Beras Asal Pringsewu Mayoritas Didistribusikan ke Bandar Lampung
Kupastuntas.co, Pringsewu
- Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pringsewu Dwiyanto
mengungkapkan, beras asal Pringsewu mayoritas didistribusikan ke Kota Bandar
Lampung.
Hal itu disebabkan
oleh kebutuhan beras di kabupaten berjuluk negeri seribu bambu tersebut,
surplus dari total kebutuhan yang ada.
"Kebutuhan kita
sekitar 40.000 ton, sedangkan hasil produksi gabah kering tahun lalu 150.865
ton. Oleh karenanya, sebagian besar beras di Bandar Lampung adalah distribusi
dari kita dengan merek beras Talang Padang. Untuk jumlah data berapa
pendistribusiannya kita belum punya data itu," ujar Dwiyanto, Jumat
(20/01/2023).
Selain didistribusikan
ke Bandar Lampung, beras asal Pringsewu juga kerap di distribusikan ke Lampung
Selatan juga ke Provinsi Jambi. Hal itu tergantung dengan permintaan harga yang
lebih tinggi dari tiap daerah tersebut.
"Tergantung dari
perusahaan beras yang meminta harganya. Seperti PT Wilmar di Lampung Selatan
berani mengambil harga tinggi, sehingga beras Pringsewu juga banyak
didistribusikan kesana," tandasnya.
Beras dari daerah
dengan motto Jejama Secancanan itu, memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan
satu kabupaten. Meskipun demikian, dibeberapa kecamatan yang produksi padinya
sedikit, membutuhkan distribusi beras dari kecamatan lain.
"Seperti
Kecamatan Adiluwih itu produksi berasnya sedikit, jadi mereka membutuhkan
distribusi beras dari kecamatan lain yang produksi berasnya lebih tinggi,"
ujarnya.
Di daerah yang
produksi berasnya tinggi, para petani selalu stok beras untuk kebutuhan 6
bulan, yang masih berbentuk gabah kering.
"Di kecamatan
yang produksi tinggi, seperti Gading Rejo, tidak kekurangan beras. Karena para
petani selalu menyetok beras untuk konsumsi mereka sendiri. Berbeda dengan
Kecamatan Pringsewu, pekerja kebanyakan adalah pegawai juga buruh, sehingga
perlu membeli beras," ujarnya.
Pada tahun 2023, gabah
kering asal Pringsewu ditargetkan menembus angka 147.830 ton total setahun.
Dengan rincian 84.237 ton pada masa tanam pertama, dan 63.593 ton pada masa
tanam kedua.
"Target tersebut adalah gabah kering yang berasal dari padi sawah. Dimana gabah kering itu berasal dari padi sawah juga padi ladang. Untuk total berat gabah kering giling menjadi beras terjadi penyusutan berat sekitar 62 persen," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : Penyuap Karomani Divonis Penjara 16 Bulan dan Denda Rp 100 Juta
Berita Lainnya
-
Bawaslu Pringsewu Temukan Kekurangan 49 Surat Suara Pilgub dan 103 Surat Suara Pilbup
Kamis, 28 November 2024 -
Marindo Harap Tingkat Partisipasi Pemilih di Pringsewu Pada Pilkada 2024 Diatas 95 Persen
Rabu, 27 November 2024 -
Usai Nyoblos, Cabup Fauzi: Jadikan Pringsewu Kabupaten Demokratis Cerdas dan Terbuka
Rabu, 27 November 2024 -
Sukses, UMKM Dapur Aura Binaan Koperindag Pringsewu Diharapkan Jadi Inspirasi UMKM Lain
Rabu, 27 November 2024