Kesulitan Jual Hasil Pertanian, Warga Dua Desa di Lambar Minta Akses Jalan Diperbaiki
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Sudah bertahun-tahun
masyarakat di dua Pekon (Desa) Ujung Rembun dan Pancurmas Kecamatan Lumbok
Seminung mendambakan akses jalan yang aman dan memadai untuk dilalui, pasalnya
selama ini masyarakat di dua pekon itu hanya bisa menikmati jalan setapak
dengan diameter kurang lebih satu meter.
Ruas jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat dalam
beraktifitas, bahkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari pun mereka harus turun
gunung agar bisa sampai di fasilitas umum berupa pasar ataupun tempat lainnya.
Namun apa mau di kata tidak ada akses lain yang bisa di nikmati masyarakat
selain memanfaatkan badan jalan setapak itu
Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, ruas jalan tersebut
hanya terbuat dari paving blok yang di susun membentuk ruas jalan itupun hasil
dari swadaya masyarakat setempat, bahkan banyak kondisi paving blok yang sudah
rusak dan patah sehingga hanya tersisa material yang sudah hancur.
Hanya sedikit jalan datar menuju dua pekon itu selebihnya
jalan menanjak dengan kemiringan cukup terjal, sehingga jika tidak berhati-hati
pengendara bisa celaka sebab kiri kanan jalan merupakan jurang yang cukup
dalam.
kondisi jalan yang akan dilalui akan semakin sulit bila
musim penghujan tiba. Ini mengakibatkan distribusi hasil panen tertunda. Petani
baru bisa menjual hasil panen, seperti kayu manis, cabai, lada, jahe, dan kopi
jika cuaca terang.
Peratin (Kepala Desa) Ujung rembun Jawadi menyampaikan bahwa
mayoritas masyarakat setempat bekerja sebagai petani sehingga untuk
mengeluarkan hasil alam masyarakat mengandalkan jasa ojek.
Sebab tidak semua masyarakat berani melewati jalan terjal
menanjak bak mendaki gunung membawa hasil alam untuk dijual ke pasaran.
Rata-rata masyarakat setempat bekerja sebagai petani kopi, cengkeh, kayu manis,
lada dan lain sebagainya berbagai upaya pun dilakukan masyarakat agar jalan
tersebut tetap bisa dilalui dengan lancar seperti bergotong royong.
"Untuk sekarang alhamdulilah sudah lebih membaik dari
tahun sebelumnya, kalau dulu masih berupa tanah liat sekarang sudah diberi
paving blok agar lebih mudah untuk dilalui tidak licin," kata Jawadi saat
di kunjungi di kediamannya, pada Sabtu (4/01/2023).
Untuk menggunakan jasa ojek mengeluarkan hasil pertanian
mereka, para petani harus mengeluarkan biaya Rp1500/Kg, dalam sekali panen
masyarakat dapat mengeluarkan hasil panen sebanyak puluhan kilogram dan
masyarakat sudah bertahan dengan kondisi ini sejak puluhan tahun lalu.
"Sampai saat ini belum pernah dapat perbaikan bahkan
sudah banyak korban kecelakaan saat membawa hasil panen, sehingga kita berharap
ada perhatian serius pemerintah daerah untuk membangun akses ini atau paling
tidak sedikit memberikan kenyamanan masyarakat pengguna jalan supaya hasil bumi
bisa di bawa keluar dan laju perekonomian masyarakat juga lancar,"
pungkasnya.
Sementara itu Nasrul warga lain menyampaikan harapan yang
sama agar akses jalan menuju dua pekon paling ujung di Lampung Barat itu bisa
segera di tangani. Meskipun tidak seperti jalan pada umum nya namun paling
tidak masyarakat tidak lagi sampai celaka jika melewati ruas jalan tersebut
karena kondisi yang sudah banyak mengalami kerusakan.
"Kalau bisa di cor biar enak lewat nya, karena kalau
masih seperti ini kalau hujan licin banyak yang sudah rusak juga apalagi
jalannya menanjak kalau untuk panjang nya kurang lebih 2 KM kayak nya sampai
ini," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Mantan Caleg DPD Ambil Berkas Calon Wabup Lambar Lewat PDI Perjuangan
Kamis, 25 April 2024 -
Seminung Lumbok Resort Lambar Prioritas Peningkatan Wisata Lampung
Kamis, 25 April 2024 -
Siapkan Rp33 Miliar, Dinas PUPR Lambar Tangani 40 Ruas Jalan di 2024
Kamis, 25 April 2024 -
113 Peselancar Ramaikan Kejuaraan Surfing Krui Pro 2024
Rabu, 24 April 2024