Dinkes Lampung Sebut Penyebab Stunting Akibat Kekurangan Asupan Protein Hewani

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, saat dimintai keteragan usai pembagian 1.000 paket telur rebus di PKOR Way Halim, Minggu (12/2/2023). Foto:Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Lampung, Reihana menyebut, penyebab utama balita terkena stunting akibat kurangnya asupan protein hewani bahkan sejak anak masih dalam kandungan.
"Setelah di evaluasi oleh tim pakar ternyata penyebab utama stunting adalah karena kekurangan protein hewani. Pencegahan stunting harus dimulai sejak sebelum menikah, yaitu dengan konsumsi protein hewani," kata Reihana, saat dimintai keterangan di PKOR Way Halim, Minggu (12/2/2023).
Reihana menjelaskan, saat ini angka prevelensi stunting di Provinsi Lampung berada diangka 15,2 persen dan pada tahun 2024 mendatang prevelensi stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen.
"Presiden ingin pada 2024 nanti angka stunting 14 persen. Jadi semoga Lampung bisa mencapai target itu dan saat ini angka stunting nasional masih berada diangka 21 persen tapi kita sudah 15,2 persen," jelasnya.
Ia juga menjelaskan, sebagai upaya penurunan stunting pihaknya yang bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Peternak Petelur membagikan 2.000 butir telur rebus kepada masyarakat.
"Hari ini kita bagikan 1.000 paket dimana satu paket isi nya dua jadi ada 2.000 telur. Telur termasuk yang murah dari protein hewani lainnya. Semoga dengan cara ini masyarakat jadi lebih tau untuk memberi protein hewani kepada anak nya," jelasnya.
Menurutnya pemberian protein hewani bisa diberikan sejak sang ibu mengandung atau bisa juga mulai diberikan kepada anak pada usia enam bulan sebagai pendamping ASI.
"Masalah kesehatan itu tidak bisa diselesaikan hanya dari Dinas Kesehatan. Kami hanya mampu 30 persen saja sisanya 70 persen secara sensitif di lintas sektor terkait. Dan konsumsi protein hewani bisa dilakukan sejak ibu hamil," tuturnya.
Seperti diketahui angka prevalensi stunting di Lampung yang saat ini tertinggi berada di Kabupaten Pesawaran 25,1 persen, Lampung Utara 24,7 persen, Mesuji 22,5 persen dan Tanggamus 20,4 persen.
Selanjutnya Way Kanan 18,4 persen, Lampung Timur 18,1 persen, Pesisir Barat 16,7 persen, Lampung Barat 16,4 persen, Pringsewu 16,2 persen. Bandar Lampung 11,1 persen, Metro 10,4 persen, Tulang Bawang 10,2 persen.
Kemudian Tulangbawang Barat 16,4 persen, Lampung Selatan 9,9 persen dan Lampung Tengah 8,7 persen. Sedangkan untuk provinsi sendiri saat ini stunting nya berada diangka 15,2 persen. (*)
Video KUPAS TV : Ujian Promosi Doktor S3 Donald Harris Sihotang| UIN RIL 2023
Berita Lainnya
-
Paska Penembakan 3 Polisi di Lampung, Kapolda: Tetap Usut Semua Bentuk Kejahatan
Rabu, 19 Maret 2025 -
Polda-Korem Investigasi Tiga Polisi Ditembak Hingga Tewas, Kapendam: Pelaku Sudah Ditahan
Rabu, 19 Maret 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Bersama Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Siapkan Satu Tiang Kabel Bersama
Selasa, 18 Maret 2025 -
Itera Terima 1.812 Mahasiswa Baru Jalur SNBP 2025
Selasa, 18 Maret 2025