Kupastuntas.co, Cianjur - Perduli Gempa Cianjur, Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) DR. Nasrullah Yusuf, MBA. bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) mengikuti kujungan serta menyerahkan bantuan ke korban bencana Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat (16/12/2022).

Bupati Cianjur H.Herman Suherman secara langsung menerima kunjungan Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI)/Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak. didampingi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan FRI/Rektor UTI Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE., MBA. Ketua Dewan Kehormatan FRI/Besar UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., IPU., ASEAN.Eng.

Selanjutnya Rektor Universitas Suryakancana Cianjur Prof. Dr. H. Dwidja Priyatno, SH., MH., Sp.N. Rektor Universitas Al-Ghifari Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.IP., M.Si.; Prof. Sutarman Universitas Majalengka & Rektor Universitas Telkom Bandung Prof. Dr. Adiwijaya, di Ruang Rapat Garuda Dempo Cianjur, pada Jumat (16/12/2022).

Rektor UTI, Nasrullah Yusuf, menyampaikan atas keprihatinan yang dirasakan oleh keluarga besar HISPPI-PNF terhadap masyarakat Cianjur yang terdampak musibah gempa. Hal itu juga yang menjadi alasan kedatangannya berkunjung ke Cianjur.

Dalam kesempatan tersebut, HISPPI-PNF juga menyerahkan bantuan berupa dana sejumlah Rp50 juta

Sementara Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Muhammad Nasih mengatakan, kedatangan FRI ke Cianjur bermaksud mendorong atau mensupport para korban bencana gempa bumi tersebut (21/11/2022) lalu.

Dalam kesempatan itu Forum Rektor Indonesia menyerahkan bantuan berupa dana sejumlah Rp150 juta.

Sementara Bupati Cianjur H. Herman Suherman menyambut baik atas kunjungan Tim HISPPI-PNF ke Cianjur, dan menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas kunjungannya ke Cianjur untuk mengunjungi para korban bencana.

"Kepada Forum Rektor Indonesia, atas nama pribadi, pemerintah dan seluruh masyarakat Cianjur, mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada Forum Rektor Indonesia atas supportnya terhadap kami di Cianjur terlebih para korban bencana gempa bumi di Cianjur," kata bupati. (*)

Video KUPAS TV : 49 Tahun Warga Bumi Arum Gunakan Getek Bambu Sebagai Alat Transportasi