• Kamis, 28 Maret 2024

649 Pasangan di Lampung Nikah Dini, Kepala BKKBN RI: Edukasikan Anak Pendidikan Seks

Senin, 06 Februari 2023 - 17.50 WIB
99

Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo Bersama Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana saat dimintai keterangan. Senin (6/2/2023). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Terdapat 649 pasangan di bawah umur di Provinsi Lampung mengajukan dispensasi nikah ke pengadilan agama. Terlebih banyak dari mereka alasannya sudah hamil duluan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI menyebut, untuk mengatasi hal itu, maka solusinya adalah memberikan edukasi pendidikan seks pada anak.

"Anak perlu di edukasi terhadap pendidikan seks, karena ini juga untuk pencegahan pernikahan dini," kata Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, saat diminitai keterangan, Senin (6/2/2023).

Hasto Wardoyo menyampaikan, anak diberikan pendidikan seks artinya anak akan mengerti dan paham bagaimana mengendalikannya. Termasuk anak akan tahu tentang kesehatan reproduksi, terutama bagi perempuan.

"Pendidikan seks dan kesehatan reproduksi ini penting. Karena semakin orang paham dengan seks, maka mereka tidak brutal seks nya. Tapi sayang nya, kita ini pendidikan seks nya masih tabu. Tapi solusinya harus kita edukasi," ungkapnya.

Dari 649 pasangan yang ajukan dispensasi nikah tersebut. 38 diantaranya terdapat di kota Bandar Lampung. Oleh karenanya, Pemerintah setempat pun akan mengajak perguruan tinggi untuk membantu mencegah pernikahan dini.

"Kita akan minta bantuan sama semua perguruan tinggi untuk membantu kota Bandar Lampung, untuk mengajak semua remaja-remaja ini cegah perkawinan dini," kata Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana.

Eva menuturkan, saat ini pihaknya juga telah mempunyai kader atau satgas untuk penyuluhan disetiap kelurahannya.

"Tapi ini kita kedepan akan lebih fokus lagi. Karena jangan sampai anak-anak kita sampai melahirkan di usia muda. Maka kita minta bantu mahasiswa datang ker rumah-rumah untuk melihat anak-anak kita," ungkapnya.

Selain itu tambah Eva. Pihaknya juga akan kolaborasi dengan BKKBN Provinsi dan pusat.

"Kita juga akan kolaborasi bersama dengan dokter kandungan, bidan untuk juru bicaranya," tandasnya. (*)

Editor :

Berita Lainnya

-->