Kusnardi: Produksi Beras Lampung Surplus 1.343.215 Ton, Lamteng Tertinggi

Produksi Beras Lampung Surplus 1.343.215 Ton, Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung mencatat produksi beras di Lampung tahun 2022 mengalami surplus 1.343.215 ton.
Plt Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Kusnardi, mengatakan total ketersediaan beras di Lampung tahun 2022 sebanyak 2.195.123 ton. Sementara untuk kebutuhan rumah tangga sebanyak 764.366 ton, dan kebutuhan luar rumah tangga 87.543 ton. Sehingga mengalami surplus sebanyak 1.343.215 ton.
Kusnardi mengungkapkan, Provinsi Lampung sampai kini masih memasok kebutuhan beras untuk Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Jakarta, Banten, Pulau Kalimantan, hingga Sulawesi.
"Pengiriman beras masih terus dilakukan hampir ke semua provinsi. Hampir ke seluruh pulau Sumatera. Kemudian ke pulau Jawa seperti ke Jakarta, dan Banten. Lalu ke pulau Kalimantan dan Sulawesi," kata Kusnardi, Kamis (5/1/2023).
Luas lahan tanam padi tahun 2022 di Lampung mencapai 616.474 hektar mengalami penurunan 6,93 persen dibandingkan tahun 2021 seluas 662.391 hektar. Untuk luas panen tahun 2022 mencapai 515.938 hektar meningkat 5,39 persen dibandingkan tahun 2021 seluas 489.573 hektar.
“Luasan lahan tanam padi mengalami penurunan karena banyak lahan sawah yang kini dijadikan lokasi pemukiman warga. Cetak sawah baru sedang diupayakan di Kabupaten Lampung Timur karena di sana sudah ada Bendungan Margatiga. Sehingga banyak irigasi baru yang bisa digunakan untuk mengairi sawah,” ujarnya.
Menurut Kusnardi, produksi beras di Lampung sudah masuk dalam kategori maksimal. Karena jumlah produksi padi terus mengalami peningkatan per hektar setiap tahunnya. Sejumlah petani sudah menerapkan tanam padi tiga kali dalam satu tahun, sehingga mendongkrak produksi beras.
Pihaknya berupaya terus memperluas penggunaan teknologi pertanian seperti yang sudah diterapkan di Kabupaten Tulang Bawang yakni pemakaian alat panen lesung millennium.
Alat tersebut tidak menghasilkan limbah sekam dan menghasilkan beras berkualitas. Alat ini langsung mengupas kulit padi menjadi dedak yang bisa dijual. “Saat ini Kabupaten Lampung Tengah masih menjadi daerah dengan produksi beras tertinggi di Provinsi Lampung sebanyak 357.095,2 ton (lengkap lihat tabel),” lanjut Kusnardi.
Sekretaris DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Lampung, Romulus Prabawa, menyarankan kepada pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pupuk subsidi maupun non subsidi untuk meningkatkan produksi beras di Lampung.
Menurutnya, pupuk menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan jumlah produksi padi yang dihasilkan oleh para petani.
"Jika saat melakukan pemupukan tapi pupuknya tidak ada tentu akan berpengaruh. Jadi terlambat dalam memberikan pupuk. Tentu ini berpengaruh terhadap kualitas hasil panen. Maka keberadaan pupuk subsidi dan non subsidi harus dipastikan tersedia," katanya.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mendorong Pemprov Lampung terus mengembangkan teknologi pertanian guna mendorong produksi beras di Lampung.
Ia mengatakan, dengan penggunaan teknologi pertanian maka proses penanaman, perawatan, hingga panen bisa lebih efektif. Biaya operasional yang dikeluarkan oleh petani akan berkurang.
"Saat ini teknologi pertanian belum banyak diterapkan di Lampung. Harapan kami ini bisa terprogramkan kedepannya. Banyak petani yang belum menerapkan teknologi pertanian mungkin keterbatasan anggaran. Ini yang perlu dibantu," katanya.
Rahmat Mirzani mengungkapkan, salah satu teknologi pertanian yang bisa digunakan adalah Indo Combine Harvester yang mempermudah petani dalam memanen padi mulai dari pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi, hingga pengantongan.
"Ini akan lebih efektif dan efisien. Saat panen tidak perlu banyak orang terlibat sehingga bisa menekan biaya pengeluaran. Karena harga alatnya cukup mahal, mungkin bisa dibeli melalui kelompok tani," ujarnya. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Jumat, 06 Januari 2023 berjudul "Kusnardi: Produksi Beras Lampung Surplus 1.343.215 Ton"
Berita Lainnya
-
Kostiana Ajak Warga Bandar Lampung Bangkitkan Semangat Kebangsaan Lewat Sosialisasi Pancasila
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Universitas Saburai Lepas 199 Mahasiswa KKN di Lampung Selatan, Rektor: Jadilah Pembawa Solusi Bagi Masyarakat
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Misteri Pembunuhan Sopir Travel di Lampung Selatan Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati dengan Korban
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Suzuki Persada Lampung Raya Resmi Serahkan 20 Unit Suzuki Fronx kepada Pelanggan
Sabtu, 05 Juli 2025