• Sabtu, 04 Januari 2025

Timbulan Sampah di Lampung Capai 4 Ribu Ton Sehari, DLH Catat Banyak Bank Sampah Tidak Aktif

Selasa, 10 Januari 2023 - 17.46 WIB
523

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati. Foto: Dok

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung mencatat jika timbulan sampah didaerah setempat dalam sehari mencapai 4.515 ton sementara dalam setahun timbulan sampah yang dihasilkan sebanyak 1,64 juta ton.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati, menjelaskan jika dari jumlah tersebut sebanyak 554.578 ton atau 33,65 persen dapat dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 111.279 ton 6.75 persen dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang.

"Sampah yang bisa dimanfaatkan kembali atau didaur ulang jumlahnya masih sedikit. Maka dibentuk lah bank sampah dan ini di semua kabupaten/kota yang ada di Lampung sudah memiliki bank sampah," kata Emil saat dimintai keterangan, Selasa (10/1/2023).

Emil menjelaskan jika Provinsi Lampung memiliki 145 unit bank sampah yang jumlahnya tersebar di kabupaten/kota. Sementara untuk bank sampah induk ada di Lampung Barat 1 unit, Tanggamus 1 unit, Way Kanan 2 unit, Bandar Lampung 1 unit dan Metro 1 unit.

"Bank sampah ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan pemukiman yang bersih dan nyaman. Selain itu warga juga bisa mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan dan kemudian dijual ke bank sampah," katanya lagi.

Emil mengungkapkan jika bank sampah memiliki fasilitas pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R) sebagai sarana edukasi, perubahan perilaku serta pelaksanaan ekonomi sirkular.

"Ini sebagai wadah masyarakat untuk dapat merubah prilaku dalam kegiatan pilah dan memanfaatkan kembali sampah dan salah satu motor penggerak ekonomi khususnya sirkular ekonomi sampah," kata dia.

Namun ia mengungkapkan jika dari 145 bank sampah yang ada, saat ini hanya sekitar 94 unit bank sampah yang aktif dan sisanya 51 unit lagi dalam kondisi tidak aktif.

"Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita agar bank sampah yang vakum bisa kembali aktif. Karena memang bank sampah menjadi mitra pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah yang ada," ujarnya.

Sementara itu Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), Monica Oudang, mengungkapkan jika pihaknya yang bekerjasama dengan Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) telah meluncurkan pengelolaan sampah bertajuk Pasaran Wawai.

Pasaran Wawai tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengelola sampah terutama sampah plastik yang sulit terurai namun masih bisa dimanfaatkan.

"Kami lakukan penjemputan sampah ke masyarakat namun ini khusus untuk sampah yang sudah terpisah. Saat ini kami masih fokus di Pulau Pasaran jika nanti bisa maksimal kita akan kembangkan ke daerah lain," kata dia. (*)