Cerita Mang Rasmi, Belasan Tahun Jadi Kuli Panggul di Pelabuhan Bakauheni
Kupastuntas.co,
Lampung Selatan - Seorang pria paruh baya tampak sibuk memanggul barang bawaan
penumpang pejalan kaki di dalam kapal, yang akan menyeberang dari dermaga
reguler Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.
Pria itu adalah Rasmi
atau biasa dipanggil Mang Rasmi, di usia yang menginjak ke 50 tahun tak terasa
sekitar 19 tahun ia telah menggeluti profesi kuli panggul atau yang beken
disebut porter pelabuhan.
"Saya masuk
porter tahun 2004. Tahun 2000 memang sudah aktifitas di pelabuhan, dulu kita
agen mobil di terminal pelabuhan lama-lama rekan sudah banyak kita pindah
menjadi ojek. Karena situasi ojek sudah semakin banyak, ada rekan porter ngasih
wacana ayolah mang masuk porter aja," ujar Mang Rasmi berkisah saat
ditemui didepan loket pejalan kaki Pelabuhan Bakauheni, Senin (23/1/2023).
Pria kelahiran Desa
Sidoluhur, Kecamatan Ketapang menyukai pekerjaan porter karena tidak terikat
meski hari kerjanya tidak ada kata libur.
"Porter itu,
full satu minggu. Cuma dalam satu minggu itu, diambil piket satu malam
bergiliran. Jam kerja pagi dari jam 08.00 sampai jam 16.00 WIB, jam malam dari
jam 17.00 WIB sudah masuk kerja. Sekuatnya masing-masing, ada yang sampai pagi
kalau yang usia seperti kami ini sampai jam 22.00 WIB sudah pulang,"
lanjut kakek tiga cucu itu.
Pekerjaan mereka
terbilang terorganisir, dengan dibekali seragam berwarna merah dan kartu
pengenal yang harus di top up sebulan sekali.
"Kita ini termasuk
organisasi dibawah naungan kemanan ASDP, baik yang di Bakauheni atau yang di
Merak," cetusnya.
Dari jasa panggul
itu, ia bisa meraup pundi-pundi rupiah dan cukup untuk menyekolahkan keempat
anaknya termasuk nafkah sehari-hari serta bangunan rumah untuk berkumpul
bersama keluarga.
"Penghasilan
menurut saya tergantung yang Maha Kuasa, baik di porter maupun di usaha apapun.
Kadang rejeki lagi bagus ya alhamdulillah bisa keangkat lah Rp200-300 ribu per
hari. Tapi kalau pas lagi rejeki kita menurun paling 100 ribu sehari, ya
tinggal kita mengaturnya dengan keluarga seperti apa. Kalau dipukul rata,
minimnya Rp3 juta udah bisa nyimpen dalam sebulan istilah kata sisa
makan," celotehnya sembari tersenyum.
Belasan tahun ia
setia menjadi seorang kuli panggul, alasannya karena tidak ada kegiatan
lain seperti berkebun ataupun bertani yang bisa Ia lakukan.
"Nggak ada lahan
kita mau usaha lain, udah nggak sesuai dengan usia sudah tidak memadai. Yang
penting cukup dari hari ke hari, ya di porter ini lah," timpal Mang
Rasmi.
Meski begitu, suka
dan duka sebagai seorang kuli panggul pernah ia lalui. Namun, Mang Rasmi lebih
memilih ikhlas hari demi hari berjibaku dengan pekerjaannya.
"Selagi
penghasilan memungkinkan, keluarga sehat, teman-teman nambah persaudaraan
nambah ya senang. Namanya kita hidup tidak ada yang selalu mulus, tapi kalau
kita mensyukuri semoga semua itu menjadi berkah," kata Mang Rasmi.
Bermodal ijasah SMP
ternyata sudah lebih dari cukup untuk menjadi seorang kuli panggul seperti Mang
Rasmi, tak banyak syarat jika ada yang berminat bekerja seperti dirinya.
"Nggak terlalu
banyak syarat, yang penting niat dan kemauan ijasah nggak masalah,"
terusnya.
Tak terasa goresan di
dahi penanda usia tak lagi muda, semakin meneguhkan tekad Mang Rasmi untuk
tetap bertahan sebagai kuli panggul dan jauh dari kata untuk pensiun.
"Kalau wacana
untuk pensiun, selagi kita masih mampu untuk berusaha ya jangan sampai kita
bergantung kepada anak. Kebetulan anak masih bujang 2, masih tanggung jawab
saya ya selagi kita masih diberikan kesehatan mungkin sepanjang itu juga kita
masih tetap usaha," tegasnya.
Dicolek untuk
memberikan wejangan kepada anak-anak muda yang belum memiliki pekerjaan, ini
kata Mang Rasmi.
"Taatlah kepada
pesan dan nasehat orang tua. Kalau kita masih muda, persiapkan diri untuk usaha
jangan sampai bergantung kepada orang tua," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Petani di Lampung Selatan Terpaksa Jual Singkong Hingga Keluar Daerah
Kamis, 30 Januari 2025 -
Polisi Bekuk Dua Pembobol Toko Cat di Kalianda Lamsel
Kamis, 30 Januari 2025 -
Polisi Gagalkan Penyelundupan 16 Kilogram Ganja di Bakauheni, Dua Orang Diamankan
Kamis, 30 Januari 2025 -
Menko Zulhas Beri Bibit Padi dan Bahan Pangan untuk Korban Banjir di Lampung Selatan
Rabu, 29 Januari 2025