• Jumat, 29 November 2024

Beras Asal Pringsewu Mayoritas Didistribusikan ke Bandar Lampung

Jumat, 20 Januari 2023 - 11.31 WIB
374

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pringsewu Dwiyanto, saat diwawancarai di ruangannya. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pringsewu Dwiyanto mengungkapkan, beras asal Pringsewu mayoritas didistribusikan ke Kota Bandar Lampung.

Hal itu disebabkan oleh kebutuhan beras di kabupaten berjuluk negeri seribu bambu tersebut, surplus dari total kebutuhan yang ada.

"Kebutuhan kita sekitar 40.000 ton, sedangkan hasil produksi gabah kering tahun lalu 150.865 ton. Oleh karenanya, sebagian besar beras di Bandar Lampung adalah distribusi dari kita dengan merek beras Talang Padang. Untuk jumlah data berapa pendistribusiannya kita belum punya data itu," ujar Dwiyanto, Jumat (20/01/2023).

Selain didistribusikan ke Bandar Lampung, beras asal Pringsewu juga kerap di distribusikan ke Lampung Selatan juga ke Provinsi Jambi. Hal itu tergantung dengan permintaan harga yang lebih tinggi dari tiap daerah tersebut.

"Tergantung dari perusahaan beras yang meminta harganya. Seperti PT Wilmar di Lampung Selatan berani mengambil harga tinggi, sehingga beras Pringsewu juga banyak didistribusikan kesana," tandasnya.

Beras dari daerah dengan motto Jejama Secancanan itu, memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan satu kabupaten. Meskipun demikian, dibeberapa kecamatan yang produksi padinya sedikit, membutuhkan distribusi beras dari kecamatan lain.

"Seperti Kecamatan Adiluwih itu produksi berasnya sedikit, jadi mereka membutuhkan distribusi beras dari kecamatan lain yang produksi berasnya lebih tinggi," ujarnya.

Di daerah yang produksi berasnya tinggi, para petani selalu stok beras untuk kebutuhan 6 bulan, yang masih berbentuk gabah kering.

"Di kecamatan yang produksi tinggi, seperti Gading Rejo, tidak kekurangan beras. Karena para petani selalu menyetok beras untuk konsumsi mereka sendiri. Berbeda dengan Kecamatan Pringsewu, pekerja kebanyakan adalah pegawai juga buruh, sehingga perlu membeli beras," ujarnya.

Pada tahun 2023, gabah kering asal Pringsewu ditargetkan menembus angka 147.830 ton total setahun. Dengan rincian 84.237 ton pada masa tanam pertama, dan 63.593 ton pada masa tanam kedua.

"Target tersebut adalah gabah kering yang berasal dari padi sawah. Dimana gabah kering itu berasal dari padi sawah juga padi ladang. Untuk total berat gabah kering giling menjadi beras terjadi penyusutan berat sekitar 62 persen," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : Penyuap Karomani Divonis Penjara 16 Bulan dan Denda Rp 100 Juta