kilogram nya.
"Masyarakat yang memperoleh beras dari Bulog ini juga
dibatasi, yaitu hanya boleh membeli 2 paket beras saja, per paketnya isi 5
kg," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Tegas! Polda Lampung Pecat 14 Polisi Lakukan Pelanggaran Berat
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pj Gubernur Lampung Samsudin Pimpin Upacara Peringatan HAB Kemenag ke-79
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pungutan Tambahan Pajak di Lampung Resmi Berlaku Mulai 5 Januari 2025
Kamis, 02 Januari 2025 -
Meleset dari Target, Baru 20 Persen Warga Bandar Lampung Aktivasi IKD di 2024
Kamis, 02 Januari 2025