Target 8.100, Konsumen Baru PDAM Way Rilau Bandar Lampung Hanya 1.425
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perumda Air Minum (PDAM) Way Rilau menargetkan 60.000 pemasangan kepada pelanggan baru dari 2020 hingga 2028. Namun hingga kini baru terealisasi mencapai 12,4 persen atau 7.460 yang berlangganan.
"Target awal dari 2020 hingga 2028 ditargetkan mencapai Rp60 ribu sambungan. Hingga saat ini baru mencapai 7.460 yang sudah jadi pelanggan," ujar Kabag Humas PDAM Way Rilau, Hikmarwadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/1/2023).
Hikmarwadi mengaku, pada tahun 2022 pihaknya menargetkan sejumlah 8100 konsumen, tapi sampai dengan Desember 2022 baru tercapai 1.425 sambungan rumah (SR) baik dari rumah tangga maupun industri.
Oleh karenanya, pada tahun 2023 pihaknya menurunkan target yakni 4.617 pemasangan SR pada pelanggan.
Target tersebut terdiri dari pemasangan reguler rumah tangga sebanyak 500 pelanggan, lalu niaga 100 pelanggan, dan pemasangan kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) 3.717 rumah tangga dan 300 niaga.
"Tahun lalu untuk mencapai target kita telah melalukan beberapa metode, termasuk memberikan bonus sebesar 30 persen potongannya. Namun mereka banyak lebih memilih ke sumur bor," ungkapnya.
Oleh karenanya, ia menghimbau agar warga jangan terpaku oleh penggunaan sumur bor karena hal itu akan cepat kering.
"Maka kita himbau warga untuk segera memakai pelayanan air minum PDAM. Karena dengan PDAM banyak keuntungan, kita juga berusaha melakukan pelayanan yang optimal dan juga air nya mengalir hingga 24 jam," terangnya.
Saat ini jelasnya, penyediaan air minum dari PDAM telah tersalurkan pada 18 kecamatan. Akan tetapi pihaknya berupayakan dalam waktu dekat seluruh wilayah di Bandar Lampung bisa terpenuhi.
"Karena memang kita berharap semua masyarakat bisa terlayani dengan penyediaan air minum dari PDAM ini," tandasnya.
Salah satu warga dari kelurahan Gulak Galik Surni mengatakan, sudah dua tahun menjadi pelanggan air minum PDAM.
"Selama berlangganan alhamdulillah air nya lancar mengalirnya, kalaupun pernah mati paling hanya sebentar," ucapnya.
Ia juga mengaku, air tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.
"Seperti mencuci, minum dan masak. Yang sebulannya kita bayar tergantung pada pemakaian, bisa Rp150 hingga maksimal Rp180 ribu," tandasnnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kajian Rohani Masjid Asmaul Yusuf Universitas Teknokrat Indonesia: Momentum Hijrah Diri 2025
Kamis, 26 Desember 2024 -
Wamen BUMN Apresiasi Kesiapan Listrik PLN Sambut Nataru
Kamis, 26 Desember 2024 -
Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru
Rabu, 25 Desember 2024 -
Dirjen Bimas Hindu bersama Kakanwil Kemenag Lampung Hadiri Wisuda di Sekolah Tinggi Agama Hindu
Rabu, 25 Desember 2024