• Jumat, 26 April 2024

Jalan Terjal Menuju Surga Tersembunyi ‘Negeri Diatas Awan’ di Lampung Barat

Minggu, 05 Februari 2023 - 11.54 WIB
835

Jalan yang terjal dan rusak menyambut para wisatawan yang hendak menuju ke tempat wisata Bukit Bawang Bakung atau biasa disebut negeri di atas awan. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Kabupaten Lampung Barat memiliki banyak sekali potensi destinasi wisata alam yang menarik untuk di kunjungi, salah satu yang menjadi surganya para pelancong untuk menikmati potensi wisata alam yang bagus adalah Bukit Bawang Bakung atau biasa disebut sebagai bukit kabut atau negeri di atas awan.

Bawang bakung terletak di Pekon (Desa) Negeri Ratu, Kecamatan Batu Brak salah satu pekon yang memiliki jumlah penduduk cukup padat dengan hamparan sawah yang begitu luas serta kicauan burung disepanjang jalan membuat suasana pedesaan yang sejuk dan alami semakin terasa.

Berjarak 11 KM dari pusat Kota Liwa wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 25 menit menggunakan kendaraan roda empat atau 20 menit menggunakan kendaraan roda dua dan berada di ketinggian kurang lebih 998 Meter di atas permukaan laut.

Hamparan perbukitan dengan padang savana membuat wisatawan semakin terpana akan salah satu ciptaanNya. Jika beruntung bukit bawang bakung mampu memberikan suguhan keindahan yang lebih dengan menyajikan keindahan sunset di sore hari, sebab selain hamparan padang savana yang memanjakan mata sinar matahari yang perlahan tenggelam seolah tersenyum dengan keindahannya.

Bawang bakung masuk dalam 10 besar destinasi wisata unggulan yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik, bahkan potensi alamnya yang memukau sempat menarik perhatian wisatawan luar daerah bahkan mancanegara, bisa di bilang Bawang Bakung merupakan salah satu surga tersembunyi Lampung Barat.

Untuk sampai ke surga tentu tidak mudah, banyak sekali godaan ataupun rintangan yang menghambat kita untuk bisa sampai kesana. Begitu pula dengan surga nya Lampung Barat satu ini, untuk sampai kesana wisatawan benar-benar di uji dengan tantangan, yang tidak kuat akan memilih menyerah dan tidak bisa menikmati indahnya surga.

Ujian yang di maksud adalah infrastruktur jalan menuju bukit bawang bakung yang masih berupa tanah dan bebatuan, itu lah gambaran awal akses yang akan di lalui wisatawan untuk bisa sampai ke puncak bawang bakung, ruas jalan cukup lebar kendaraan roda empat bisa melintas namun hanya yang tangguh yang bisa sampai ke atas.

Sebab kendaraan roda empat yang ingin menanjak ke puncak harus benar-benar memiliki tenaga yang kuat, karena beberapa kali terjadi mobil yang tidak memiliki kapasitas tenaga yang memadai terpaksa harus mundur teratur karena tak mampu menaklukkan medan ekstrem tersebut.


Menurut pengakuan sejumlah masyarakat setempat, tidak jarang wisatawan yang hendak mengunjungi bawang bakung menitipkan kendaraan nya dirumah warga karena tidak kuat untuk membawa mereka sampai pada puncak bawang bakung khususnya kendaraan roda empat dan lebih memilih berjalan kaki.

Keindahan merupakan suatu hal yang mahal tidak banyak orang bisa menikmati itu, sama halnya dengan bukit bawang bakung sekarang semenjak ruas jalan mulai rusak dan hancur hanya sedikit wisatawan yang mau mendaki hingga ke puncak itupun mereka harus ngojek dan meminta bantuan pengurus wisata disana.

Bahkan sesekali wisatawan yang membawa motor pun ketika menuju bawang bakung harus di bantu dorong oleh teman nya yang lain karena tidak kuat menanjak, bahkan ada yang tergelincir hingga terjatuh karena banyak nya bebatuan disepanjang ruas jalan tersebut, begitu lah perjuangan agar bisa sampai ke puncak bawang bakung.

Namun setelah melalui perjalanan yang cukup menguras tenaga, rasa lelah wisatawan akan terbayarkan ketika sampai di puncak keindahan bawang bakung. Tidak ada yang menyangka di balik jarak yang jauh dan jalan yang cukup terjal tersimpan keindahan alam yang begitu memukau.

Sarif salah satu pengurus dan anggota Pokdarwis bukit bawang bakung menceritakan semenjak dua tahun terakhir kunjungan wisatawan di negeri atas awan itu terus menurun seiring dengan semakin parahnya kerusakan ruas jalan yang menjadi akses utama menuju destinasi unggulan Bumi Sekala Bekhak.

"Sering orang dari jauh pengen naik melihat jalan yang tanjakan nya sudah hancur enggak jadi naik karena enggak berani takut, karena bukan kurang lagi tetapi sudah rusak parah ini jalannya," kata Sarif saat di wawancara Kupastuntas.co du sela-sela kegiatan mengurus fasilitas di bukit bawang bakung, Minggu (5/02/2023).

Sarif mengatakan pihaknya kerap melakukan gotong royong memperbaiki titik ruas jalan yang mengalami kerusakan cukup parah menggunakan swadaya masyarakat dengan menutup lubang-lubang jalan menggunakan pasir atau batuan untuk memudahkan wisatawan sampai ke surga nya Lampung Barat itu.

Namun upaya tersebut dirasa kurang maksimal, sebab ketika musim hujan pasir-pasir tersebut kembali terbawa air dan menimbulkan lubang dengan diamater yang cukup dalam. Niat baik untuk mendorong wisatawan sudah dilakukan namun kembali lagi hanya wisatawan yang memiliki mental yang tangguh yang bisa sampai ke puncak.

Sarif melanjutkan sejak awal tahun 2023 saja jumlah kunjungan wisatawan dalam satu bulan tidak lebih dari 100 orang bahkan dalam satu tahun 2022 lalu tidak lebih dari 2000 orang, selain infrastruktur faktor lain yang mempengaruhi adalah cuaca, namun persentase nya lebih kecil di bandingkan dengan kerusakan infrastruktur yang terjadi.

Selama ini kata Sarif belum pernah ada perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap ruas jalan tersebut, padahal dalam setiap kegiatan kepariwisataan bawang bakung selalu di munculkan dan dikenalkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang menarik untuk di kunjungi di Lampung Barat.

Sarif pun berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi ruas jalan serta fasilitas lain yang ada di bukit bawang bakung, sebab hal tersebut sangat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co dilokasi hanya terdapat kurang lebih 8 wisatawan yang mengunjungi bukit bawang bakung pagi ini, bahkan ada yang sengaja membawa anaknya untuk menghabiskan waktu libur akhir pekan menikmati indahnya hamparan perbukitan, padang savana dan pepohonan yang membentang luas.

Iswandi warga Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit sengaja membawa putri kecilnya menghabiskan waktu libur bersama menikmati indahnya surga di Lampung Barat itu, kehangatan semakin terlihat ketika ayah dan anak itu duduk bersama bercengkrama menatap indah nya pegunungan yang terhampar di depan mata.

Namun Iswandi juga mengeluhkan infrastruktur jalan yang sangat memperihatinkan terlepas dari keindahan yang ada di dalamnya sebab dengan keindahan yang dimiliki sudah seharusnya pemerintah daerah melakukan perbaikan terhadap infrastruktur jalan tersebut agar wiatawan yang berkunjung bisa semakin ramai dan bisa menikmati sejuknya embun pagi.

"Jika ingin di kembangkan tentu harus ada campur tangan pemerintah dalam hal infrastruktur jalan di perbaiki, sarana prasarana di lengkapi karena mungkin jika hanya mengandalkan retribusi dari pengunjung tidak akan cukup, apalagi jumlah pengunjung terus mengalami penurunan secara otomatis pendapatan Pokdarwis juga menurun untuk mengelola ini," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Lampung Barat Dahlin dalam podcast yang digelar Jumat (3/02/2023) lalu menyampaikan bahwa pihaknya juga terus menyampaikan usulan perbaikan ruas jalan menuju destinasi wisata bawang bakung, namun lagi-lagi terkendala anggaran membuat usulan tersebut belum bisa terealisasi.

"Karena kita tentu ingin seluruh infrastruktur jalan menuju destinasi wisata yang ada di Lampung Barat di benahi tetapi kembali lagi keterbatasan kita dalam hal anggaran, namun kita tetap berupaya kedepan agar seluruh fasilitas menuju destinasi wisata yang ada agar di perbaiki karena setiap tahun selalu kita usulkan dan ini akan menjadi PR kami juga kedepan agar wistawan bisa menikmati jalan yang aman dan nyaman," pungkasnya.

Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf apabila selama ini banyak keluhan yang di rasakan oleh para wisatawan terkait kerusakan infrastruktur jalan yang terjadi menuju bukit bawang bakung sebab tahun ini perbaikan terhadap ruas jalan tersebut belum bisa dilakukan. (*)