• Sabtu, 23 November 2024

Ekspor Perikanan Lampung Tahun 2022 Capai Rp2,63 Triliun

Minggu, 08 Januari 2023 - 13.19 WIB
320

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung mencatat, nilai ekspor perikanan di daerah setempat pada tahun 2022 mencapai angka Rp2,63 triliun.

Hasil perikanan yang diekspor tersebut mulai dari udang, kepiting, rajungan, cumi-cumi, ikan beku, rumput laut, hingga kerapu hidup dengan total  20.525.483 kilogram dan frekuensi ekspor sebanyak 1.586 kali.

Komoditas yang paling banyak diekspor ialah udang dengan jumlah 12.111.226 kilogram dengan nilai Rp1,68 triliun kemudian kepiting dan rajungan sebanyak 1.019.608 kilogram dengan nilai Rp418,02 miliar. 

Kemudian cumi-cumi sebanyak 815.765 kilogram dengan nilai Rp58,81 miliar, ikan beku sebanyak 5.321.428 kilogram dengan nilai Rp455,73 miliar, siput beku sebanyak 50.140 kilogram dengan nilai Rp4,3 miliar. 

Kemudian dilanjutkan dengan komoditas rumput laut kering sebnyak 1.207.316 kilogram dengan nilai mencapai Rp8,87 miliar dan terakhir kerapu hidup sebanyak 40.000 ekor dengan nilai mencapai Rp2,22 miliar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni menjelaskan, terdapat beberapa negara yang menerima ekspor hasil perikanan Lampung. Seperti Amerika Serikat dengan komoditas udang, kepiting, cumi-cumi dan ikan hidup. 

"Kemudian ada Jepang menerima ekspor komoditas udang beku dan rumput laut. Selanjutnya ada Cina, Kanada, Belanda, Hongkong, Thailand, Italy, Jerman, Vietnam, Singapura, Prancis, Australia dan ada Timor Leste hingga Taiwan," kata Liza saat dimintai keterangan, Minggu (8/1/2023).

Liza menjelaskan, ekspor perikanan Lampung terus mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2020 sebesar 17.487 ton dengan nilai Rp2,3 triliun dan tahun 2021 sebesar 18.482 ton dengan nilai Rp2,6 triliun.

"Untuk terus meningkat nilai ekspor ini kita berikan bantuan kepada para nelayan mulai dari bantuan alat tangkap, asuransi nelayan, bantuan sarana produksi serta bantuan kapal nelayan yang diberikan langsung oleh pemerintah pusat," jelasnya. 

Menurutnya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para nelayan pihak nya juga terus mendorong agar perikanan Lampung dapat dijual dalam bentuk olahan dengan melakukan pembinaan terhadap para pelaku UMKM.

"Untuk turunan produk olahan ikan juga terus kita dorong. Kita menurunkan tim untuk melakukan surveilans bagi para UMKM gina menjaga  kualitas produk. Baik dari sarana prasana maupun kualitas bahan baku," pungkas Liza. (*)

Editor :