Produksi Kedelai Lokal di Lampung Tahun 2022 Turun 55 Ton

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Produksi kedelai lokal di Provinsi Lampung tiap tahunnya terus mengalami penurunan. Pada tahun 2022 ini produksi kedelai lokal hanya 1.867 ton atau turun 55 ton jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2021 yang mencapai 1.922 ton.
Sementara itu luas tanam kedelai juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2022 seluas 1.353 hektar dan mengalami penurunan 54,44 persen atau 1.617 hektar jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 2.970 hektar.
Sedangkan untuk luas panen kedelai lokal sendiri pada tahun 2022 mencapai 1.162 hektar turun 11,75 persen atau 155 hektar jika dibandingkan dengan luas panen pada tahun 2021 yang mencapai 1.317 hektar
Kawasan tanam kedelai sendiri tersebar dibeberapa daerah seperti di Tanggamus kurang lebih 320 Ha, Way Kanan 482 Ha, Mesuji 90 Ha, Lampung Timur 40 Ha, Tulang Bawang 100 Ha, Lampung Barat 325 Ha, Lampung Tenggah 55 Ha, Pringsewu 50 Ha dan Pesawaran 112 Ha.
Saat dimintai keterangan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi menjelaskan, terus merosotnya produksi kedelai lokal salah satunya dipengaruhi oleh permintaan yang juga menurun.
"Kedelai lokal itu pembelinya kurang banyak karena memang saat itu masih banyak kedelai impor yang mudah didapat dengan kualitas yang bagus. Kedelai impor dia biji nya lebih besar dan lebih putih jadi banyak disukai," kata Kusnardi saat dimintai keterangan, Minggu (8/1/2023).
Kusnardi menjelaskan jika pihaknya terus melakukan berbagai upaya agar para petani kembali bersemangat dalam menanam kedelai salah satunya dengan menyediakan bantuan bibit.
"Kami ada bantuan bibit jadi kalau ada petani yang mau menanam silahkan ajukan permohonan ke dinas nanti akan dibantu. Bibitnya juga ini varietas Grobogan sehingga dia hasilnya akan lebih baik dan sama dengan impor," jelasnya.
Yuntardi (52) pedagang di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung menjelaskan, dirinya sudah sejak lama tidak menjual kedelai lokal karena sudah sejak lama kedelai lokal tidak diminati oleh pembeli.
"Jadi sekarang kedelai yang disukai itu yang impor, harga jual nya sekarah sudah mencapai Rp14.500 per kilogram nya. Memang sejak beberapa bulan terkahir ini harganya terus naik," kata Yuntardi. (*)
Berita Lainnya
-
Topeng, Tarian dan Jejak Keratuan: Kala Lampung Berbicara Lewat Festival Krakatau
Minggu, 06 Juli 2025 -
Muhammad Firsada Ditetapkan Sebagai Komisaris Utama Bank Lampung Dalam RUPS - LB
Minggu, 06 Juli 2025 -
Universitas Teknokrat Beri Pelatihan Guru SMA Muhammadiyah 1 Metro soal Koding dan Kecerdasan Buatan
Minggu, 06 Juli 2025 -
Kostiana Ajak Warga Bandar Lampung Bangkitkan Semangat Kebangsaan Lewat Sosialisasi Pancasila
Sabtu, 05 Juli 2025