UIN RIL Menuju Kampus Rujukan Dunia Pengembangan Islam

Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D, saat menerima audiensi tim Kupas Tuntas Grub yang dipimpin oleh CEO Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang S.E, M.M. bersama perwakilan jajaran Kupas Tuntas, di ruang Rektor UIN Lampung, Kamis (19/1/2023). Foto: Reza/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) terus berproses mewujudkan visi sebagai salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang menjadi rujukan dunia dalam hal pengembangan islam.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D, mengatakan, agar UIN RIL menjadi rujukan dunia, upaya kerja lebih konkrit terus dilakukan selama empat tahun kedepan masa kepemimpinannya, yakni dengan merumuskan tiga program utama.
Yang pertama, internasionalisasi kampus. Yakni dengan meningkatkan standar layanan yang tidak hanya lokal atau nasional, tetapi mempersiapkan di tingkat Internasional.
Hal ini dilakukan dengan berbagai cara. Yakni meminta agar dipersiapkan 7 prodi dan 2 fakultas di UIN Raden Intan Lampung untuk mencapai target terakreditasi secara internasional.
“Menurut saya mewujudkan Internasionalisasi Kampus bukan mimpi di siang bolong, terlebih kepemimpinan Rektor yang sebelumnya, Prof Mukri sudah menyiapkan pondasi dasar terhadap program tindak lanjut dalam transformasi pembelajaran,” kata Prof. Wan, saat menerima audiensi tim Kupas Tuntas Grub yang dipimpin oleh CEO Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang S.E, M.M. bersama perwakilan jajaran Kupas Tuntas, di ruang Rektor UIN Lampung, Kamis (19/1/2023).
Menurutnya, di era Rektor Prof. Mukri, hampir 50 persen dari prodi yang ada di UIN terakreditasi A, dan saat ini sudah banyak yang di konveksi terakreditasi Unggul
Kedua, reputasi yang tak terbantahkan oleh siapapun dalam soal penghargaan yang diterima oleh UIN RIL, dan diharapkan terus berkembang kedepannya.
Menurutnya, tahun 2022 lalu, UIN Raden Intan Lampung masuk peringkat delapan besar sebagai kampus hijau dari UI Greenmetric dan peringkat empat besar PTKIN dari Webometric.
Selain itu, UIN RIL menjadi dua besar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbaik dunia versi UniRank
Di tingkat Universitas Islam, UIN RIL masuk peringkat 19 Universitas Islam terbaik di dunia, dan peringkat ke 4 Universitas Islam terbaik di Indonesia. Dengan raihan ini, posisi UIN Raden Intan Lampung berada di posisi satu PTKIN terbaik di luar Pulau Jawa.
Ketiga, Internasionalisasi Kampus akan lebih ringan diwujudkan apabila memiliki instrumen kekinian yakni perlu adanya digitalisasi kampus.
Hal ini mudah dilakukan terlebih saat ini telah memasuki era baru pasca Pandemi Covid-19, dimana semua pihak harus dipaksa melek teknologi.
“Maka dari itu program digitalisasi kampus diharapkan lebih ringan dilakukan oleh UIN pada tahun ini, namun hal ini perlu ada biaya untuk mewujudkannya,”ucapnya.
Dengan tiga program yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir ini, Prof. Wan Jamaluddin optimis visi dan misi UIN menjadi Internasionalisasi Kampus cepat terwujud.
Rektor UIN mengajak semua jajaran kampus baik itu di level pemimpin maupun mahasiswa harus satu visi dalam spirit harmoni dan kebersamaan untuk mewujudkan UIN Raden Intan Lampung sebagai rujukan kampus dunia.
Lima Tahun Kampus Hijau Terbaik
Tidak hanya terus mewujudkan visi menjadi kampus rujukan dunia, UIN Raden Intan Lampung terbaik dalam hal kampus bersih dan hijau. Dalam lima tahun berturut-turut UIN masuk predikat Kampus Hijau terbaik.
Di akhir Desember 2022, UIN RIL kembali meraih peringkat 8 kampus hijau berkelanjutan (The 8th Most Sustainable University in Indonesia) serta mengalami peningkatan peringkat 61 dunia dari yang sebelumnya peringkat 81 berdasarkan penilaian dari UI GreenMetric World University Rankings Awards 2022.
UI GreenMetric merupakan pemeringkatan internasional terkait dengan pengelolaan kampus berkelanjutan dan juga pemeringkatan berdasarkan pada komitmen perguruan tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup di kampus.
Tahun 2022 merupakan tahun ke-5 UIN RIL turut serta dalam pemeringkatan tersebut. Pada 2018 UIN RIL menempati posisi ke-18, 2019 pada urutan ke-11, 2020 berada di peringkat 10 2021 berada di peringkat yang sama pada tahun ini.
Lalu bagaimana UIN RIL bisa meraih predikat tersebut, dengan luas lahan 50 Hektar, dan jumlah Mahasiswa 32 ribu orang, dan petugas kebersihan yang hanya 8 orang?
Wan Jamaluddin mengatakan kiat khususnya adalah spirit harmoni dan keteladan. Keteladanan ini harus dimiliki semua lini, termasuk mahasiswa.
UIN RIL saat ini mempunyai duta mahasiswa yang bertugas untuk menjadi teladan bagi mahasiswa lain dalam hal menjaga kebersihan.
“Mereka selalu mengingatkan teman-temannya agar tidak membuang sampah sembarangan, dan menjaga kebersihan,” kata dia.
Maka dari itu ia berharap, tak hanya dari internal Kampus, diperlukan juga dukungan dari pihak eksternal untuk mewujudkan kampus hijau di UIN Raden Intan Lampung.
Selain itu, diperlukan budaya atau kesadaran lingkungan di kampus, seperti tidak merokok di lingkungan Kampus, mengurangi pemakaian sampah plastik, bahkan memasukan kurikulum tentang ajaran kelestarian lingkungan di Kampus.
“Kami juga mengumpulkan pemilik-pemilik kantin di Kampus untuk diberikan pengetahuan tentang kesadaran lingkungan, yakni membuang sampah sisa makanan langsung di kotak sampah,” ungkapnya.
Membetengi Radikalisme dengan Rumah Moderasi
Bandar Lampung - Sebagai kampus Islam, UIN RIL Lampung terus membentengi diri agar tidak terpapar paham radikalisme di Kampus, salah satunya dengan mendirikan rumah moderasi.
Menurut Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D, rumah moderasi adalah modal utama memberikan garansi agar terjaganya kampus dari paham radikalisme dan menjadi kampus yang toleran, inklusif dan moderat.
Dengan adanya rumah moderasi ini maka terus diadakan pelatihan-pelatihan baik di level pemimpin, dosen maupun mahasiswa tentang moderasi beragama.
“Mereka diberikan pelatihan tentang moderasi agama, dan kehidupan yang toleran,”ungkap Pj Ketua PWNU Lampung itu.
Ia menjelaskan, moderasi beragama memiliki arti mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan moral dan watak sebagai ekspresi sikap keagamaan individu atau kelompok tertentu di tengah keberagaman dan kebhinekaan fakta sosial .
Rumah moderasi menjadi motor utama untuk melakukan pelatihan, tentang moderasi beragama.
Saat ini, Kampus UIN mempunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa menjadi motor penggerak modernisasi untuk mencegah arus deras radikalisme dan terorisme.
Walaupun mengajarkan kepada mahasiswa tentang pencegahan radikalisme ini gampang diucapkan, namun berat dilaksanakan. Karena jumlahnya memang belum ideal, yakni hanya sepertiga jumlah warga kampus yang terlatih untuk paham radikalisme.
“Namun kami yakin hal ini bisa dilakukan, karena umumnya dosen kita adalah berlatar belakang pendidikan keagamaan atau pondok pesantren,” tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Kisah Supariah, Mengais Rupiah dari Gunungan Sampah
Berita Lainnya
-
Wajib Belajar Tanpa Biaya, Disdik Bandar Lampung Tunggu Aturan Lanjutan
Minggu, 01 Juni 2025 -
Pemprov Lampung Siap Luncurkan Program Kelas Migran Vokasi di Tahun Ajaran 2025-2026
Minggu, 01 Juni 2025 -
K3S SD Bandar Lampung Dukung Kebijakan Sekolah Gratis untuk Jenjang Pendidikan Dasar
Minggu, 01 Juni 2025 -
MK Putuskan SD-SMP Gratis, DPRD Bandar Lampung Soroti Ketimpangan Pendidikan
Minggu, 01 Juni 2025