Kupastuntas.co, Metro - Potret menghawatirkan Jalan Pattimura di kawasan perbatasan antara Kecamatan Metro Utara dengan Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) menjadi keluhan yang kerap kali disampaikan masyarakat.

Bagaimana tidak, kondisi tersebut terlihat saat para pengendara melintas di kawasan perbatasan. Pengendara dari arah Lamteng yang menikmati jalan mulus selalu disambut oleh jalan rusak di gerbang perbatasan.

Dari pantauan Kupastuntas.co, jalan di perbatasan telah lama menjadi persoalan yang hingga kini belum juga diperbaiki. Padahal ruas jalan Pattimura belum lama menerima pemeliharaan berupa tambal sulam di sejumlah titik.

Tercatat, kurang lebih ada 47 titik lubang di sepanjang jalur dua jalan Pattimura. Kondisi terparahnya terdapat 12 titik, dengan 7 titik di jalur kanan dari arah Metro menuju Lamteng dan di kiri jalannya terdapat 5 titik terparah.

Salah satu warga Iwan berharap, jalan Pattimura di Metro Utara dapat menjadi perhatian serius dan prioritas pembangunan pada tahun 2023. Warga juga menyebutkan, sejumlah titik jalan yang rusak belum lama dilakukan perbaikan tambal sulam.

"Jalan ini kan belum lama di perbaiki, kurang lebih baru sekitar 3 bulan, dan ini sudah rusak lagi. Waktu itu sudah di tambal, tapi sekarang sudah rusak lagi. Kalau bicara soal kewenangan itu, memang jalan Pattimura ini kewenangan provinsi, tapi apakah Kota Metro tidak bisa melakukan pemeliharaan, apakah pemerintah Kota Metro tidak bisa melakukan perbaikan," kata Iwan kepada Kupastuntas.co, Rabu (1/2/2023).

Ia juga berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dapat menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk menangani jalan Pattimura.

"Kami berharap, pemerintah di Metro berkoordinasi dulu yang baik ke provinsi agar jalan ini tidak rusak- rusak terus. Kami harap pemerintah serius lah kalau melakukan perbaikan, jangan hanya sekedar ditambal sulam terus rusak-rusak lagi," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Herlambang, pengendara motor asal Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur itu menilai, perbatasan merupakan wajah Kota Metro. Jika wajah Metro cantik maka mencerminkan kondisi infrastruktur Kota yang layak dan baik.

"Kalau soal jalan rusak ini seharusnya pemerintah Kota Metro malu ya, apalagi ini perbatasan, wajahnya Kota Metro. Masak jalan aja bisa rusak begini, berbeda sekali dengan jalan di sebrang. Jalan yang ke arah Punggur yang dulunya rusak sekarang mulus, sementara jalan tempat kita ini memang sudah rusak malah dibiarkan, jadi tambah hancur," kata Herlambang.

Ketua Komisi I DPRD Kota Metro, Didik Isnanto mengaku, telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Ia juga telah memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Robby K Saputra terkait keluhan jalan rusak tersebut.

"Masalah jalan Pattimura, kami dari DPRD sudah mendorong bahkan sudah memanggil kepala dinas dan Assisten I untuk turun ke lokasi bersama kami. Juga untuk memantau dan melihat langsung kondisi jalan Pattimura," kata Didik.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut juga membenarkan, jalan Pattimura telah menerima penanganan pemeliharaan berupa tambal sulam.

"Waktu itu memang langsung di tambal di beberapa titik dan hari ini memang kondisi jalan Pattimura itu sudah parah," ungkapnya.

Anggota DPRD dari Dapil Metro Utara tersebut mengaku, telah menyampaikan usulan dan keluhan terkait dengan perbaikan jalan Pattimura kepada pemerintah daerah.

"Baru kemarin juga saya telpon kepala dinasnya, katanya on going progres. Maksud kami juga dari DPRD mendorong agar pemerintah kota Metro, walaupun itu jalan provinsi paling tidak menutup lubang-lubang yang sudah parah itu sebelum dilaksanakan perbaikan oleh Provinsi," tandas Didik.

Dari catatan Kupastuntas.co, ruas Jl. Pattimura yang menjadi penghubung dari Kec. Punggur, Kab. Lampung Tengah menuju Kota Metro tersebut belum lama ini dilakukan rehabilitasi dengan perbaikan tambal sulam pada sejumlah titik yang rusak.

Namun kini, jalan sepanjang kurang lebih 3,1 Kilometer dengan waktu tempuh 5 menit menggunakan kendaraan bermotor roda dua itu kondisinya terpantau kembali mengalami kerusakan pada bagian jalan bekas tambalan dibeberapa titik. (*)