Timbulan Sampah di Lampung Capai 4 Ribu Ton Sehari, DLH Catat Banyak Bank Sampah Tidak Aktif
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi Lampung mencatat jika timbulan sampah didaerah setempat dalam
sehari mencapai 4.515 ton sementara dalam setahun timbulan sampah yang
dihasilkan sebanyak 1,64 juta ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia
Kusumawati, menjelaskan jika dari jumlah tersebut sebanyak 554.578 ton atau
33,65 persen dapat dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 111.279 ton 6.75
persen dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang.
"Sampah yang bisa dimanfaatkan kembali atau didaur
ulang jumlahnya masih sedikit. Maka dibentuk lah bank sampah dan ini di semua
kabupaten/kota yang ada di Lampung sudah memiliki bank sampah," kata Emil
saat dimintai keterangan, Selasa (10/1/2023).
Emil menjelaskan jika Provinsi Lampung memiliki 145 unit
bank sampah yang jumlahnya tersebar di kabupaten/kota. Sementara untuk bank
sampah induk ada di Lampung Barat 1 unit, Tanggamus 1 unit, Way Kanan 2 unit,
Bandar Lampung 1 unit dan Metro 1 unit.
"Bank sampah ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan
pemukiman yang bersih dan nyaman. Selain itu warga juga bisa mendapatkan
tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan dan kemudian dijual
ke bank sampah," katanya lagi.
Emil mengungkapkan jika bank sampah memiliki fasilitas
pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R) sebagai
sarana edukasi, perubahan perilaku serta pelaksanaan ekonomi sirkular.
"Ini sebagai wadah masyarakat untuk dapat merubah
prilaku dalam kegiatan pilah dan memanfaatkan kembali sampah dan salah satu
motor penggerak ekonomi khususnya sirkular ekonomi sampah," kata dia.
Namun ia mengungkapkan jika dari 145 bank sampah yang ada,
saat ini hanya sekitar 94 unit bank sampah yang aktif dan sisanya 51 unit lagi
dalam kondisi tidak aktif.
"Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita agar bank sampah
yang vakum bisa kembali aktif. Karena memang bank sampah menjadi mitra
pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah yang ada," ujarnya.
Sementara itu Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB),
Monica Oudang, mengungkapkan jika pihaknya yang bekerjasama dengan Catalyst
Changemakers Ecosystem (CCE) telah meluncurkan pengelolaan sampah bertajuk
Pasaran Wawai.
Pasaran Wawai tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat dalam mengelola sampah terutama sampah plastik yang sulit
terurai namun masih bisa dimanfaatkan.
"Kami lakukan penjemputan sampah ke masyarakat namun ini khusus untuk sampah yang sudah terpisah. Saat ini kami masih fokus di Pulau Pasaran jika nanti bisa maksimal kita akan kembangkan ke daerah lain," kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
Tegas! Polda Lampung Pecat 14 Polisi Lakukan Pelanggaran Berat
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pj Gubernur Lampung Samsudin Pimpin Upacara Peringatan HAB Kemenag ke-79
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pungutan Tambahan Pajak di Lampung Resmi Berlaku Mulai 5 Januari 2025
Kamis, 02 Januari 2025 -
Meleset dari Target, Baru 20 Persen Warga Bandar Lampung Aktivasi IKD di 2024
Kamis, 02 Januari 2025