• Kamis, 05 Desember 2024

Karhutla di Lampung Tahun 2022 Capai 7.564 Hektar, Didominasi Kawasan Way Kambas

Senin, 13 Februari 2023 - 15.23 WIB
328

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah saat dimintai keterangan di gedung DPRD Lampung, Senin (23/2/2023). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kehutanan Provinsi Lampung mencatat pada tahun 2022 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Lampung mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan kejadian pada tahun 2021.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah mengatakan, Karhutla yang terjadi pada tahun 2021 seluas 3.541 hektar sementara karhutla yang terjadi pada tahun 2022 seluas 7.564 hektar.

"Kejadian Karhutla ini memang didominasi di Kabupaten Lampung Timur di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Dan ini yang biasanya sering terjadi di daerah padang alang-alang," kata Yanyan, saat dimintai keterangan usai sidang paripurna di DPRD Lampung, Senin (13/2/2023).

Ia menjelaskan, Karhutla di Provinsi Lampung secara umum tidak berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan seperti daerah lain. Selain itu titik hotspot juga di Lampung menunjukkan adanya tren penurunan.

"Karhutla secara umum di Lampung tidak berada dalam kondisi seperti daerah lain. Kita memang lebih aman dan kalau dari titik hotspot terjadi penurunan. Tapi kalau kejadian kebakaran sendiri tahun kemarin memang ada peningkatan," jelasnya.

Yanyan merincikan, untuk data titik hotspot pada tahun 2021 di Provinsi Lampung berjumlah 3.345 titik. Dimana daerah terbanyak yaitu Way Kanan 669 titik, Tulang Bawang 641 titik, Lampung Utara 543 titik.

"Sementara untuk waktu kejadian tertinggi terjadi di bulan Juli ada 83 titik, sedangkan untuk bulan terendah ada di Januari hanya satu titik. Untuk waktu kejadian yaitu siang hingga sore hari," jelasnya.

Selanjutnya untuk data hotspot pada tahun 2022 ada 2.953 titik. Dimana daerah terbanyak ialah Lampung Selatan 1.065 titik yang sebagian besar kejadian di wilayah Gunung Anak Krakatau, kemudian di Way Kanan 536 titik, Tulang Bawang 375 titik.

"Selanjutnya di Lampung Timur ada 352 titik dan untuk waktu kerjadian tertinggi yaitu di bulan Juli sampai dengan September, bulan terendah di Januari dan waktu kejadian sendiri siang hingga sore hari," tuturnya.

Menurutnya, dalam rangka pengendalian karhutla di Lampung, telah terbit Surat Edaran (SE) Gubernur Lampung tentang antisipasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla yang ditunjukkan kepada Bupati dan Walikota.

Selain itu juga telah diterbitkan Surat Edaran (SE) Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung yang ditujukan kepada kepala UPTD KPH atau Tahura serta para pemegang izin pengelolaan hutan di Provinsi Lampung.

"Selain itu juga posko aktif memantau hotspot melalui satelit Nooa 18, tera, aqua yang dilakukan setiap hari melalui deteksi hotspot atau titik panas website. Lalu bersiaga dan mengintensifkan koordinasi ke instansi terkait dengan sebaran hotspot di berbagai daerah," jelasnya.

Kemudian meningkatkan sistem peringatan dini ke seluruh kabupaten serta patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan di daerah rawan kebakaran hutan atau yang terpantau di satelit. (*)


Video KUPAS TV : Minyak Goreng Kemasan MinyaKita Langka di Pringsewu