• Sabtu, 02 Agustus 2025

Kisah Pantang Menyerah Sahrudin Penjual Getuk Lindri Berjuang Hidupi 5 Anak

Kamis, 15 Desember 2022 - 14.16 WIB
301

Sahrudin ketika berjualan getuk lindri di sekitaran Stadion Pahoman Bandar Lampung. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kamis siang, 15 Desember 2022, di kawasan Pahoman, Bandar Lampung cuaca tampak begitu cerah. Dari kejauhan tampak seorang pria lanjut usia berbaju putih mengenakan topi dengan senyum di bibirnya duduk menunggui dagangannya.

Melihat orang tua masih bekerja keras mencari nafkah, tentu membuat siapa saja menjadi iba, terlebih kondisi fisiknya jelas menggambarkan sebuah perjuangan yang tak kenal Lelah dan waktu.

Ya, lansia itu bernama Sahrudin. Pria berusia 65 Tahun itu tengah duduk terdiam sendiri di pinggir jalan menunggu orang untuk datang menghampiri dagangannya yaitu getuk lindri Ketika kami hampiri.

Meskipun usianya sudah senja dan juga fisiknya melemah, ditambah keadaan sekitar seperti ramainya kendaraan berlalu-lalang di sekitaran Stadion Pahoman tak menyurutkan semangat Sahrudin untuk mengais rezeki. Debu jalanan bercampur asap knalpot sudah menjadi teman setia Sahrudin saat menjajakan dagangannya.

"Nama saya Sahrudin, asli Bandar Lampung sini, tinggalnya di Sumur Batu, Teluk Betung Utara, tak jauh dari sini bang," kata Sahrudin membuka obrolan.

Mengenakan kaos berwarna putih dengan celana jeans warna biru dibalut sendal jepit yang kian lusuh dan dilengkapi topi di kepalanya, nampak wajah Sahrudin yang penuh semangat dan pantang menyerah untuk mencari uang dengan menjual makanan getuk lindri.

Saat ditemui tim Kupastuntas.co di Jalan Ir. H. Juanda, Pahoman, Sahrudin mengaku sudah 5 Tahun berjualan getuk lindri demi mencukupi kebutuhan sehari-hari termasuk menghidupi kelima anaknya yang kian membesar.

Di usianya yang sudah tak muda lagi, kakek Sahrudin masih berjuang menghidupi kelima anaknya. Pasalnya, dirinya sudah lama ditinggal oleh sang istri karena meminta untuk berpisah dan tak berkeluarga lagi.

"Anak ada lima sudah besar-besar, kalau istri sudah lama pisah," ucapnya sambil melayani pembeli.

Ditemani gerobak kecilnya, pria lima anak itu bercerita setiap pukul tujuh pagi, dirinya sudah pergi meninggalkan rumahnya di Sumur Batu, Teluk Betung Utara untuk menjajakan dagangannya.

"Dari rumah berangkat jam 7 pagi ngambil getuk dulu sama tetangga baru jualan ke Pahoman, kalau pulang tak tentu tapi biasanya jam 4 sore sudah pulang," ucap Sahrudin.

Pria asli kelahiran Lampung itu bercerita jika getuk lindri yang ia jual diambil dari salah seorang tetangganya. Setiap hari ia membawa sebanyak 250 biji getuk lindri yang diambil dengan harga Rp 900 perbiji dan dijual kembali dengan harga Rp 1.250 perbiji.

"Sehari itu bawa 250 biji. Kadang kalau memang rejeki nya bagus ya habis, tapi sering sisa tak habis. Rata-rata pulang cuma bawa Rp 60 ribu, itu juga alhamdulilah," ujarnya sambil mengelap jidat dengan handuk.

Sembari menghisap rokok di tangannya, Sahrudin kembali bercerita kerap kali kena tipu menggunakan uang palsu oleh pembeli hingga mengalami kerugian.

"Pernah saya ditipu sama pembeli, bayar nya pakai uang palsu. Sudah 3 kali sepertinya, ketika setoran hasil jualan baru dikasih tahu ternyata uang nya palsu," ucapnya.

Selain itu, ia mengungkapkan tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sehingga ia tetap berjuang mencari nafkah dengan berjualan seperti itu untuk mendapatkan penghasilan.

"Bantuan dari pemerintah saya tidak pernah. Maka nya saya tetap jualan. Jika tidak jualan, saya hidup dari mana," pungkasnya. (*)