Dua Pelabuhan Alternatif Disiapkan Dishub Lampung untuk Urai Kemacetan Nataru

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, saat diwawancarai awak media. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Perhubungan Provinsi
Lampung telah menyiapkan dua pelabuhan alternatif yang akan digunakan untuk
mengurai kemacetan pada saat libur Nataru mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo,
menjelaskan jika dua pelabuhan alternatif tersebut ialah Pelabuhan Panjang
menuju Pelabuhan Ciwandan Banten dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bakauheni
menuju Pelabuhan BBJ Bojonegara Banten.
"Dua pelabuhan alternatif akan kita siapkan yaitu
Panjang - Ciwandan dan BBJ Bakauheni - BBJ Bojonegara. Pak menteri telah
memutuskan keduanya akan disiapkan karena memang belajar dari arus mudik
kemarin kita berhasil melakukan penanganan kemacetan," katanya saat
dimintai keterangan, Kamis (15/12/2022).
Bambang menjelaskan jika pihaknya juga telah menyiapkan
buffer zone seluas 12 hektare yang berlokasi di bekas jembatan timbang di Desa
Gayam, Kabupaten Lampung Selatan yang juga akan digunakan untuk pemeriksaan
daftar penumpang.
"Untuk penyeberangan sendiri Lampung sudah cukup
lengkap. Ada Merak - Bakauheni dan ini ditambah dua lagi. Ketika nanti sudah
zona merah maka harus masuk kantong parkir. Dan ketika macet sudah terjadi di
KM 78 berarti Pelabuhan Panjang sudah harus kita mainkan," terangnya.
Menurutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh
Kementerian Perhubungan jumlah penumpang yang menggunakan angkutan bus akan
meningkat hingga 23,6 persen dan dengan tujuan ke Jawa Timur dan Lampung.
"Angkutan penyebrangan naik 15 persen dan ini diperkirakan
akan melalui Lampung. Namun prediksi kenaikan kita ini parameter nya Pelabuhan
Merak. Kita tunggu dulu berapa yang masuk ke Merak baru kita konversikan,"
jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Bambang juga meminta kepada
masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada saat libur Nataru untuk terlebih
dahulu memastikan kendaraan nya dalam kondisi yang aman.
"Kecelakaan yang terjadi memang didominasi oleh human
error. Kita juga minta kepada perusahaan angkutan umum untuk menyiapkan bus
yang bagus, layak jalan dan layak
administrasi. Kendaraan pribadi juga begitu, harus berkendara dalam keadaan
sehat," jelasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Saburai Jalin Kerja Sama Strategis dengan Unila untuk Tingkatkan SDM
Rabu, 09 Juli 2025 -
Truk Tertabrak Kereta di Perlintasan Branti Raya Natar, Sopir Luka Parah
Rabu, 09 Juli 2025 -
Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dengan Daerah, Pengamat: Masa Jabatan DPRD Bisa di PAW Bukan Diperpanjang
Rabu, 09 Juli 2025 -
Laka Lantas di Panjang, Mobil Truk Seruduk Motor, Satu Korban Luka
Rabu, 09 Juli 2025