Warga Jati Mulyo Lamsel Ubah Limbah Bambu Menjadi Pupuk Alternatif

Aang Haryadi saat menunjukkan pupuk cair atau cuka bambu berbahan baku dari limbah bambu. Minggu (8/1/2023)
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Seorang pria bernama Aang Haryadi (58) warga Desa Jati Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan berhasil berinovasi mengolah limbah bambu menjadi pupuk cair atau disebut juga cuka bambu.
Aang Haryadi mengatakan, butuh proses selama 2 tahun bagi dirinya untuk mengembangkan limbah bambu yang biasa digunakan untuk kerajinan tusuk sate, tirai dan pernak pernik.
"Dari memproduksi tusuk sate, tirai dan pernak pernik berbahan baku bambu sekitar 70 persen dari bahan baku menyisakan limbah," kata Aang Haryadi. Minggu (8/1/2023).
Aang Haryadi melanjutkan, tumpukan limbah bambu yang lama kelamaan menggunung mendorongnya bereksperimen dan menemukan metode pirolisis.
"Saya buatlah limbah bambu itu, diproses dengan cara pirolisis yaitu menghasilkan tetesan-tetesan dari bambu itu. Tetesan itulah, yang dijadikan cuka bambu atau pupuk cair," ujarnya.
Pupuk cair itu, rupanya bisa digunakan untuk meningkatkan hasil panen bagi para petani dan menekan biaya bertani.
"Di Lampung ini, bambu dimana-mana ada. Disitu mulai saya berfikir, bagaimana bambu ini bisa bermanfaat bagi ketahanan pangan. Kalau pupuk dari daun bambu mungkin sudah biasa, bagaimana ini menghasilkan pupuk cair dari bambu," tutur Aang.
Selain bisa menyuburkan tanaman, menurut Aang Haryadi bahwa cuka bambu ternyata juga bisa difungsikan menjadi pestisida non kimia.
Beberapa kelompok tani, sudah mulai menerapkan pupuk cuka bambu diantaranya petani kopi, padi, jagung dan hortikultura.
"Cuka bambu dapat digunakan petani sebagai solusi mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi, dan meningkatkan ketahanan pangan," tutup Aang.
Salah seorang petani setempat bernama Supri mengaku, mulai menggunakan pupuk cuka bambu karena terdorong kelangkaan pupuk subsidi.
"Jadi, dengan menggunakan pola organik ini kita bisa memanajemen keuangan kita untuk permodalan. Kalau untuk nutrisi dan perkembangan tanaman, kita bisa setara dengan pupuk yang lain. Tetapi yang istimewa di pupuk cuka bambu ini, keistimewaannya untuk tanah bisa mengurai residu unsur hara tanah," kata Supri.
Menurutnya, residu ditempat ia tinggal tergolong sangat luar biasa, PH-nya pun bisa drop di angka 4,5.
"Dengan rutin menggunakan cuka bambu ini, alhamdulillah sekarang PH tanah pun bisa naik. Jadi, tanaman pun tidak kerdil lagi dan bisa tumbuh dengan subur," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Wacana Pengalihan Fungsi KCC Jadi Gedung DPRD Lamsel Dapat Dukungan Pimpinan Legislatif
Minggu, 06 Juli 2025 -
DOB Kabupaten Bandar Negara Resmi Masuk Ranperda RPJMD Lampung Selatan 2025–2029
Kamis, 03 Juli 2025 -
Sudin Ajak Warga Natar Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Kamis, 03 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Ayah Bayi yang Dibuang di Belakang Asrama Ponpes di Kalianda
Kamis, 03 Juli 2025