• Minggu, 06 Juli 2025

Petani Jagung di Sidomakmur Lamsel Harapkan Tambahan Kuota Pupuk dan Benih Jagung Berkualitas

Senin, 09 Januari 2023 - 16.22 WIB
145

Petani jagung usai masa panen di Sidomakmur, Lampung Selatan. Senin (9/1/2023). Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Petani jagung di Desa Sidomakmur, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) usulkan penambahan kuota pupuk dan bantuan benih jagung yang memiliki kualitas tinggi.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur Sejati, Joko mengatakan, karakteristik petani jagung membutuhkan pupuk lebih banyak ketimbang petani jagung.

"Kebutuhan penyerapan pupuk untuk petani jagung, lebih besar dari pada petani padi. Pupuk masih dirasa kurang terus," kata Joko saat dimintai keterangan, Senin (9/1/2023).

Disamping kebutuhan pupuk, petani berharap terdapat bantuan benih jagung dari Pemerintah dengan berkualitas tinggi.

"Andai ada bantuan benih jagung yang berkualitas, harapannya NK Sumo atau Bisi D18. Karena, itung-itungan petani tidak mau coba-coba kalau benih jagung tidak berkelas hitung-hitungannya rugi," tutur Joko.

Selama ini, petani jagung menyikapi ketersediaan pupuk dengan cara menyetok atau menabung pupuk sesuai kebutuhan pada masa tanam.

"Artinya, kalau pupuk kadang orang bilang susah setelah digali petani pas sedang tidak masa tanam jagung dia tidak menyetok pupuk. Kapan dia memerlukan, baru mencari pupuk sedangkan turunnya pupuk tidak mesti tiap bulan atau masa tanam kadang ketika masa kemarau itu pupuk turun petani tidak membeli pupuk seperti itu. Dia tidak menabung pupuk, bahasanya seperti itu," tegas Joko.

Setidaknya, Kelompok tani yang memiliki gudang dan uang kas maka disitulah fungsi memutar dananya untuk pembelian pupuk ataupun menyetok pupuk.

"Alhamdulillah, kalau kelompok tani saya malah bisa berbagi pupuk ke teman-teman yang tidak menebus pupuk. Atau, kelompok tetangga yang kekurangan satu atau dua sak bisa dibantu," ujarnya.

Petani jagung di Dusun 3 Desa, Sidomakmur, Kecamatan Way Panji tidak banyak yakni hanya sepertiga dari lahan petani padi maupun palawija.

"Lahan petani jagung kisaran 50-an hektar, ada juga yang menyewa lahan di luar Desa Sidomakmur. Hasil panen jagung, sekitar 160 ton," kata Joko.

Hasil panen jagung di Sidomakmur pun terbilang bagus, petani langsung menjual ke agen-agen jagung.

"Kalau dibikin rata-rata, harga sekarang untuk akhir-akhir ini kurang bagus. Harganya kisaran Rp2.600 sampai Rp2.800 per kilogram, tertinggi harga jagung giling bisa Rp3.200 sampai Rp3.500 per kilogram sudah digiling dipipil basah," tutup Joko. (*)

Editor :