• Rabu, 20 Agustus 2025

Tujuh Daerah di Lampung Rawan Bencana, BPBD Lakukan Mitigasi Hingga Tingkat Sekolah

Senin, 09 Januari 2023 - 19.38 WIB
430

Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto saat dimintai keterangan, Senin (9/1/2023). Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat terdapat tujuh daerah di Lampung yang masuk kedalam kategori rawan terkena bencana alam.

Ketujuh daerah yang rawan akan bencana tersebut diantaranya Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Pesawaran, Lampung Selatan, Lampung Timur, Tulang Bawang dan Kota Bandar Lampung.

Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, upaya yang dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa ketika terjadi bencana ialah dengan mitigasi bencana.

"Seluruh wilayah yang ada di Lampung berpotensi terjadi bencana mulai dari banjir dan tanah longsor. Namun ketujuh daerah di atas masuk kedalam kategori yang rawan," kata Rudy saat dimintai keterangan, Senin (9/1/2023).

Rudy menjelaskan, lokasi mitigasi bencana yang menjadi prioritas ialah di lingkungan sekolah. Hal tersebut mengingat bencana yang bisa datang sewaktu-waktu dan sekolah menjadi tempat yang paling rawan.

"Sekolah jadi lokasi yang harus diperhatikan jika terjadi bencana. Karena ketika bencana datang khawatir nya anak-anak sedang belajar dalam ruangan. Sehingga mereka harus tahu sejak dini seperti apa penyelamatan pertama," jelasnya.

Ia menuturkan, mitigasi bencana merupakan salah satu langkah untuk melakukan penyelamatan sejak dini sehingga anak-anak dan guru tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.

"Bencana yang sering tidak terduga itu kan gempa bumi. Kita sudah mulai melakukan mitigasi di semua jenjang sekolah dan daerah yang menjadi prioritas adalah ketujuh daerah yang rawan tadi," tutur Rudy. 

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo mengungkapkan, mitigasi bencana memang dinilai penting terlebih didaerah yang masuk ke dalam kategori rawan bencana.

"Sekolah juga harus jadi tempat yang sering dilakukan mitigasi bencana. Karena memang sering terjadi bencana dan di sekolah pasti ada korban jiwa. Maka sosialisasi kewaspadaan harus sesering mungkin dilakukan," kata Deni. (*)

Editor :